Buah Aksi Curang, Final ESL India Premiership Diulang!

Rendy Lim
26/10/2018 10:45 WIB
Buah Aksi Curang, Final ESL India Premiership Diulang!
ESL India Premiership

Setelah kemenangan OpTic Gaming India dibatalkan atas gelarnya di ESL India Premiership, dua tim CS:GO yang kalah akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding ulang. 

Pencopotan gelar juara OpTic Gaming diakibatkan salah satu pemainnya, Nikhil “forsaken” Kumawat, yang telah terbukti melakukan kecurangan dan kini menerima larangan bertanding selama 5 tahun untuk event yang diselenggarakan oleh partner ESL. Forsaken sendiri tertangkap menggunakan cheat pertama kali ketika timnya berpartisipasi dalam eXTREMELAND ZOWIE Asia.

Namun, berdasarkan investigasi lebih lanjut pada turnamen-turnamen sebelumnya, forsaken ditemukan juga menggunakan program ilegal (aim assist) saat mengikuti ESL India Premiership, yang mana tim OpTic Gaming India keluar sebagai juara pertama. 

Representasi dari ESL India mengatakan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan ESL Global untuk proses penyelengaraan ulang partai final ESL India Premiership. Pertandingan yang akan mempertemukan Slaughter Rage Army versus 2ez Gaming. Rencananya, pertandingan tersebut akan berlangsung tanggal 28 Oktober, dan pemenangnya menjadi wakil India di ESL Pro League Asia Finals

Dampak yang besar terjadi pada OpTic Gaming setelah kasus ini terjadi, karena mereka kini membubarkan timnya setelah Forsaken tertangkap menggunakan cheat. Forsaken sendiri menyatakan bahwa dia menyesal serta mengaku tidak ada hal baik yang terjadi sejak dirinya mulai bermain CS:GO. Meskipun hukuman banned yang diberikan ESL kepadanya ditujukan agar menjauhkan dirinya dari turnamen, namun Forsaken juga tidak memiliki niat untuk kembali ke jalur kompetitif. 

Pengunaan cheat dalam turnamen akan sangat berdampak fatal tidak hanya bagi pelaku atau tim yang bersangkutan, namun juga scene eSports secara keseluruhan. Alangkah baiknya memang kita harus saling menjaga supaya bisa menciptakan lingkungan eSports yang adil dan bebas dari tindakan tidak bertanggung jawab seperti ini. Bagaimana pendapat sobat eSports?