7 Tim CS:GO Ini Kena Ultimatum Valve, Kenapa yah?

Rendy Lim
11/06/2020 10:03 WIB
7 Tim CS:GO Ini Kena Ultimatum Valve, Kenapa yah?
Gimaza nah pendapatmu Sobat Esports?

Beberapa hari lalu, OG memutuskan untuk membubarkan tim junior DOTA 2 nya, OG Seed akibat masalah kepemilikan multi-team, mengakibatkan hanya salah satu diantara mereka yang dapat terdaftar dalam satu kompetisi untuk menghindari konflik kepentingan. Tak lama setelah itu, beberapa tim CS:GO juga mendapat peringatan dari Valve untuk menyelesaikan kasus kepemilikan sebelum Major selanjutnya berlangsung. 

Total tujuh tim CS:GO yang terkena ultimatum dari Valve punya waktu lima bulan untuk menyelesaikan konflik kepemilikan tim mereka sebagai syarat agar bisa bermain di ESL One Rio Major bulan November mendatang. 

Berdasarkan laporan dari HLTV, mereka mendapat email yang berisi deklarasi Valve perihal konflik kepentingan dari tim-tim yang berpartisipasi dalam first Regional Major Ranking (RMR), ESL One: Road to Rio dan menemukan tiga kasus yang bisa menjadi ancaman untuk integritas kompetisi major itu sendiri. 

Konflik pertama yang terbesar ada pada Yeah Gaming karena menyangkut tiga tim lainnya. Organisasi asal Brazil ini adalah milik empat orang yang berada di tiga tim lain yakni TACO dari MIBR serta manajernya Ricardo 'dead' Sinigaglia, Coldzera dari Faze Clan, serta head coach Evil Geniuses, Wilton 'Zews' Prado

Meskipun keempat orang ini tidak memberikan keputusan langsung pada Yeah Gaming, Immortals Gaming Club, selaku perusahaan induk MIBR dilaporkan memiliki pilihan untuk melakukan buy out pada dua pemain Yeah Gaming setiap tahunnya sebagai ganti dari biaya tahunan. 

Kasus kedua berkaitan dengan pemain asal Swedia, GeT_RiGhT. Pemain berusia 30 tahun ini sudah berada di Dignitas sejak bulan Januari namun masih memiliki sahamnya di mantan timnya, Ninjas in Pyjamas. 

Terakhir adalah konflik kepentingan antara MIBR dan ENCE dikarenakan Tomi 'lurppis' Kovanen yang bekerja di bagian manajemen IGC merupakan salah satu pemaku kepentingan di ENCE. 

Meski kasus konflik kepentingan ini tampak penting, masih belum ada pihak ataupun organisasi terkait yang memberikan konfirmasi ke publik. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?