Mineski Kuasai PGL Open Bucharest, Pimpin Perburuan Poin Pro Circuit

Billy Rifki
24/10/2017 14:15 WIB
Mineski Kuasai PGL Open Bucharest, Pimpin Perburuan Poin Pro Circuit
gosugamer

Dilabeli tim unggulan meski belum lama terbentuk, Mineski berhasil memenuhi ekspektasi dan menjadi juara di ajang PGL Open. Banyak pihak yang memang menjagokan Mineski menilai dari performa baik mereka pada ajang StarLadder. Pada hari Minggu (22/10) kemarin, Mineski harus berhadapan dengan tim kuat dari Cina, LGD. Kedua tim dirasa memiliki kekuatan seimbang dan mengantongi rekor sama baiknya di fase grup. Namun sepertinya Mineski lebih siap mental dan strategi mumpuni untuk dapat membungkam LGD dengan skor 2-0.

Sepanjang turnamen, Mineski menunjukan kemampuan yang sulit diimbangi oleh tim lain. IceIceIce dan Mushi sebagai fundamental dari tim ini menunjukan performa legendaris mereka, sementara midlaner NaNa tampil konsisten serta cermat penuh perhitungan dalam melakukan rotasi. Didukung oleh duo support ninjaboogie dan Jabz yang tampil fenomenal, terutama Jabz, sebagai drafter dari Mineski yang sukses memukau penggemar dengan permainan Earth Spirit dan Clockwerk-nya. Rasanya pantas bila Jabz mendapat MVP pada turnamen ini menilai dari performanya yang sangat bagus di setiap pertandingan.

GAME ONE

Mineski meneruskan penampilan agresif mereka tak peduli siapapun lawan mereka termasuk LGD. Pengalaman Mushi dan IceIceIce yang pernah bermain di Cina nampaknya menjadi modal berharga bagi Mineski dalam membaca gaya bermain LGD. Memprioritaskan Mirana dan Earth Spirit, hero yang seringkali menjadi andalan untuk Mineski, ditopang oleh Lich yang mampu memperkuat fase laning, serta Phantom Assasin sebagai carry, dan Monkey King untuk offlane. LGD menghindari penggunaan terlalu banyak right-click based hero dengan memilih Ember Spirit, Sand King, dan Silencer sebagai nuker, ditambah Ursa dan Enchantress yang sejatinya memiliki keunggulan dibanding PA ataupun MK.

Mineski memulai pertandingan dengan agresifitas tinggi, unggul 7-2 dalam 10 menit pertama membuat mereka bisa mengendalikan pergerakan LGD. Menyadari keberadaan Ursa memberikan potensi roshan kill yang cepat untuk LGD, Mineski berencana untuk menyergap upaya roshan mereka. LGD tetap berhasil mengklaim Roshan namun dampaknya tidak begitu baik karena Mineski dengan cepat membunuh Ursa dan anggota LGD lainnya.

Ketika tiba giliran Mineski mendapatkan Roshan, LGD tak mampu melindungi high ground mereka dan akhirnya menyerah di game pertama.

GAME TWO

LGD menyadari keberadaan Lich menghambat potensi midlaner maupun carry mereka untuk bisa online lebih cepat, karenanya mereka mem-ban Lich beserta Monkey King yang sangat merepotkan LGD di game sebelumnya. LGD juga mengambil Mirana dari tangan Mineski dan menggunakan Earthsaker dan Jakiro sebagai support serta Viper di mid, sementara Underlord berposisi Offlane.

Mineski merespon strategi LGD dengan baik, dengan Vengeful Spirit sebagai carry yang sebelumnya sempat digunakan melawan Na'vi, sebagai counter untuk Underlord khususnya merusak potensi save dari Dark Rift. Earth Spirit dan Silencer menjadi support yang menyediakan silence berantai untuk pertempuran kecil maupun besar.

Kali ini, IceIceIce mengisi posisi mid menggunakan Broodmother agar mendapatkan exp dan gold dengan lebih cepat meskipun lawan memiliki Earthshaker, Jakiro, dan Mirana yang bisa menjadi counter dari Broodmother ataupun untuk sekedar menghabisi spiderlings. NaNa yang berpindah lane menggunakan Puck, salah satu hero terbaiknya pada turnamen ini.

Mineski kembali mengambil alih early game dari LGD, memimpin 9-3 dalam rentang waktu 10 menit membuat LGD kesulitan menjaga tempo permainan. Broodmother pick terbukti menyulitkan LGD dengan kemampuannya melakukan farm di sekitar ancient creep radiant maupun dire. Hal ini membuat sumber gold dari LGD sendiri menipis dan sulit untuk mengejar networth.

Kehilangan banyak tower luar hingga menit ke-17, Mineski mulai merangsek masuk ke markas LGD. Kehilangan banyak hero, nampaknya LGD tidak mampu bertahan lebih lama lagi, meskipun upaya Buyback dilakukan untuk menahan gempuran Mineski. Hanya dalam kisaran waktu 30 menit saja, Mineski telah mampu membuat LGD bertekuk lutut dan merelakan titel juara jatuh ke tangan Mineski.

Berkat kemenangan di PGL Open Bucharest Minor DOTA 2 ini, Mineski berhak atas hadiah uang tunai sebesar US$ 130.000, dan Circuit Point sebanyak 150 poin per pemain. Tapi, seperti yang diinformasikan sebelumnya, sangat disayangkan mereka tidak akan mengikuti gelaran minor selanjutnya yaitu AMD Sapphire Dota Pit. Pasalnya, salah satu anggota timnya ada yang berhalangan karena masalah keluarga, sehingga semua anggota tim lainnya pun sepakat urung hadir di event minor berikutnya. Para fans Mineski bisa kembali menyimak sepak terjang tim favoritnya pada ajang Perfect World Masters.