Tak Hadir di AG 2018, Apa Kata Komunitas DOTA 2 di Indonesia?

Billy Rifki
16/05/2018 11:00 WIB
Tak Hadir di AG 2018, Apa Kata Komunitas DOTA 2 di Indonesia?
Esports.ID

Masih dirundung rasa tak percaya dengan rilis daftar game yang bakal dipertandingkan dalam ekshibisi Asian Games 2018. Meski tak sepenuhnya buruk, namun bagi komunitas DOTA 2 Indonesia pasti akan bertanya-tanya dan penasaran mengapa game favorit jutaan gamer tidak berandil pada event 4 tahunan tersebut.

Tentu akan banyak opini-opini subyektif bila melempar pertanyaan pada penggemar, oleh karenanya redaksi Esports.ID mencari tanggapan dari pihak-pihak yang secara langsung terlibat dalam kegiatan eSports seperti player, caster, analis, dan public figure mengenai game ekshibisi di Asian Games mendatang.

Kami berbincang dengan Veronica “Velajave” Fortuna, Ramzi “Ramz” Bayhakki, Brando "Brameasy" Oloan, Muhammad "Gore" Taufik, Andrew "NdRuw" Tobias,  Wilbert Marco (RRQ) dan Dimas “DZ” Surya sebagai narasumber dan mengorek pandangan mereka tentang Asian Games 2018.

Daftar game eksebisi di Asian Games 2018 sudah diumumkan, dan tidak ada DOTA 2, apa pendapat kalian?

Velajave: Kaya surprise (terkejut) yah, soalnya kan dulu kita denger-nya malah DOTA yang bakal masuk gitu kan, bahkan waktu itu sudah ada kaya GESC, tapi malah DOTA nggak ada. Gw terkejut banget, meski AOV dan LOL memang memiliki pasar yang lumayan besar globally, tapi tidak sebesar ML dan DOTA di Indonesia.

Wilbert: Kalau saya sih liatnya simple aja hehe, game manapun yang menjadi ekshibisi di Asian Games 2018 tak masalah. Tujuannya yang penting tetap sama yakni memperkenalkan Esports ke mata publik. Jadi, menurut saya langkah sekarang sudah sesuai meskipun DOTA 2 tidak bisa menjadi bagian Asian Games 2018

Andrew Tobias: Sejujurnya, secara pribadi cukup kaget dengan tidak terpilihnya DOTA 2 dan pastinya sedikit kecewa, karena secara kuantitas fans DOTA 2 di Indonesia sudah pasti jauh lebih banyak daripada LOL. 

Ramz: Gw cukup sedih sih, soalnya DOTA 2 sudah terkenal banget di Indonesia, beda dari game-game lain. Dan ngga berhasil masuk Asian Games ya sedih banget!


Ekspresi Fans Indonesia Kala Menyaksikan Game DOTA 2 di GESC Indonesia Minor

DZ: Hmm, sebenarnya gw ngga terlalu shock sih, soalnya kan game-game yang dikompetisikan di Asian Games ini penilaiannya dari fanbase global, tidak hanya di Indonesia. Jadi, cukup wajar menurut gw, game-game seperti DOTA 2, CS:GO, dan Point Blank tidak terpilih.

Brameasy: Jadi ngga terlalu peduli sih (dengan Asian Games). Menurut gw, cuma buang-buang waktu karena ngga dihadiri oleh atlet-atlet eSports terbaik.Persis seperti sepakbola yang ngga peduli dengan Olimpiade, karena DOTA 2 dan sepakbola punya kejuaraan dunianya sendiri.

Gore : Sebenarnya agak kecewa sih kalau Asian Games tanpa DOTA 2 sebagai salah satu game ekshibisi, mengingat game ini populer ngga cuma di Indonesia, tapi juga dunia.

Melihat lingkup besarnya, adakah harapan kalian terhadap 6 pilihan game ekshibisi yang wakili eSports di Asian Games 2018?

Velajave: Gw sih tetap berharap ada CS:GO atau DOTA 2 yah, karena jadi seperti ada yang kurang saja rasanya tanpa kedua game tersebut.

Andrew Tobias: Kalau mengikuti kemauan dari seorang fans sih, maunya ada DOTA 2 yah. Tapi saya yakin LOL juga memiliki kans untuk menang dan menunjukkan prestasi. Meskipun penikmat dan timnya tidak terlalu banyak tapi ada nama-nama tangguh, seperti HeadHunters dan Bigetron.

Gore: Kalau gw sih melihatnya, penyelenggara Asian Games tidak mengukur pasar domestik di Indonesia saja untuk memilih game bergenre MOBA PC yang akan diekshibisikan tetapi mengacu ke berbagai negara lain. Mungkin, negara yang ajukan League of Legends lebih banyak dibanding DOTA 2 sehingga game tersebut yang dipilih, lagipula Indonesia punya scene kompetitif LOL yang hidup kok, jadi gw ngga keberatan soal itu.

Wilbert: Harapan saya kedepan sih DOTA 2 bisa  masuk ke Asian Games karena mengingat popularitasnya di region Asia juga. Apalagi sebagai pembuktian juga katanya DOTA 2 ini dead game, padahal kalau melihat dari hype TI8 sepertinya masih jauh dari kata dead hahahaha

Ramz: Kurang setuju saja sih, mungkin karena proses pencanangannya di Hong Kong, dan di sana keenam game tersebut lebih populer jadi mereka bisa diikutsertakan, meski di Indonesia kurang, yah kita terima saja.

Brameasy: Alasan ketidaksetujuan gw adalah DOTA 2 sebagai cabang 'eSports' terkuat di Asia. Seperti yang ditunjukan oleh berbagai tim dari SEA yang mampu mencapai peringkat 6/8 di turnamen berskala dunia seperti Minors, Majors, dan The International. Aneh saja buat gw ketika game yang dipilih jadi bagian ekshibisi di Asian Games bukanlah game yang mencerminkan kekuatan Asia, yang mana pemain top jadinya tidak bisa ikut andil.

DZ: Gw sih menerima ya dan wajar game itu terpilih, dan kayaknya animo masyarakat ngga bakal sesepi yang ditakutkan meski mungkin tidak seramai bila game favorit macam DOTA 2 atau CS:GO ikut dihadirkan.

Adakah wejangan bagi para fans dari game-game yang tidak terpilih sebagai bentuk dukungan terhadap atlet eSports yang masuk cabang ekshibisi di Asian Games nanti?

Ramz: Game apapun yang sudah masuk Asian Games, kita dukung saja tim Indonesia yang main di sana!

Andrew Tobias: Apapun list-list game yang telah diumumkan, saya pastinya tetap mendukung penuh eksibisi eSports di Asian Games. Saya juga berharap bisa memberi andil karena ajang ini menjadi tonggak sejarah eSports bukan hanya Indonesia, namun juga Asia. Saya akan duduk di barisan paling depan untuk menyemangati mereka. Kita berharap yang terbaik untuk Indonesia dan keputusan ini diambil pastinya melalui pertimbangan bersama dan bukan untuk kepentingan satu dua pihak saja.

DZ: Kalau dari gwfirst of all tetap dukung acara yang ada, karena di sini sebagai ekshbisi, eSports ini akan dilihat layak atau tidak disebut sebagai sebuah olahraga.

Itu dia petikan pernyataan dari beberapa kalangan penggiat eSports di Indonesia. Meski game favorit kamu belum bisa mejeng di Asian Games, tapi alangkah baiknya tetap dukung siapapun yang berlaga nantinya karena bisa jadi di event berikutnya cabang eSports akan lebih banyak yang ikut serta, hingga sampai saatnya hadir di arena Olimpiade!