Dijuluki 'Juara Mall', Bikin BOOM Esports Makin Termotivasi!

Eric Soejatno
18/02/2020 13:14 WIB
Dijuluki 'Juara Mall', Bikin BOOM Esports Makin Termotivasi!
Esports ID Melakukan Wawancara Bersama BOOM Esports Seusai Grand Final Yamisok Pro Challenge

BOOM Esports bisa dikatakan adalah tim terbaik di ranah DOTA 2 Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga membuktikan keberhasilannya di skala internasional dengan lolos ke berbagai main event turnamen DOTA Pro Circuit yang mempertemukan tim-tim terbaik dunia lainnya. Baru-baru ini, BOOM Esports memastikan tempat di main event StarLadder ImbaTV Minor Season 3 yang merupakan turnamen minor ketiga DPC.

Ibarat semakin tinggi sebuah pohon tentu semakin kencang juga angin yang menerpa. Begitu juga BOOM Esports harus menghadapi cibiran dari haters yang menyebut mereka mall champion atau tim yang hanya juara di mall. Lantas, bagaimana tanggapan para pemain BOOM akan hal tersebut?

Ditemui setelah event grand final Yamisok Pro Challenge di High Ground, Jakarta (16/2), para pemain BOOM menyampaikan pendapatnya masing-masing tentang pernyataan tersebut. Randy “Dreamocel” Sapoetra misalnya memilih menanggapi santai akan julukan tersebut. “Ya memang benar kita mall champ, ngapain tersinggung sama hal yang benar. Untuk sekarang kita memang mall champ tapi untuk kedepan kita berusaha untuk tidak lagi menjadi mall champ,” ungkap pemain yang berposisi sebagai carry tersebut.

Brizio “Hyde” Adi Putra yang berposisi sebagai support mengatakan julukan tersebut justru menjadi motivasi. “Kita bakal membuktikan bahwa yang menjudge kita itu salah. Kita juga terima kasih kepada yang memberikan dukungan yang membuat kita bisa sampai saat ini,” kata pemain yang baru masuk ke BOOM.

Keberhasilan mereka lolos ke turnamen minor DPC juga turut dikomentari oleh Alfi “Khezcute” Nelphyana, kapten BOOM Esports. “Cukup senang sih karena jujur kita tidak pernah latihan melawan mereka berdua (TNC dan Reality Rift) walaupun hasil scrim kita secara keseluruhan lumayan oke. Soal masalah di major kemarin, kita melakukan diskusi bersama menghadapi minor dan memutuskan untuk mengubah playstyle kami dan bisa dilihat akhirnya berhasil.”

Ketika ditanya siapakah lawan yang paling berat saat minor nanti, semua pemain BOOM mengaku Alliance dan tim dari China yang lolos yang menjadi lawan yang diwaspadai.  Region China sendiri baru akan mengadakan kualifikasi regional pada tanggal 18-19 Februari “Tapi kita respek semua tim yang lolos termasuk diri sendiri” ungkap Dreamocel.

Sebelum menutup wawancara, mereka juga memberikan komentar akan kehadiran Yamisok Pro Challenge. “Lumayan senang sih akan kehadiran turnamen ini karena bisa menjadi wadah pemain baru untuk ikutan. Selain itu juga ada alurnya biar bisa dikenal pemain profesional.” kata Khezcute. “Selain itu bisa menjadi ajang pemain lama untuk beradu skill karena hadiah yang ditawarkan juga lumayan besar.” tambah Hyde.

Bagaimana Sobat Esports, tunjukkan dukunganmu kepada BOOM Esports yah!