Ramadhan 2022, a Journey with realme

Michael
14/05/2022 09:08 WIB
Ramadhan 2022, a Journey with realme
Ramadhan 2022, a Journey with realme

Tradisi pulang kampung atau yang biasa lebih dikenal dengan mudik memang sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Indonesia. Sayang, Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia di awal tahun 2019 membuat tradisi ini harus terhenti sementara waktu. Larangan untuk mudik pun dikeluarkan pemerintah untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Beruntung tahun ini kondisi pandemic berangsur-angsur mulai membaik. Pemerintah pun memperbolehkan masyarakan untuk melakukan perjalanan mudik, tentunya dengan tetap mematuhi protocol kesehatan dan aturan yang berlaku.

Penulis pun memanfaatkan kesempatan ini untuk mengunjungi kampung halaman istri sekaligus melepaskan sejenak hiruk-pikuk Kota Jakarta. Dua device smartphone realme GT Master Edition dan realme 9 Pro+ Free Fire Limited Edition yang menemani liburan panjang selama 10 hari (28 – 7 Juni 2022).

Mudik kali ini berlangsung cukup jauh dengan rute Jakarta – Semarang – Surabaya – Kediri – Jogja baru kembali ke Jakarta. Sebelum mencapai Semarang yang menjadi kota persinggahan pertama. Beruntung dua smartphone realme setia menemani, sehingga 13 jam perjalanan akibat akibat padatnya pemudik tak terlalu terasa melelahkan.

Dengan kapasitas baterai yang besar GT Master (4200 mAh) dan 9 Pro+ Free Fire (4500 mAh) membuat segala aktivitas tetap lancar, bahkan nge-game saat di rest area. Kekhawatiran smartphone mati pun tidak terjadi karena dengan fitur SupertDart Charging, semua masalah teratasi. Sekedar catatan, teknologi SuperDart mampu mengisi daya 50% hanya dalam 15 menit!

Sesampainya di Semarang tentu sebagai gamer, main game udah jadi kewajiban setiap malam. Dua game Free Fire cukup untuk menutup aktivitas sepanjang hari. Kepuasan nge-game di layar Full HD+ dengan refresh rate 90Hz sudah ngga perlu diragukan lagi. Nonton youtube pun juga tak kalah seru dengan kualitas suara yang jernih.

Surabaya menjadi kota destinasi selanjutnya. Tak sepadat seperti saat menuju Semarang, perjalanan ke Surabaya lebih nyaman dan lenggang. Mulai dari memancing, wisata kuliner hingga nongkrong di tempat-tempat ramai. Satu hal yang menarik dari Surabaya adalah tata kotanya yang sangat bagus dan bersih. Tempat-tempat yang biasanya macet dan semrawut saat terakhir kali penulis berkunjung ke sana, berhasil disulap jadi tertata rapi, seperti jalan Tunjungan yang ramai dan menjadi pusat nongkrong anak muda.  

Cepretan kamera realme menjadi andalan terutama kala malam hari. Sensor kamera Sony IMX766 dan dukungan OIS pada realme 9 Pro+ Free Fire benar-benar tidak mengecewakan. Hasil cepretannya setara dengan kamera DSLR dan cocok untuk para penyuka street fotografi. Pengaturan dan penggunaannya pun sangat mudah, cocok untuk yang baru menyukai fotografi.

Usai menghabiskan dua malam, destinasi utama, Kediri menjadi tujuan selanjutnya, dimana kota ini merupakan kampung halaman istri. Berbeda dengan Surabaya dan Semarang yang penuh dengan hiruk-pikuk, suasana kesederhanaan dan tradisional nampak sangat terasa di kota ini. Tak banyak gedung-gedung tinggi khas kota-kota besar. Sunyi, namun suasana kekeluargaan sangat terasa di kota ini.

Tak banyak destinasi wisata yang saya kunjungi di Kota ini, namun satu hal sangat berkesan adalah pemandangan alam yang asri dan kuliner yang unik. Kalian bisa mencicipi nasi pecel khas Kediri atau beragam panganan Tahu khas kota ini.

Kota Kediri juga menjadi puncak destinasi, karena di sini penulis menjalankan ibadah Sholat Ied dan tradisi sungkeman. Penampakan realme 9 Pro+ Free Fire yang khas dengan tema Free Fire menjadi pusat perhatian kala mabar dengan para keponakan di kala santai. Desainnya yang eye catching langsung dikerubuti oleh keponakan yang ingin mencoba bermain menggunakan device ini.

Yogyakarta menjadi kota terakhir sebelum beranjak kembali ke Jakarta. Dua tempat wisata, Gamplong Studio dan Ulen Sentalu menjadi tujuan utama di Kota Pelajar. Di Gamplong Studio terdapat bangunan replika seperti Benteng VOC, rumah tingkat terbuat dari kayu, zona pecinan, west hingga rumah Ainun. Selain itu pengunjung bisa mencoba pengalaman seru naik Jeep menelusuri desa dan tepi sungai. Untuk masuk ke taman wisata ini kalian hanya perlu membayar Rp. 35.000 dan bisa berkeliling bebas di Gamplong Studio. Sedangkan untuk menaiki Jeep, kalian harus mengeluarkan kocek lebih sebesar Rp. 150.000 untuk satu Jeep (bisa diisi 4 orang).

Alun Sentalu menjadi destinasi terakhir sebelum bertolak kembali ke Jakarta. Di sini mendapatkan pengetahuan mengenai kehidupan Keraton di masa lampau. Berlokasi dekat dengan Gunung Merapi, peninggalan-peninggalan lengkap dengan sejarahnya diceritakan selama kurang lebih 45 menit oleh guide (pendamping) sambal berkeliling lokasi. Sayangnya di lokasi dalam museum, pengunjung dilarang mengambil dokumentasi.

Berkunjung ke Yogjakarta nampaknya tak lengkap tanpa mencicipi wisata kuliner di kota ini. Malioboro menjadi tempat wajib yang dikunjungi, selain mencicipi makanan tradisional seperti Lupis Mbah Satinem yang sedang hits karena muncul dalam serial Netflix, hingga gudeg yang menjadi ciri khas Jogja. Meski banyak tempat yang ingin dikunjungi, perjalanan panjang mudik kali ini pun akhirnya berakhir.

Nah, Sobat Esports, itu dia pengalaman seru Tim Esports ID mudik dengan realme! Kalau tertarik untuk mendapatkan kedua device tersebut, kalian bisa langsung mengunjungi online shop official realme seperti TokopediaShopee atau gerai resmi realme Indonesia.