Merasa 'Terbuang' dari NA LCS, Immortals Ungkap Kekecewaan

Rendy Lim
22/11/2017 15:11 WIB
Merasa 'Terbuang' dari NA LCS, Immortals Ungkap Kekecewaan
Google Images

Beberapa hari lalu, Riot Games baru saja mengumumkan daftar 10 tim yang akan bertanding di Season 2018 North America League of Legends Championship Series. Beberapa tim endemik dari LCS masih bertahan serta masuknya tim-tim baru yang sebelumnya hanya beraksi di olahraga tradisional.

Immortals adalah salah satu dari 4 tim NA LCS yang tidak diundang kembali (istilah kasarnya 'terbuang') untuk musim depan. Penggantinya adalah OpTic Gaming, Clutch City Gaming, 100 Thieves, dan Golden Guardians.

Noah Whinston, CEO Immortals, akhirnya angkat bicara tentang hal ini, melalui videonya ke fans, “Saya sangat kecewa seperti kalian semua juga. Dan terus terang, saya tidak sepenuhnya mengerti dan setuju dengan alasan dibalik keputusan tersebut.” Sedangkan Harris Blitzer Sports and Entertainment sebagai pemilik Team Dignitas, Team EnVyUs, dan Pheonix1 belum atau enggan memberikan komentar apa-apa.

Saat ini, terlepas dari tim League of Legends, Immortals memiliki divisi dalam game CS:GO, DOTA 2, dan Super Mario Bros, serta turut berpartisipasi dalam Overwatch League.

Hal ini tentu mengejutkan bagi Immortals sebagai tim yang memiliki prestasi pada World Championships tahun ini, serta baru saja menjalin kerjasama dengan Lionsgate dan Anschutz Entertainment Group. Akibatnya adalah pembubaran tim League of Legends, yang berimbas langsung ke pemain dan pelatihnya. Ssong, mantan pelatih Immortals kini beralih kubu dan telah menandatangani kontrak bersama Team Solo Mid dengan bayaran 2 kali lipat, serta Lee ‘Flame’ Ho-Jong yang memutuskan kembali berkiprah di Korea.

Baca beritanya di sini: Perombakan Besar di NA LCS, Tim Lama Tergusur dan Pindah Kubu

Terkait dengan kriteria spesifik yang menjadi penilaian Riot Games untuk memilih 10 tim tersebut, Whalen Rozelle dan Jarred Kennedy (NA LCS co-heads) mengatakan bahwa mereka memberikan prioritas kepada kemampuan untuk mengeksekusi secara jangka panjang sebagai standar bahwa institusi tersebut stabil secara finansial. Serta penilaian terhadap kemampuan mereka dalam pengelolaan dana yang besar untuk memberikan hasil yang maksimal.

“Kami benar-benar mencoba masuk ke lembaran baru dengan melakukan evaluasi terhadap tiap organisasi dan grup kepemilikan mereka. Tetapi yang terpenting adalah apa yang dapat mereka wujudkan 5 hingga 10 tahun dari sekarang,” ungkap Rozzele.

Menarik bahwa pengumuman sebesar ini hanya diputuskan oleh salah satu pihak, apakah tidak ada komunikasi yang terjalin antara Riot Games dengan pihak Immortals, sebelum secara tiba-tiba 'menyingkirkan' salah satu tim yang padahal masih terhitung berprestasi? Bagaimana pendapat fans eSports.id