Host kenamaan DOTA 2 Jorien 'Sheever' van der Heijden baru saja mengumumkan keikutsertaannya dalam turnamen Counter Strike: Global Offensive. Melalui akun Twitter pribadinya, ia dengan bangga mencuitkan partisipasinya dalam Dreamhack Showdown yang rencananya bakal digelar pada pertengahan bulan nanti.
Cuitan tersebut mendapat reaksi miring dari warganet. Melalui laman Reddit, akun u/Senorragequit mengeluhkan tindakan Sheever. Menurutnya, pindahnya ia menjadi host di game CS:GO mengisyaratkan matinya competitive scene DOTA 2. Terakhir kali kekasih ODPixel menjadi host turnamen DOTA 2 adalah saat turut serta meramaikan ESL One Germany pada Oktober lalu.
We have an EXCITING line-up of talent that will be bringing you #DHShowdown Winter!❄️@SheeverGaming as the host!?
— DreamHack Counter-Strike (@DreamHackCSGO) December 9, 2020
Our analysts?@omgitspotter@missharvey!
Providing the commentary!?️@pansy @OfficialBleh @OnFireVince @Vearless_Games
We can't wait for this one! ? pic.twitter.com/bwQv6JoE4R
Padahal, selain DOTA 2 yang dikabarkan mulai jadi 'dead game', game serumpun dari developer Valve yakni CS:GO juga meratapi nasib yang sama. Dalam salah satu interview dengan panelis Dreamhack Winter North America, kapten tim Chaos EC mengungkapkan keluhannya terhadap Valve. Menurutnya, developer game yang ia tekuni tersebut tak bisa diandalkan.
"Orang-orang tak punya kepercayaan terhadap Valve jika dibandingkan dengan Riot. Riot memberi opsi kepada organisasi-organisasi untuk memonetisasi organisasinya, sedangkan Valve tidak," ucap Anthony 'vanity' Malaspina melalui telekonferens.
Setujukah kamu dengan keluhan dari Vanity Sobat Esports? Apakah Valve bakal membiarkan CS:GO dan DOTA 2 perlahan pudar seperti yang dikatakan fans dan netizen? Tulis pendapatmu yah Sobat Esports!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|