Awas! Ada Silver Snipers, Tim 'Kakek-Nenek' Pembidik 'Bocil' di CS:GO!

Rendy Lim
22/12/2017 16:41 WIB
Awas! Ada Silver Snipers, Tim 'Kakek-Nenek' Pembidik 'Bocil' di CS:GO!
Google Images

Disponsori oleh Lenovo, Silver Snipers dibentuk untuk sebuah tujuan memperluas jangkauan dari eSports yang saat ini hanya berfokus pada anak muda. Coach yang melatih tim ini adalah mantan player CS:GO yang sudah pensiun dari scene pro gaming, Tommy ‘Potti’ Ingemarsson. Saat ini, Potti mendedikasikan dirinya sebagai manajer dan melakukan mentor kepada pendatang baru di dunia kompetitif gaming.

Tim Silver Snipers merepresentasikan kesempatan dan memperluas konsep dari kompetitif gaming itu sendiri dengan segmentasi umur berbeda. Salah satu anggota tim, Monica Idenfors, pertama kali tertarik setelah melihat promo audisi bagi kaum usia lanjut yang tertarik bergabung tim eSports, dengan tujuan untuk ikut kompetisi CS:GO di DreamHack. Idenfors pun memutuskan ikut audisi bersama dengan 4 orang lainnya.

Monica Idenfors merupakan personil 'paling muda' di dalam tim tersebut, dengan usianya yang sudah mencapai 62 tahun. Namun ada satu hal yang sama dalam semua anggota tim tersebut, yakni mereka belum pernah bermain CS:GO sama sekali sebelumnya. Ketika memulai latihan, mereka punya waktu 3 minggu sebelum berlaga di turnamen dengan melawan tim yang sudah memiliki pengalaman selama bertahun-tahun.

Hanya jalani latihan selama 3 minggu tidaklah cukup bagi mereka. Minimnya pengalaman gaming membuat mereka harus belajar dasar dari CS:GO sebelum kemudian mempelajari strateginya. Grup yang berisi pemain dengan usia antara 62 hingga 81 tahun ini sangat serius dalam sesi latihannya. Masing-masing anggotanya datang latihan dengan pertanyaan-pertanyaan yang siap mereka ajukan kepada sang pelatih, bahkan ada juga yang berinisiatif mencetak layout untuk keyboard CS:GO serta membawa salinannya agar sesama anggota dapat menghafal fungsi kontrol dalam permainan.

Keseriusan mereka pun tampak dari berbagai nickname yang mereka pilih. Wanja Godange, berusia 63 tahun, memilih nickname ‘Knitting Knight’, kemudian Bertil Englund (81 tahun) mengambil nama julukan ‘Berra Bang’, sedangkan Idenfors sendiri menggunakan nickname ‘Teen Slayer’.

Meski sudah menunjukkan antusias yang besar, namun turnamen di DreamHack tidak berjalan lancar bagi mereka. Silver Snipers harus kalah dalam 2 match mereka melawan pro player yang sudah memiliki pengalaman bermain lebih banyak. Namun mereka berhasil memenagkan 1 round, dimana Knitting Knight mendapatkan 3 headshot dalam 1 match. Indefors mengungkapkan bahwa respon dari komunitas gamer sangatlah positif.

Sepertinya, Silver Snipers masih memiliki rencana yang serius untuk kedepannya. Tim ini jadwalkan latihan rutin mulai tahun 2018, dengan potensi untuk berkompetisi di game lain juga. Idenfors mengungkapkan bahwa latihan ini membuatnya berkembang dalam hobinya yang lain seperti solitaire dan mahjong. Bahkan, belajar menembak headshot di CS:GO telah membantunya untuk dapat lebih rileks. Nice spirit, Teen Slayer! ^_^