High School League 2018, Siap Cetak Atlet eSports dari SMA!

Melihat eSports yang dewasa ini tengah meroket popularitasnya, tentu membuat banyak pihak tertarik untuk terlibat di dalamnya. Selain miliki prospek yang menjanjikan, tentu masih banyak hal yang bisa mendukung tumbuh kembangnya eSports, terutama di Indonesia.

Siang tadi (6/9) bertempat di Hotel Atlet Century Park, sebuah liga eSports SMA tingkat nasional secara resmi diumumkan. Dikenal dengan nama Indonesia High School League (HSL) 2018, liga ini bertujuan untuk cetak atlet andalan masa depan yang berasal dari dunia pendidikan.

Pihak penyelenggara IHSL umumkan bahwa babak kualifikasi akan diselenggarakan di 10 GeForce-Certified iCafe yang berada di 8 kota Indonesia, seperti Jakarta (Highgrounds & BarracX), Bogor (Redfox), Bandung (Immortal), Solo (Poseidon), Surabaya (Three Kingdoms), Malang (Hardcore), Medan (Noblenation & iCafe Medan), serta Makassar (GIX). Pihak sekolah sudah bisa mendaftarkan tim DOTA 2 yang sudah dibentuk, secara online hingga 12 Oktober 2018, melalui situs IHSL (IHSL.ID).

Benefit yang didapatkan tiap sekolah sangat menarik, karena IHSL sediakan total hadiah hingga 1,2 Milyar dalam bentuk beasiswa, kurikulum eSports, biaya subsidi untuk guru pembimbing ekstrakurikuler eSports, hingga perlengkapan untuk lab eSports sekolah berupa PC Gaming.

Lebih detil lagi, Gisma Priayudha selaku Project Director HSL 2018 membeberkan informasi tentang distribusi dari total prize pool dengan kisaran 360 juta akan didistribusikan untuk kualifikasi, 360 juta di semester pertama, dan subsidi bagi sekolah sekaligus guru yang terlibat IHSL 2018. Hal itu akan berlanjut pada semester kedua, sehingga total prize pool yang dihabiskan oleh IHSL selama satu tahun diasumsikan mencapai angka 1,2 Miliar Rupiah.

Terkait game yang dipertandingkan, Gisma pun memberitahukan bahwa selain DOTA 2, HSL 2018 juga akan menyajikan pertandingan game lainnya, salah satunya Mobile Legends. Meski demikian, Melon (panggilan akrab bagi Gisma) paparkan bahwa masih harus memperhatikan perangkat mobile yang digunakan, sekaligus pengawasan saat bermain karena sifatnya pun masih ekshibisi.

Stevanus, selaku Presiden IHSL 2018 mengatakan bahwa tujuan utama penyelenggaraan liga eSports antar pelajar SMA di Indonesia adalah untuk mencetak bibit-bibit baru dunia eSports di masa mendatang yang berasal dari dunia pendidikan nasional. Memang eSports adalah jenis olahraga yang masih relatif baru di kalangan masyarakat luas, terutama di kalangan sekolah, yang menawarkan banyak peluang dari sisi prestasi dan aktualisasi diri, sportivitas, dan pembangunan mental, maupun dari sisi ekonomi karena eSports saat ini telah membangun diri sebagai industri dengan valuasi yang besar.

"eSports adalah olahraga adu kecepatan dan kecerdasan dalam berstrategi, serta konsentrasi dan reflek yang perlu mendapatkan dukungan fisik yang prima. Secara industri, eSports juga merupakan bidang yang mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap penguatan ekonomi digital jika dikelola secara profesional. Kami meyakini dunia pendidikan adalah mitra yang tepat bagi eSports dalam mencari bibit-bibit muda penuh potensi dengan sikap dan perilaku yang baik serta siap diandalkan untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia. Sekaligus menjadikan bangsa ini kian kompetitif di era digital. Oleh karena itu, penting bagi kami untuk menggelar turnamen eSports khusus bagi kalangan pelajar atau dunia pendidikan," ujar Stevanus.

Teddy Arifianto selaku Head of Corporate Communications and Public Affairs JD.ID mengatakan, "Sebagai perusahaan berbasis teknologi, kami merasa eSports saat ini sudah menjadi sebuah gerakan positif yang mendorong lahirnya bakat-bakat muda potensial. Ini sangat sesuai dengan salah satu misi kami "Advancing Indonesia" sehingga kami dengan bangga mendukung kegiatan Indonesia High School League 2018 dan berkomitmen untuk berpartisipasi demi dukung kemajuan generasi muda masa depan Indonesia yang sarat prestasi."

"eSports sebagai olahraga kini tidak lagi dipandang sebelah mata, terutama sejak menjadi cabang olahraga ekshibisi Asian Games 2018. Tingginya antusiasme para gamer saat mengikuti seleksi atlet dan prestasi yang ditorehkan membuktikan bahwa sektor eSports semakin tumbuh subur di wilayah Asia, termasuk di Indonesia," kata Deddie Sionader, 4P & T1 Lead, Lenovo Indonesia. "Lenovo dengan komitmennya untuk mengembangkan eSports di Indonesia ingin ikut berkontribusi, dan acara ini merupakan wadah yang tepat untuk meningkatkan skill calon atlet eSports dari bangku pendidikan dan juga mengedukasi perkembangan dunia eSports sebagai pilihan karir di masa depan."

Tak kalah menarik, tanggapan positif datang dari pakar kejiwaan anak, keluarga, dan pendidikan dari Universitas Indonesia, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si.

"HSL 2018 dan kegiatan serupa, diharapkan makin mengedukasi keluarga dan dunia pendidikan Indonesia akan pentingnya optimalisasi pemanfaatan kemajuan teknologi untuk mendukung torehan prestasi dan kompetensi anak di masa depan. Sportivitas, kedisiplinan, konsentrasi tinggi, kecerdasan dalam berstrategi dan dalam bersinergi dengan tim, hingga kecakapan manajerial, analisa, dan komunikasi bagi yang meminati profesi manajer tim, pengamat, serta komentator pertandingan, adalah nilai-nilai edukasi yang dapat dipertimbangkan orang tua maupun sekolah dalam mendorong anak atau siswa meminati eSports. Tentunya, dengan tidak melepaskan fungsi pengawasan dan kontrol agar prestasi anak atau siswa menjadi optimal," kata Anna.

Kira-kira sekolah kamu bakal ikutan, Sobat eSports?