Awas! "Joki Bayaran" Bertugas Berangus MMR Intai Pro Player

Hati-hati sobat Esports.ID, khususnya pemain DOTA 2 ber-MMR tinggi karena sedang ramai aktivitas pemain bayaran yang punya misi menurunkan MMR kalian demi uang.

"Loh bagaimana caranya? Itu mah pemain toxic biasa kali". Nyatanya tidak sobat Esports, pemain ini punya target sasaran dan melakukan pemerasan kepada pemain tertentu. Salah satu contoh kasus terjadi pada pemain Shadow Fiend legendaris, Bu "YaphetS" Yanjun.

(Unggahan Weibo YaphetS, Intinya, ia mengatakan tidak ingin menjadi pembawa keadilan. Ia hanya pemain DOTA 2 biasa yang ingin mengembalikan kemurnian dalam ranah pubs match di Cina.)

Kegusarannya ia ungkapkan dalam akun Weibo (sejenis Twitter resmi di China) kalau kejadian ini telah menimpanya berulang kali. "Awal aku menyadari kalau ada banyak "aktor" (pemain bayaran) di pubs saat aku memiliki dua akun yang bertengger di rank top 100. Ada banyak orang yang memberitahuku soal kehadiran mereka, tapi aku tak percaya" tulis YaphetS. 

Awalnya YaphetS mengira itu hanya alasan orang-orang saja yang tak punya cukup skill untuk menang, sampai ia mengalami sendiri. Selang beberapa waktu ada orang menghubunginya, mengatakan kalau ia bisa membantu YaphetS mencapai top 10 MMR di Cina apabila ia bersedia membayar jasa tersebut.

Tentu seorang YaphetS yang legendaris menolak tawaran tersebut dan berusaha menaikan MMR dengan usaha sendiri. Perkiraannya salah, para misionaris tersebut ternyata banyak sekali dan membentuk suatu perkumpulan rahasia yang berbagi info tentang pemain profesional yang sedang finding match.

Yaphets menerima akibatnya. Dari top 100, kini kedua akunnya berada di angka 400. Ia tampak frustasi meski akan terus bermain dengan kehadiran aktor tersebut. Sayang beberapa pemain pro kenalannya ada yang main aman dan memutuskan membayar aktor tersebut.

- Kolom 1 (Kiri) menjelaskan keinginan para anggota bayaran agar organisasi mereka semakin besar agar pemain profesional lebih banyak yang takut dan membayar mereka.
- Kolom 2 (Tengah) menjelaskan peringatan kepada sesama anggota agar jangan takut kehilangan klien, mereka akan mengincar target sampai ia menyerah bermain atau membayar
- Kolom 3 (Kanan) menjelasan tarif yang ditentukan dalam sebulan, awalnya meminta 20.000 RMB, namun terlalu murah sehingga dinaikan menjadi 200.000 RMB

Yaphets sempat mengambil screenshot yang menggambarkan modus operandi mereka. Tiap aktor meminta jatah bulanan ke pemain sasaran sebagai jaminan kalau game yang ia mainkan nanti berlangsung aman. Dari SS yang ia sebarkan, terungkap kisaran harga yang diminta aktor antara 20.000-200.000RMB (40-400 juta Rupiah) tergantung reputasi target.

Mereka memantau beberapa pemain pro yang sedang online dan finding match. Ketika kabar tersebar, para aktor secara berjamaah melakukan hal yang sama berharap bertemu si target. Para aktor yang bisa disebut juga joki pun menerima permintaan untuk menaikan MMR, namun tentu para anggotanya wajib memiliki MMR tinggi.

Perkumpulan ini bahkan memiliki visi membuat pemain profesional takut bermain MMR kalau tidak membayar mereka.

Tentu hal ini bisa dikatakan sebagai kejahatan online dan sewajibnya pihak yang menjadi korban melapor kepada aparat berwajib. Namun moralitas dunia maya bagi sebagian pengguna terutama penikmat gim online belum matang, malah berbuah aksi-aksi negatif seperti ucapan kotor yang seringkali melukai streamer atau atlet esports profesional.

Pernahkan kalian menemukan kasus seperti ini sobat esports?