Ini Toh Yang Bikin Dranix Vendetta Gagal Juara Piala Presiden 2020!

Salah satu tim Indonesia yang tampil di Piala Presiden Esports 2020 belum bisa mempersembahkan gelar juara. Dranix Vendetta sang pemenang FFIM tahun lalu, harus puas menduduki peringkat kedua dibawah tim Flash dari Vietnam.

Dranix sudah berusaha sebaik mungkin dengan membukukan dua kali booyah di map ketiga dan keempat. Sayangnya, mereka tak mampu menghentikan Flash yang bermain konservatif dan cenderung menghindari kontak langsung dengan pasukan Surabaya tersebut.

Usai penganugrahan Piala Presiden, tim Esports.ID berbincang dengan Vader selaku perwakilan tim Free Fire dari Dranix Vendetta. Vader mengatakan Dranix belum puas karena gagal membanggakan Indonesia. Ia merasa harus banyak belajar.

Ketika ditanya mengenai permainan tim Flash, Vader mengetahui kalau tim Vietnam tersebut kerap menghindar. " Iya dari day pertama tuh memang kelihatan. Kalau bukan jalurnya kita, mereka ngehindar. Nah dari situ formasi day kedua kita berubah jadi formasi lebih defensif" ucap pemain bernama asli Satria Panji.

Meski begitu, Vader mengakui kalau tim Flash punya kelebihan tersendiri. "Kalau skill cuma beda tipis sih, tapi mereka nebak zonanya pinter banget."

Lantas apa yang membuat Dranix gagal juara? Vader berkata kalau Dranix mengalami sedikit masalah teknis di komunikasi. Seperti headset Dranix tidak berfungsi optimal dan output dari mic tidak begitu jelas. Meski begitu, ia dan tim tetap mampu menduduki juara kedua.

Vader merupakan pemain termuda di Dranix dengan umur 17 tahun. Ia mengaku sampai izin bersekolah selama dua bulan demi mengikuti turnamen-turnamen di Jakarta.

Semangat terus ya Vader dan Dranix, meski belum juara, tapi sobat Esports yakin mereka pasti bisa balas di turnamen lainnya