Bjergsen Pensiun Dari Karir Profesional, Pilih Jadi Pelatih TSM

faizalkamill
25/10/2020 14:46 WIB
Bjergsen Pensiun Dari Karir Profesional, Pilih Jadi Pelatih TSM
Bjergsen

Mid laner kesayangan para fans League of Legends, Bjergsen, memutuskan untuk pensiun dari karirnya sebagai pemain profesional. Setelah berkarir selama kurang lebih 8 tahun, Bjergsen telah menorehkan banyak prestasi antara lain 6 kali juara LCS, 4 kali LCS MVP, solo kill terbanyak, dan menjadi salah satu pencetak pentakill terbanyak di LCS. Bjergsen berhasil mencatatkan namanya menjadi salah satu mid laner terbaik yang pernah ada di North America.

Keputusannya untuk pensiun dari karir profesional menjadi berita mengejutkan bagi banyak pihak. Bagaimana tidak, Bjergsen sedang dan masih dalam kondisi di mana dia masih layak dan disegani di panggung kompetisi tertinggi di League of Legends. Memang kegagalannya kemarin di Worlds 2020 sangat membuat para fans terpukul. Meski begitu, kemampuan individual Bjergsen bisa dibilang masih di atas rata-rata. Bjergsen tak semena-mena pensiun dan meninggalkan dunia League of Legends. Pengumuman pensiunnya itu juga dibarengi dengan pengumuman tentang transisinya untuk menjadi pelatih bagi TSM.

Pengumuman kemarin telah menarik banyak perhatian dari para penggiat League of Legends esports di seluruh dunia. Banyak yang menyayangkan namun juga mendukung atas keputusannya. Meski nantinya kita tidak bisa melihat Zilean milik Bjergsen meluluhlantakkan lawan, kita masih bisa melihatnya di bangku pelatih sebagai ‘otak’ timnya.

Bjergsen/TSM

Dalam video pengumuman yang dirilis oleh TSM di hari kemarin (24/10), Bjergsen membicarakan tentang alasan mengapa dia mengambil keputusan ini.

“(Keputusan) ini adalah sesuatu yang sudah aku pikirkan matang-matang sejak tahun lalu. [...] Sebagai seorang pemimpin di tim dan seorang veteran, aku seringkali menjadi ‘pelatih’ ketika bermain, dan aku senang dengan hal itu. Aku juga senang membantu tim dan individu untuk berkembang menjadi versi terbaik mereka. Namun ketika menjadi seorang pemain, hal tadi hanyalah sampingan, kita harus fokus pada diri sendiri. Dan sekarang sepertinya saat yang tepat untuk hal itu (menjadi pelatih),” Ucap Bjergsen.

TSM hanya memiliki 2 mid laner selama sejarah tim ini berdiri, mereka adalah Reginald dan Bjergsen. Siapapun nantinya yang akan mengisi posisi itu pastilah akan sangat sulit karena mereka memiliki tugas berat untuk mengisi posisi dari para pendahulunya yang sangat terkenal akan kemampuannya.
Transisi Bjergsen dari pemain menjadi pelatih terasa pahit dan manis. Keputusannya mengakhiri karir di saat performanya sedang baik-baik saja sangatlah disayangkan oleh para penggemar. Meski begitu, keputusannya untuk menjadi seorang pelatih juga harus kita hormati dan dukung selalu.

Wajib kita nantikan kedepannya tim seperti apa yang ingin Bjergsen bangun pada musim depan dan siapakah pengganti Bjergsen di mid lane untuk TSM. Bagaimana Pendapatmu Sobat Esports?