Karena Cedera Jempol, Karir Profesional Gamer Ini Berakhir

Billy Rifki
21/01/2021 11:31 WIB
Karena Cedera Jempol, Karir Profesional Gamer Ini Berakhir
news.abc-cbn.com

Banyak pihak yang mengira karir profesional gamer atau atlet esports itu minim. Meski sudah diakui sebagai olahraga, namun beberapa pihak memandang intensitas gerakan fisik berupa kontak dengan lawan seperti di pertandingan sepakbola atau basket, membuat esports dianggap minim potensi cedera.

Belajar dari kisah Thomas Paparatto pemuda 25 tahun yang berkecimpung di title Call of Duty. Sudah bermain profesional selama 8 tahun, ia memutuskan pensiun setelah cedera di tangan yang ia alami memaksanya untuk menjauh dari gaming sementara waktu.

"Ini sangat menyakiti hatiku untuk mundur dari bermain game yang ku kerahkan seluruh jiwa raga dan hari selama delapan tahun," tulisnya di Twitter. Ia juga berterimakasih untuk para fans yang memberikannya kepercayaan diri dan dukungan.

Cedera jempol yang Thomas alami membuatnya harus menjalani operasi. Terkadang rasa sakit itu kambuh dan membuat ia sulit bersaing dengan para pemain top. Bermain game secara intensif dengan tekanan psikologis tinggi tidak cuma bisa menimbulkan cedera, kombinasi tersebut bisa memunculkan frustasi, depresi dan kelelahan bagi player.

Bermain esports juga sangat mengandalkan gerakan-gerakan mikro, koordinasi antara tangan, pergelangan tangan, jari, mata dan otak untuk merespon dan bereaksi sangat cepat. Tanpa diikuti istirahat atau latihan yang tepat, cedera kerap menghantui player yang abai dengan resikonya.

Semoga Sobat Esports lebih waspada sama cedera saat bermain game yah.