Tim Esports Mulai Sewa Pelatih Tidur untuk Atletnya

Billy Rifki
30/07/2021 15:21 WIB
Tim Esports Mulai Sewa Pelatih Tidur untuk Atletnya
esports insider

Bagi sebagian orang, tidur tidak pernah jadi masalah. Ada banyak juga yang malah "kerajinan" tidur termasuk para gamer. Tapi, untuk atlet esports profesional yang punya jadwal latihan padat dan agenda tanpa jeda, tidur bisa jadi kesulitan.

Bahkan, ada kasus pemain pensiun di usia muda karena mereka kelelahan seperti Uzi, pemain League of Legends yang pensiun karena cidera di tangan dan bahu serta di-diagnosa diabetes. Ada juga pemain Dallas Fuel, Xzi yang menyudahi karirnya di Overwatch League karena cidera leher dan bahu. Intensitas main game yang tinggi dan kurangnya istirahat alias tidur cukup ditengarai jadi pemicu kesehatan pemain. Oleh karenanya, tim esports mulai memakai jasa pelatih tidur loh!

MENGENALI GAYA HIDUP GAMER

Gamer biasanya selalu identik dengan menghabiskan waktu berjam-jam untuk grinding atau bermain game untuk meningkatkan skill atau rank mereka. Kadang, aktivitas ini bisa berlangsung seharian hingga larut malam.

Bagi gamer profesional, mereka biasanya sudah memiliki jadwal untuk berlatih dan bertanding. Namun, kebiasaan gamer yang kurang baik seperti begadang melewati waktu istirahat kerap terbawa. Dampaknya, perlahan pemain bakal merasa terkuras staminanya secara fisik, mengendurnya fokus dan pada akhirnya kehilangan motivasi untuk bermain profesional.

Hal sepele seperti ini yang coba dibenahi banyak tim esports. Mulai dari menerapkan sesi olahraga sebelum latihan, menyiapkan jadwal yang ideal untuk pemain, mendatangkan ahli psikolog dan ahli nutrisi untuk pemain sampai melatih pemain untuk bisa tidur dengan baik.

PELATIH TIDUR BUKAN HAL BARU DI DUNIA OLAHRAGA

Terdengarnya mungkin aneh bagi sobat esports, untuk apa pemain profesional baik di olahraga atau esports butuh pelatih untuk mengajarkan seseorang tertidur? Kenyataan, pelatih tidur sudah diterapkan di banyak lintas olahraga. Mulai dari tim sepakbola besar di Liga Premier Inggris sampai pesepeda sekelas Tour de France. Bagi mereka, memberikan para atlet tidur berkualitas selama 7-8 jam tiap malam adalah prioritas untuk menjaga kebugaran.

Beberapa tim esports yang sudah menjajaki metode ini adalah tim Gravitas asal Australia yang bekerjasama dengan universitas Flinders untuk mengembangkan metode tidur yang baik untuk atlet mereka. Selain itu, tim esports Schalke 04 juga bekerja sama dengan Emma, sebuah perusahaan yang fokus membidangin masalah-masalah tidur.

Salah satu peneliti di sana, Theresa Schnorbach, menjelaskan bahwa kebugaran seorang atlet termasuk di esports bisa terjaga dengan hanya menjaga gaya hidup yang baik. Ia juga mengatakan kalau kemampuan mekanik dari atlet bisa terpengaruh dari kebiasaannya beristirahat apakah sudah cukup atau kurang.

Bersama Schalke 04, mereka meneliti efek durasi dan kualitas tidur pemain dengan melihat akurasi reaksi mereka saat bermain. Tiap individu dalam tim harus menyelesaikan beberapa tugas tiap harinya yang dinilai dari kecepatan dan ketepatan reaksi mereka. Hasil tersebut kemudian direkam untuk kemudian di analisa kembali. 

"Pemain esports harus menyerap informasi secara cepat dan efektif sebelum memberi reaksi yang benar. Yang biasanya membutuhkan ketepatan dan skill motorik yang baik. Kordinasi tangan dan mata, pola pikir strategis juga konsentrasi untuk jangka waktu panjang adalah hal terpenting." ucap Theresa dilansir dari esportsinsider.com.

Kadang, kebiasaan gamer untuk tidur larut membuat mereka sulit mengikuti jadwal yang ditentukan. Pada akhirnya muncul gangguan tidur atau insomnia. Namun, untuk gamer yang punya jam kerja berbeda dengan orang kantoran dari "9-5", tubuh tetap bisa diajak beradaptasi untuk istirahat mengikuti pola aktivitas seseorang.

Yang penting, pemain harus berusaha tidur selalu tepat di waktu yang sama dan bangun di jam yang sama tiap harinya, dan harus berdurasi cukup yakni 7 sampai 8 jam. Satu lagi yang tak kalah penting, pastikan tempat istirahatmu nyaman, empuk dan bisa meredakan beban punggung yang dipakai duduk seharian.

Wah, ternyata tidur aja seserius itu loh untuk atlet esports. Bagaimana menurut kalian?