Scene kompetitif esports telah berkembang pesat. Tak hanya sekedar menjadi ajang pertandingan tim-tim terbaik dari sebuah cabang gim, turnamen-turnamen ini telah bertransformasi jadi sebuah sektor industri yang sangat besar.
Di Indonesia sendiri, salah satu gim esports yang saat ini sedang berkembang adalah Mobile Legends. Kepopulerannya bahkan membuat pemerintah Indonesia mengadakan Piala Presiden Esports yang memunculkan ONIC Esports sebagai juara. Tak hanya itu, kompetisi liga terbesarnya yakni Mobile Legends Pro League (MPL) baru saja merampungkan season ketiganya dan saat ini sedang siap-siap untuk memasuki season keempat.
Source: Instagram
Namun, baru-baru ini beredar rumor bahwa harga yang dipatok untuk setiap slot MPL berada di kisaran harga 15 Milyar Rupiah. Kabar ini mencuat pertama kali oleh owner dari Louvre Esports, tim yang berhasil menjadi runner-up di MPL S3. Melalui insta story-nya, Erick Herlangga menyatakan bahwa harga yang harus dibayar oleh setiap tim bila ingin berpartisipasi dalam ajang bergengsi Mobile Legends tersebut adalah sebesar 15 Milyar Rupiah.
Berita ini pun sontak menjadi perbincangan publik, khususnya para fans Mobile Legends. Sayangnya, pihak Moonton Indonesia belum memberikan klarifikasi sama sekali mengenai pernyataan tersebut. Meskipun begitu, pembayaran slot untuk berparitisipasi dalam suatu liga besar memang sudah menjadi hal yang lumrah terjadi di scene kompetitif esports luar negeri. Ambil contoh saja Overwatch League dan League of Legends region NA maupun EU.
Berdasarkan laporan dari ESPN, Overwatch League mematok harga untuk setiap slot tim yang ingin berpartisipasi dalam OWL Season 2 pada kisaran harga 30 hingga 60 juta USD atau sekitar 400 hingga 800 milyar Rupiah. Sama halnya dengan Blizzard, Riot Games juga menerapkan sistem franchise untuk beberapa region LOL, salah satunya yang baru diterapkan adalah region EU. Harga yang dipatok untuk setiap slot EU LCS berkisar antara 8 hingga 10.5 juta Euro atau sekitar 128 sampai 169 milyar rupiah. Harga yang sangat fantastis bukan?
Dalam OWL dan EU LCS, harga yang dibayar ini akan digunakan pada beberapa sektor seperti meningkatkan gaji yang dibayar kepada setiap pemain, pembangunan infrastruktur, dan fasilitas bagi para pemain, hingga perjanjian untuk pembagian hasil dari penjualan merchandise.
Sistem franchise diberlakukan agar scene kompetitif esports dapat lebih stabil. Tentunya kamu tidak ingin melihat tim yang sedang berpartisipasi dalam liga besar tiba-tiba mengundurkan diri dengan alasan yang tidak jelas? Salah satu tujuan sistem ini adalah untuk mencegah hal tersebut terjadi. Selain itu, sistem seperti ini dapat memberikan jaminan yang lebih baik kepada setiap pemain di tim esports, baik dalam segi pelatihan hingga gaji yang mereka terima, serta dukungan-dukungan penting lainnya.
Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, apakah kamu setuju dengan sistem pembayaran ini?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|