Tibold Punya Siasat Jitu Satukan Pro Player di Pelatnas!

Basitullah
08/08/2019 10:41 WIB
Tibold Punya Siasat Jitu Satukan Pro Player di Pelatnas!

Seperti kita ketahui bersama, SEA Games 2019 akan diselenggarakan akhir tahun ini selama kurang lebih 12 hari di Filipina. Dimulai pada 30 November dan ditutup tanggal 11 Desember 2019, momen ini akan menjadi sejarah sekaligus langkah baru bagi esports dalam melebarkan sayap untuk diperkenalkan lebih luas kepada masyarakat.

Resmi dipertandingkan dalam SEA Games, tentu jadi angin segar bagi Indonesia yang saat ini tengah memiliki segudang bakat muda di kompetitif Mobile Legends. Diketahui, tim Indonesia sudah mengantongi banyak sekali gelar dari kompetisi internasional mengalahkan negara-negara tetangga khususnya di gim Mobile Legends. Bertabur bintang, membuat Tim Panja optimis Indonesia akan finish dengan membawa pulang emas dalam ajang SEA Games 2019.

"Kita ini bertabur bintang, jadi banyak sekali player-player yang sangat wah di Indonesia. Meskipun begitu, hal yang dibutuhkan saat ini adalah player yang tidak memiliki ego, dimana mereka hanya ingin menang dan tidak sekedar untuk melihat temannya atau mengukur siapa yang paling jago. Menurut saya itu yang paling susah, karena saat ini ada sekitar 40 orang yang harus kita seleksi dengan ketat, kita harus cari yang paling fleksibel, gaya permainan sama, tujuan sama, sekaligus visi misi yang sama. Memang kita punya tim terkuat di SEA, akan tetapi ingat sisanya hanya 5 orang yang bisa bermain untuk pelatnas atau sebagai timnas. Balik lagi, kita harus cari yang tidak ada egonya sama sekali, karena banyak player yang 'sorry to say' masih terlalu labil mungkin atau berada di under age, itu yang akan menjadi concern kita sih." ujar Frans 'Volva' Riyando.

Selaras dengan Volva, Mochammad Ryan 'KB' Batistuta turut memberikan komentarnya, "Sebetulnya apa yang dibilang Volva saya sangat setuju, tentang bagaimana cara menekan ego si player, ini yang mungkin agak susah. Apalagi ada sekitar 40 player, dimana dari 40 player ini miliki watak yang berbeda-beda. Jadi kita butuh coach di sini bukan dalam artian dia harus all-out atau sebagainya, akan tetapi coach ini bakal jadi penengah si player biar opininya bisa nyambung dan sesuai dengan tujuan kita, tentunya untuk mendapatkan emas."

Dari dua pernyataan di atas, memang dapat disimpulkan tugas coach di sini amatlah berat, mengingat harus menyatukan kurang lebih 40 watak dan kepribadian yang berbeda menjadi 1 tim terbaik untuk bisa mengantongi emas dari ajang SEA Games 2019. Benar-benar bukan hal yang mudah, meskipun dapat dikatakan tim Panja masih bisa memberikan suara dan masukan di belakang coach yang telah ditentukan, namun Jeremy 'Tibold' Yulianto tetap harus punya segudang strategi untuk menyiasati hal tersebut.

Apa saja strategi yang sudah Tibold persiapkan?

"Kita semua sudah tahu bahwa bintang-bintang dan talent yang sangat luar biasa, saat ini Indonesia memiliki semuanya. Jadi tantangannya itu sebenarnya sangat banyak, seperti tadi ego dan segala macemnya. Kalau menurut saya, player sendiri pun sudah tahu kalau mereka adalah salah satu top player di dunia sekarang. Jadi tugas utama kami adalah bagaimana caranya player-player ini sejak pelatihan hingga approach di pertandingan mereka tetap humble. Tahapan berikutnya baru ke masalah teknis seperti team work, karena pada dasarnya mereka digabungkan dari berbagai tim yang beraneka ragam. Ini tentu saja menjadi tantangan, akan tetapi kami percaya dengan prestasi Indonesia dari yang sebelumnya, dengan modal yang sekarang Indonesia punya, kita bakal bisa mendapatkan medali emas tentunya." ungkap Tibold.

Lebih detail, Tibold juga menerangkan tentang langkah kongkrit yang akan dilakukannya untuk mengurangi kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam mempersatukan semua bintang menjadi satu kesatuan yang solid.

"Masalah ego, cara mengatasinya itu perlu melakukan seperti team bonding, hangout bareng, chill bareng, tetapi lebih ke arah bagaimana kita mendidik mereka sebagai atlet profesional. Namanya profesional itu jika diibaratkan prajurit yang mau perang, mereka harus menyiapkan semuanya termasuk mental. Jadi kita persiapkan dimana kita tidak boleh menganggap remeh mereka, kita harus banyak team talk, harus benar-benar merangkul mereka sebagai coach dan staff, tidak hanya asal lepas kemudian 'silahkan tanding'. Tetapi kita merangkul mereka, bagaimana caranya kita mendidik mereka, karena atlet-atlet ini relatif muda, pengalaman juga belum terlalu lama karena esports masih baru. Jadi kita benar-benar harus rangkul team work mereka, kasih tahu bahwa kita ini punya big shot, kita punya kesempatan yang sangat bagus untuk dapatkan medali emas. Salah satu halangan utama kita bisa tidak dapat medali emas itu, bila kita sombong, kalau kita terlalu meremehkan lawan. Hal-hal seperti yang harus kita tanamkan pada pemain-pemain kita." pungkas Tibold.


Tibold (pelatih) & G (asisten pelatih)

Memang bukan perkara mudah menyatukan sebegitu banyak pro player untuk disinergikan menjadi sebuah tim yang ideal. Terkadang terlalu banyak bintang yang bersinar malah menyilaukan dan bisa membawa individu-individu dengan skill super itu berjalan sendiri-sendiri. Sudah seharusnya coach mampu menekan laju kekuatan yang terlalu besar dan mengeluarkannya sesuai dengan porsi yang seharusnya. Jika sudah mencapai di level tersebut, emas bukan halangan untuk dapat dikantongi timnas MLBB Indonesia.

Mengesampingkan masalah internal, KB dan Volva juga memperingatkan bahaya yang muncul dari negara tetangga dengan potensi besar untuk menjegal Indonesia meraih emas, sebut saja Vietnam dan Filipina.

Menurut Volva, "Dari pengalaman saya bermain MOBA sejak tahun 2015, Vietnam selalu bisa menjegal siapa saja." KB pun sependapat namun memberi tambahan, "Kalau perkembangan MSC terakhir, Vietnam lagi growing dan takutnya pas ketemu lagi mereka sudah matang. Jadi menurut saya Vietnam dan Filipina memang 2 negara di Southeast Asia yang paling berbahaya."


AP, Erick Herlangga, Volva, KB

Semoga segala hambatan dan kesulitan yang ada, baik itu internal atau eksternal dapat diselesaikan dalam waktu singkat dan mampu menghasilkan timnas yang terbaik. Yuk dukung Indonesia raih emas di SEA Games 2019!