Esports

Lewat RRQ Mabar, Guru Nilai Esports Mampu Kembangkan Karakter Siswa

Billy Rifki
04/09/2024 09:09 WIB
Lewat RRQ Mabar, Guru Nilai Esports Mampu Kembangkan Karakter Siswa
RRQ

Esports dan gaming sering kali masih dipandang skeptis oleh sebagian orang tua dan masyarakat awam. Namun, di tahun 2024, semakin banyak sekolah yang menyadari potensi positif dari esports dalam pengembangan karakter dan keterampilan siswa, asalkan diberikan bimbingan yang tepat dan ruang yang sehat. Dalam rangkaian wawancara yang dilakukan oleh RRQ MABAR dengan beberapa guru dari berbagai sekolah, mereka mengungkap berbagai dampak positif dari esports bagi generasi muda. Mulai dari pengembangan karakter hingga membantu siswa melatih regulasi emosi.

Artikel ini menyatukan pandangan dari tiga guru mengenai bagaimana esports dapat berperan dalam pengembangan holistik anak, serta bagaimana kolaborasi antara orang tua dan sekolah dapat memaksimalkan manfaatnya.

Untuk hasil wawancara dengan masing-masing guru yang lebih lengkap, 3 artikelnya dapat dibaca langsung di website resmi RRQ. 

Pengembangan Karakter melalui Esports

Rhizal Aldiyan, seorang guru Geografi dan Pembina Esports di SMA Negeri 1 Cicalengka, menyoroti bagaimana esports dapat berkontribusi pada pembangunan karakter siswa. Menurutnya, melalui esports, siswa belajar bekerja sama dengan tim, berpikir cepat, dan mengambil keputusan yang tepat dalam situasi tertentu. Pengalaman ini, yang diperoleh baik dalam latihan maupun pertandingan, memperkuat kemampuan siswa untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari.

Rhizal juga menekankan pentingnya peran orang tua dalam mengatur dan mengawasi waktu bermain anak-anak agar tidak mengganggu kehidupan sosial dan akademis mereka. Dengan dukungan yang tepat dari sekolah dan orang tua, siswa dapat berkembang tidak hanya dalam bidang akademik, tetapi juga dalam keterampilan hidup lainnya melalui esports.

Pengembangan Motorik dan Koordinasi

Luis Tandiono, Guru Informatika dan Koordinator Event di SMA Swasta Dr. Wahidin Sudirohusodo, Medan, menggarisbawahi bagaimana esports bisa membantu dalam pengembangan keterampilan motorik dan koordinasi siswa. Bermain game melibatkan kontrol motorik yang kompleks serta respons cepat, yang pada gilirannya dapat meningkatkan koordinasi tangan-mata. Dengan pengawasan yang tepat, esports bisa menjadi alat yang efektif dalam pengembangan keterampilan motorik anak, asalkan diimbangi dengan aktivitas lain yang mendukung keseimbangan.

Luis juga berbicara tentang pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan sekolah. Orang tua perlu menetapkan batasan waktu bermain dan memastikan bahwa anak-anak mengembangkan kebiasaan yang sehat dalam menggunakan teknologi. Di sisi lain, sekolah bertugas memberikan pendidikan yang mencakup etika digital, keamanan online, dan penggunaan teknologi yang bertanggung jawab, sehingga anak-anak bisa mendapatkan manfaat maksimal dari esports.

Pengembangan Kognitif, Sosial, Kreativitas, dan Emosional

Ikhsan Maulana Putra Prasetyo, Guru Sejarah dan Pembina Esports di SMA Kristen Harapan, Denpasar, memperluas diskusi dengan menyoroti berbagai keterampilan yang dapat dikembangkan melalui esports. Ia menyebutkan bahwa esports dapat meningkatkan keterampilan kognitif seperti pemecahan masalah dan pemahaman spasial, serta keterampilan sosial melalui kerja sama tim dan komunikasi yang efektif. Selain itu, banyak game juga mendorong kreativitas dan imajinasi, serta membantu pemain dalam mengelola emosi mereka dengan cara yang positif.

Ikhsan juga menjelaskan bahwa sekolah bisa mengadopsi program esports yang diawasi dengan baik, seperti yang ditawarkan oleh RRQ MABAR. Program semacam ini tidak hanya menyediakan platform kompetisi bagi siswa dalam lingkungan yang terkontrol, tetapi juga mengembangkan keterampilan penting seperti strategi dan manajemen waktu. Kolaborasi aktif antara orang tua dan sekolah sangat penting untuk membantu anak-anak mengembangkan keterampilan ini dengan cara yang positif.

Kolaborasi Orang Tua dan Sekolah dalam Memanfaatkan Esports

Ketiga guru tersebut sepakat bahwa kolaborasi antara orang tua dan sekolah adalah kunci untuk memaksimalkan manfaat esports. Orang tua bertanggung jawab untuk menetapkan batasan yang jelas dan mengawasi aktivitas anak-anak mereka, sementara sekolah dapat menyediakan program dan bimbingan yang terstruktur. Dengan kerja sama yang baik, esports dapat menjadi alat yang efektif untuk memperluas pengalaman belajar, meningkatkan keterampilan siswa, serta mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang teknologi dan strategi yang relevan dalam dunia digital saat ini.

Esports juga dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk meningkatkan prestasi akademik dan sosial siswa. Selain itu, sekolah dapat membantu siswa yang tertarik dengan esports untuk memahami potensi karier di industri ini, baik sebagai pemain, pelatih, atau dalam aspek manajemen dan produksi.

Kesimpulan

Dengan pengawasan yang tepat dan kolaborasi yang baik antara orang tua dan sekolah, esports dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat dalam pengembangan holistik anak. Esports bukan hanya tentang bermain game, tetapi juga tentang belajar, berkolaborasi, dan mengembangkan keterampilan yang relevan untuk masa depan. Jika dikelola dengan bijak, pengalaman anak-anak dalam esports dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan dalam kehidupan mereka.