Kesan pertama yang didapatkan oleh seorang atlet esports tidak akan berbeda jauh dari mereka para gamer yang menghabiskan waktu seharian bermain gim dalam kamar dan berbekal pizza atau junk food lainnya.
Memang secara teknis, tujuan akhir dari kompetisi esports adalah untuk pemain atau tim yang berpartisipasi dalam turnamen memenangkan gim tersebut. Namun ternyata kemampuan dalam bermain gim tersebut saja tidak cukup untuk menjadi faktor penentu seorang atlet esports dalam meraih kemenangan mereka dalam kompetisi esports.
Tanpa didukung dengan kondisi tubuh yang prima, kemampuan para pro player dalam bermain tentu akan menurun seiring berjalannya waktu dan bertambahnya umur. Waktu latihan yang intensif apalagi saat menjelang turnamen, belum lagi dibutuhkannya tingkat konsentrasi yang tinggi saat bertanding akan menuntut setiap pemain professional memilik stamina yang prima. Tentunya, selain istirahat yang cukup, olahraga juga berperan penting dalam aspek ini.
Taylor Johnson, seorang pakar yang sudah bekerja di olahraga professional, termasuk tim football San Francisco 49ers untuk membangun tenaga para pemainnya. Taylor mengatakan bahwa dalam esports, model yang sama juga bisa diterapkan yakni dengan membangun pola olahraga dan diet untuk mendapatkan performa maksimal layaknya dalam olahraga tradisional.
Pada dasarnya, tujuan utama dari latihan ini adalah untuk meningkatkan performa permainan secara keseluruhan, termasuk kesehatan dan kebugaran, mengurangi resiko dari cedera dan bertahan pada gim jangka panjang. Ketika para pemain dalam satu tim berada di bootcamp tanpa didukung infrastruktur yang memadai serta sedang menghadapi kompetisi besar, mereka akan cenderung menghiraukan hal-hal kecil seperti tangan yang sakit akibat bermain terlalu lama hingga postur tubuh, namun bahaya ini akan menumpuk seiring waktu.
Jika para pemain dapat mengetahui pentingnya menjaga kesehatan dengan melakukan diet dan olahraga, maka dengan sendirinya akan timbul kesiapan dari mereka untuk meningkatkan persiapan dan gameplay saat latihan atau turnamen.
Menurut Taylor Johnson, terdapat empat pilar utama dalam olahraga yang diperlukan oleh setiap atlet esports untuk bisa memberikan hasil yang terbaik, Mulai dari Nutrisi, Pemulihan, Psikologis, dan Fisik, setiap player harus paham apa saja makanan yang mereka masukkan ke tubuhnya dan apakah yang mereka konsumsi dapat memberikan cukup nutrisi untuk membantu selama latihan.
Setelah itu, menyiapkan latihan khusus yang disesuaikan dengan gim yang biasa kita mainkan juga penting dilakukan. Cedera fisik tidak hanya menjadi resiko para atlet olahraga konvensional, namun juga para pemain esports. Menggunakan tangan selama berjam-jam dalam satu hari tentu akan menghadirkan resiko jangka panjang jika tidak memiliki strategi untuk menjaga dan 'memelihara' aset tersebut.
Hal selanjutnya yang menjadi prioritas setiap tim atau pemain professional adalah kemampuan untuk tetap bisa berkonsentrasi dan fokus pada waktu yang lama saat bertanding. Karena adalah hal yang lumrah jika seseorang akan kehilangan konsentrasi dan fokus jika berada pada fase bermain di waktu yang cukup lama, dan kesalahan inilah yang kerap kali menjadi penyebab kekalahan dalam sebuah turnamen.
Menyeimbangkan keempat faktor utama yang disebutkan diatas memang tidak mudah. Membiasakan diri untuk memilih makanan agar tubuh mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan olahraga dan istirahat yang cukup sehingga tubuh dapat memperbaiki dampak-dampak latihan yang masih kecil tersebut sebelum menjadi semakin parah.
Serta, memperhatikan kesehatan mental juga menjadi penting, belajar untuk menghadapi kekalahan dan bangkit untuk mematahkan stigma dan tekanan yang biasa didapatkan oleh tim atau pemain yang kalah dalam turnamen-turnamen besar. Terakhir, merencanakan latihan fisik yang sesuai untuk bisa memaksimalkan performa saat turnamen, terutama mempersiapkan gim yang panjang agar bisa tetap fokus adalah hal yang harus dipersiapkan oleh setiap tim atau atlet esports professional.
Sementara itu di Indonesia sendiri, kebutuhan para pemain professional esports untuk melakukan olahraga memang sudah diperhatikan sejak lama. Hal ini bahkan kembali disinggung oleh Eddy Lim selaku ketua IESPA dan perwakilan dari FORMI pada saat pembukaan IEL 2019 beberapa waktu silam.
Mereka mengungkapkan pentingnya para atlet esports untuk melakukan olahraga rutin karena posisi duduk yang terlalu lama akan mengganggu kesehatan dari beberapa bagian tubuh, mulai dari mata, leher, tangan, punggung, dan juga pinggang. Tentunya jeda yang teratur untuk melakukan olahraga pada setiap sesi latihan, selain memberikan kebugaran dan menghindari cedera, hal ini tentu akan membantu kamu membangun stamina yang cukup untuk menghadapi pertandingan jangka panjang.
Setuju ga sobat esports, apakah kamu juga melakukan olahraga di sela-sela bermain gim?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|