KONI 'Minta Restu' Gelar Esports Global di Pulau Dewata!

Ryan Maldini
07/09/2019 21:55 WIB
KONI 'Minta Restu' Gelar Esports Global di Pulau Dewata!
Gubernur Koster Sambut Baik Usulan Event Esports di Bali! (foto: Bali Netizen)

Satu-dua tahun lalu, segala turnamen gim berskala internasional atau event global pasti digelar di ibukota, sehingga banyak gamer daerah seakan terabaikan. Namun, belakangan sudah banyak gelaran esports yang juga hadir di sejumlah kota besar di Indonesia. Bahkan, paling anyar adalah usulan dari pihak KONI Pusat untuk mengadakan esports global di Pulau Dewata!

Hal ini terungkap dalam momen kunjungan perwakilan KONI Pusat yang menyambangi rumah jabatan Gubernur Bali, Wayan Koster, di Denpasar, hari Jumat (6/9) kemarin. Mayjen TNI (Purn) Suwarno, selaku Wakit Ketua KONI Pusat, secara langsung memimpin delegasi ini, dengan tujuan meminta restu atas usulan menggelar turnamen esports berskala internasional di Bali.

"Kami mohon dukungan dan restu dari Bapak Gubernur (Wayan Koster) karena akan melakukan satu-dua kejuaraan esports di Bali, yang mana kejuaraan ini akan berskala internasional dan mungkin bakal kita lakukan di bulan April mendatang," tutur Suwarno, Wakil I Ketua Umum (Bidang Pembinaan Prestasi Olahraga, Sport Science & Iptek, dan Diktar), via rilis resminya.

Alasan pemilihan kota Bali sebagai tuan rumah gelaran esports global ini, menurut Suwarno, adalah dalam rangka sosialisasi olahraga esports sekaligus mengembangkan dan mencari bibit atlet esports Indonesia yang berpotensi.

Dirinya juga menambahkan bahwa penyelenggaraan event berskala internasional yang menghadirkan gamer profesional dari mancanegara akan mampu menambah jumlah kunjungan turis asing ke Pulau Dewata. Sebagaimana antusias para gamer yang umumnya memadati venue esports besar. Untuk itu, pihak KONI sendiri tengah melakukan survei lokasi-lokasi alternatif yang memiliki daya tampung cukup besar.

"Salah satunya mungkin adalah menggunakan GWK (Garuda Wisnu Kencana - red) yang bisa menampung sekian banyak tamu," ungkapnya lagi. Menurut estimasi awal dari Suwarno, event ini bakal bisa meraup animo pengunjung hingga 15 - 20 ribu, baik peserta turnamen maupun pengunjung event.

Info lebih detil terkait gelaran esports berskala internasional di Bali ini dipaparkan oleh Asril Sadikin Satar, yang juga adalah Direktur Eksekutif Panitia Penyelenggara Kejuaraan Esports Muda Nasional (YNEC) 2019. Di antaranya, event esports ini akan berlangsung selama tiga hingga tujuh hari, dengan mempertandingkan tim-tim lokal plus sejumlah tim undangan (invitation) dari luar negeri.

"Kita akan mengundang tim-tim yang sudah menjadi level juara di Asia dan dunia. Kita hadirkan agar olahraga (esports) jadi lebih baik, lebih disukai, dan lebih terarah. Selain itu, pengunjungnya juga bisa meningkatkan pariwisata di Bali," tandas Asril, yang hanya membeberkan bahwa ada beberapa cabang olahraga (cabor) esports, namun belum merinci apa saja titelnya.

Hal ini pun disambut baik oleh Gubernur Bali, Wayan Koster, yang utarakan dukungannya terhadap penyelenggaraan event esports global di Bali, dan meyakini bahwa mereka sangat siap untuk menjadi tuan rumah.

"Di tingkat lokal, kita sudah pernah menjadi tuan rumah turnamen esports, tapi untuk skala internasional pasti akan jauh lebih ramai," ucap Koster, yang sudah menunjukkan kepedulian besarnya pada dunia esports ketika mengajak publik gamer turut memeriahkan acara Piala Presiden Esports 2019, awal tahun silam.

Opini pribadi, pemilihan Pulau Dewata sebagai tuan rumah turnamen global adalah langkah bijak untuk tidak hanya kenalkan esports ke publik luas di Indonesia, namun opsi tepat untuk menarik pelaku industri luar negeri setidaknya melirik kompetisi di bumi Nusantara. Semoga cepat terlaksana dan segera terungkap detil lebih lanjutnya, serta lancar tentunya!

Bagaimana Sobat Esports, khususnya yang tinggal di Bali, dan daerah sekitarnya, siap menyambut persaingan gamer pro kelas dunia di Pulau Dewata?