Fans esports Indonesia pasti tahu dua sosok lady gamer berikut ini. Rajin menghiasi event-event game kompetitif tanah air, ONIC.Kity alias Christy Chriselle dan Icha "Mochalatte" Annisa. Mereka adalah pekerja esports wanita yang memiliki banyak penggemar.
Meski begitu, jalan karir mereka tidak mudah loh. Seperti yang kita ketahui, industri esports di Indonesia bahkan dunia masih dalam dominasi kaum lelaki. Sampai ada stigma yang menganggap wanita itu sekedar pekerja penampilan bukan keterampilan. Kity dan Icha tidak gentar menghadapi tuduhan tersebut, mereka menunjukan kalau cewek juga bisa berperan memajukan esports lewat prestasi.
Dengan pengalaman yang mereka punya, Kity dan Icha mengungkap rahasia terpenting agar para pekerja wanita esports nanti punya perilaku yang tepat berkarir di bidang ini. Kity yang tergabung sebagai brand ambassador ONIC Esports mungkin yang paling santer diisukan sebagai "jualan tampang". Wajah manis dan menggemaskan khas Kity bagai magnet untuk fans esports, terutama penggila tim ONIC.
Tapi Kity tidak setuju kalau kecantikan adalah modal satu-satunya seorang BA. Ia mengaku banyak orang yang menyerang dengan pernyataan tersebut. Meski begitu, ia yakin kalau personality dari seorang BA adalah alat promosi yang lebih utama ketimbang sekedar tampang. Seorang BA harus bisa membuat personality yang menarik bagi orang lain mau itu fans, sponsor dan lain-lain. BA pun dituntut untuk multi-talenta selain mempelajari keahlian bermain game. Tujuannya untuk merangkul kalangan dengan minat lain agar jadi tertarik mengikuti Kity dan nantinya penasaran dengan kiprah ONIC Esports.
Tak berbeda jauh dengan Icha, menjadi caster punya hambatannya tersendiri. Ia harus bersaing dengan para lelaki yang sudah berkarir lebih lama di industri esports, Icha pun tidak punya mentor dan harus latihan otodidak tentang pengetahuan game yang ia komentari.
Beberapa tips dari mereka agar punya karir esports cemerlang sebagai contoh, dalam bidang profesi sebagai BA tim Esports, Kity mengharuskan calon pelamar nanti harus tahu esports itu apa dan mengenali karakter fans esports guna memudahkan menarik minat mereka.
Sementara, untuk yang tertarik jadi caster, Icha menekankan setiap orang punya karakter unik. Karakter tersebut sebaiknya tidak dibuat-buat namun sudah jadi ciri khas yang komunitas kenali. Caster pun harus komunikatif dengan viewer dan menjalin hubungan yang baik dengan para follower.
Umumnya, Icha menekankan para calon pekerja di dunia esports harus siap mendapat sorot pemberitaan sehingga wajib memiliki attitude yang baik. Mental mereka harus tangguh menghadapi kritikan bahkan hate speech dan tidak terlena dengan popularitas. Selain itu, memperluas pengetahuan game esports akan berdampak positif bagi karir mereka karena game-game esports baru akan terus bermunculan, sehingga mempelajari sesuatu di luar zona nyaman bisa jadi bermanfaat di kemudian hari.
Terakhir, Kity berharap ada lebih banyak turnamen untuk para wanita yang mengejar karir pro player. Kity meyakini kalau soal skill, gamer-gamer wanita tidak kalah dengan lelaki yang hebat sekalipun. Paling penting, jangan pernah menyerah dalam mengejar cita-cita walau rintangan berat menghadang.
Masih banyak topik-topik seru yang kita bahas bersama Kity dan Icha, sobat Esports bisa saksikan interview lengkap merek di channel YouTube Esports.ID dalam rubrik "Dilema Esports"
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|