Belum lama, ada kabar baik dari ranah olahraga nasional yang menyatakan kalau esports resmi diakui sebagai cabang olahraga prestasi. Hal tersebut disahkan oleh KONI selaku otoritas keolahragaan di Indonesia.
Namun, penggiat esports terkadang masih bingung dengan munculnya asosiasi-asosiasi esports seperti PBESI (Pengurus Besar Esports Indonesia) dan IESPA (Indonesia eSports Association). Keduanya sama-sama bergelut di bidang esports dan menggagas berbagai kebijakan serta turnamen di tanah air.
Namun, menurut Hayono Isman selaku Ketua Federasi Olah Raga Masyarakat Indonesia (FORMI), kedua lembaga adalah institusi yang berbeda namun satu tujuan, jadi tak ada istilah dualisme kepentingan. Begitupun dengan FORMI dan KONI, yang satu mengembangkan olahraga masyarakat, sedangkan lainnya bertujuan menggarap olahraga jadi prestasi.
IESPA punya afiliasi baik dengan organisasi internasional seperti AeSF dan IeSF, secara IESPA adalah anggota dari dua lembaga tersebut. IESPA juga tercatat jadi member dari Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC), alhasil atlet esports dapat mengikuti SEA Games, Asian Games dan Olimpiade serta kejuaraan dunia eSports lainnya melalui IESPA.
Sedangkan PBESI adalah anggota KONI yang ditujukan untuk atlet esportsyang ingin berprestasi di POPDA, POPNAS, Pra PON dan PON. Ini memberikan calon-calon bintang esports kesempatan memilih ingin mengikuti ajang nasional atau internasional.
Nah itu dia perbedaan antara PBESI dan IESPA, ngga perlu bingung-bingung lagi deh dan mengira ada duelisme kepengurusan esports di Indonesia yah!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|