Wakil Ketua Dewan Pembina Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI), Sandiaga Uno hadir dalam pertemuan The Meeting of Minds Forum pada konferensi virtual 'The Bridge' 2020 bertema Could Esports Contribute to Indonesia's Future Economy (7/11).
Dalam kesempatan tersebut, ia membahas soal perkembangan esports sebagai bagian dari pertumbuhan bangsa Indonesia sebagai digital nation. Dilansir dari beritasatu,com, mantan cawapres ini menyampaikan, "Indonesia punya populasi online nomor 6 terbesar di dunia, dimana 60 persen lebih tersambung dengan internet sebagian besar lewat smartphone."
"Pasar e-commerce kita terbesar se-Asean dengan nilai US$ 21 milar. Digitalisasi yang terakselerasi karena pandemi Covid-19 akan meningkat tajam jumlah pasar menjadi US$ 120 miliar output ekonomi di tahun 2025. Ini bisa kita gunakan untuk menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyak untuk anak muda pada industri esports,” ungkapnya.
Sandiaga mendorong generasi muda yang tangguh untuk terus terlibat dalam esports ke arah yang positif, apalagi banyak pihak yang memberikan akses untuk terus meningkatkan keterampilan sebagai atlet atau pemain esports profesional. Maka peluang itu harus dicapai demi mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan untuk kesejahteraan yang berkesinambungan.
"Jangan hanya jadi penonton, tapi jadilah pemain dan juara. Jangan jadi pecundang namun jadilah pemenang untuk mengapai prestasi yang lebih gemilang lagi,” sambung pencetus program OK OCE ini.
Selain dihadiri oleh Sandiaga Uno, forum ini juga mengundang Presiden Direktur Aerowolf, Iwan Iman dan atlet sepakbola, Arthur Irawan. Iwan mengatakan industri esports di tanah air cukup seksi secara bisnis. Berdasarkan data potensi pasar esports di Tiongkok 44 kali lebih besar dari Indonesia dan Asia menguasai setengahnya dunia. Artinya, dengan penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 250 juta dan Tiongkok 1,5 miliar orang, kapasitasnya bisnis esports cukup potensial menurutnya.
“Kami baru mulai di tahun 2017 baru dan esports mulai booming di tahun 2018. Bisnis ini luar biasa cepat membesarnya, hingga pemain kami pada 2018 bergaji Rp1 juta, namun di saat ini ada yang Rp 50 juta hingga Rp100 juta. Namun, ada juga pemain terbaik yang mencapai Rp500 juta," kata Iwan.
Sementara Arthur berpendapat industri esports bisa saja melampaui popularitas olahraga konvensional seperti sepakbola. "Sebagai pemain sepakbola profesional, saya salut akan cabang olahraga esports ini karena potensinya yang sangat besar dan luas. Saya pernah gabung di turnamen esport antar pemain bola, secara mental memang tak mudah, karena dibutuhkan tingkat kosentrasi tinggi. Di sepakbola ada liga (hampir semua negara ada liga), begitu juga dengan esports. Atlet esports bisa berkompetisi secara internasional atau mendunia. Jadi nantinnya esports bisa lebih besar dari sepakbola pada periode mendatang,” tutup Arthur.
Kalau Pak Sandiaga ngomong gitu, Sobat Esports ngga perlu ragu lagi deh. Ayo manfaatkan kesempatan di dunia esports agar jadi orang yang berhasil dan berprestasi!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|