Muncul Saingan Besar di Industri Gaming, Tencent Mulai Risau

faizalkamill
12/01/2021 16:00 WIB
Muncul Saingan Besar di Industri Gaming, Tencent Mulai Risau
Tencent Games

Tencent adalah raksasa industri game yang namanya sudah dikenal secara global. Namanya tercatat sebagai perusahaan video game terbesar di dunia berdasarkan pendapatannya dan di 2020 kemarin, perkembangan mereka tak berhenti. PUBG Mobile dan Honour of Kings, dua produk andalan dari Tencent, berhasil mendapatkan lebih dari 5 Triliun USD selama tahun 2020.

Meski dengan kesuksesan besar tersebut, saat ini Tencent mulai risau karena kehadiran pesaing-pesaing yang sedang naik daun di industri ini. Kita sebut saja Alibaba Group Holding, ByteDance(pemilik TikTok), dan yang terbaru adalah start-up bernama miHoYo. MiHoYo menjadi salah satu pesaing yang mendapat perhatian dari Tencent karena Genshin Impact, video game yang menciptakan hit secara global pada bulan September 2020 lalu.

Genshin Impact/miHoYo

Kesuksesan besar Genshin Impact menjadi bukti bahwa ada pesaing yang punya potensi sehebat Tencent. Hal yang menjadi pembeda terbesar adalah miHoYo berasal dari studio independen sedangkan Tencent merupakan perusahaan raksasa yang sudah berada di industri cukup lama. Genshin Impact berhasil memperoleh pendapatan sebanyak 245 juta USD selama bulan Oktober dan 148 juta USD pada bulan November dengan rata-rata 6 juta USD per hari menurut badan statistik Sensor Tower. Kesuksesan dari perusahaan game selain dari Tencent menjadi sebuah angin segar bagi mereka yang sedang merintis di industri game khususnya di China.

Sudah ada usaha dari Tencent untuk mendapatkan bagian di perusahaan miHoYo namun segera ditolak oleh mereka. “Dengan Genshin Impact, miHoYo menjadi bukti bahwa sebuah studio independen dari China dapat meluncurkan sebuah mega-hit global, bahkan tanpa bantuan Tencent,” kata Serkan Toto, CEO dari konsultan industri game Kantan Games.

Tencent Games

Tencent juga aktif berinvestasi di banyak perusahaan game di seluruh dunia salah satunya kepemilikan Riot Games dan 40% di Epic Games, pengembang game League of Legends serta Fortnite. Tencent dan NetEase sebelumnya berhasil menguasai jajaran tertinggi pasar game di China namun di akhir September 2020 kemarin Genshin Impact berhasil menggeser posisi mereka.

Lingxi Interactive milik Alibaba juga sekarang menjadi salah satu penerbit game terbesar di China dan ByteDance sedikit demi sedikit mulai masuk ke dunia game untuk bersaing dengan Tencent. Tencent juga sempat mendapat masalah dengan Huawei, perusahaan telekomunikasi terbesar di China, kegagalan dalam kesepakatan membuat aplikasi buatan Tencent harus menghilang sementara dari App Store Huawei namun sekarang sudah selesai dan aplikasi-aplikasi milik Tencent sudah kembali.

“Karena Tencent menghadapi persaingan yang semakin ketat di pasar game, terutama dari perusahaan teknologi besar seperti ByteDance dan Alibaba, juga perusahaan menengah seperti Lilith Games dan miHoYo. Perusahaan tersebut tampaknya mengambil pendekatan yang kurang konservatif untuk merger dan akuisisi,” ucap Daniel Ahmad, seorang analis senior.

Selama pandemi Covid-19 ini industri game secara keseluruhan mendapatkan keuntungan besar. Pada kuartal ketiga tahun 2020 Tencent berhasil mengembangkan bisnisnya sebesar 45% dalam satu tahun, tercepat sejak 2017. Meski dengan adanya pesaing baru di industri ini banyak yang percaya bahwa Tencent tidak akan terkalahkan, setidaknya tidak dalam waktu dekat. Dalam rangka mempertahankan posisinya menjadi perusahaan nomor satu di industri game, kini Tencent mulai gencar berinvestasi di perusahaan-perusahaan kecil, mencari potensi kesuksesan baru untuk masa depan mereka. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?