Adanya Sertifikasi Atlet Esports, Hindari Praktik "Orang Dalam"?

Basitullah
29/04/2021 14:50 WIB
Adanya Sertifikasi Atlet Esports, Hindari Praktik "Orang Dalam"?

Memilih karir di dunia esports atau jadi salah satu atlet di organisasi esports sudah jadi mimpi banyak anak muda. Namun, mimpi saja tak cukup karena untuk bisa dilirik oleh pencari bakat tim esports butuh pengakuan tertentu, misalnya, kamu adalah top leaderboard dalam cabang game yang kamu tekuni. Namun, karir di esports tak cuma jadi atletnya saja. Ada berbagai pilihan mulai dari manajer, pelatih, pembuat konten sosial media sampai designer dan videographer.

Jalan lainnya yang sudah lazim dikenal oleh komunitas esports Indonesia dan dunia adalah kehadiran kenalan dari suatu tim atau "orang dalam". Peran mereka mempermudah administrasi perekrutan, minimal kalian bisa langsung trial tanpa harus melewati uji coba seperti player-player biasa. Lembaga bernama ECI alias Esports Certification Institute didirikan oleh mantan kepala staf tim Dignitas, Ryan Friedman dan wakil presiden Esports di tim Houston Rockets Sebastian Park.
Tujuan ECI memberikan standarisasi kemampuan dan kompetensi seorang gamer yang berniat berkarir di bidang esports, tak terbatas sebagai atletnya saja.


Image: Dexerto

"Meskipun industri berkembang pesat dalam lima tahun terakhir, mendapatkan karier di esports seringkali lebih tentang siapa yang Anda kenal daripada apa yang bisa Anda lakukan," ungkap Friedman dikutip dari esports.skor.id.

Cara mendapatkan sertifikat tersebut adalah mengikuti serangkaian ujian untuk mengetahui kemampuan seseorang yang ingin bekerja di bidang esports. Akan terdapat 120 pertanyaan pilihan ganda, satu esai dan tiga komponen seperti pengetahuan esports, literasi statistik dan pemecahan masalah. Soal ujian tersebut dirancang khusus oleh dewan penasihat institut yang terdiri dari beberapa sosok berpengaruh seperti CEO Evil Geniuses dan wakil presiden Cloud9, Donald Boyce.

Para pendaftar yang lolos ujian ini nantinya akan mendapatkan bimbingan rutin dari para penasehat guna memastikan jalur karir mereka di masa depan dan tentunya sertifikat yang menjamin skill mereka.

Program ini akan segera diluncurkan dan rasanya baik diterapkan oleh lembaga di Indonesia untuk memajukan standarisasi perekrutan atlet esports berkualitas.