Belakangan komunitas esports sedang dibuat resah oleh konten-konten yang diunggah oleh organisasi OPI Esports. Tim yang berdiri sejak tahun 2019 ini jadi perbincangan karena kerap mengunggah konten "pargoy" atau goyangan-goyangan para talent wanita mereka di sosial media seperti TikTok.
Meskipun banyak juga tim esports lain yang memiliki brand ambassador wanita dan aktif mengunggah video TikTok, namun OPI dianggap bertindak kelewatan. Bila tim esports lain sering meng-upload pencapaian turnamen atau aktivitas divisi esports mereka di berbagai kompetisi, di laman Instagram OPI Esports malah lebih banyak konten joget-joget. Hal ini memantik suara dari beberapa pegiat esports yang gerah dengan konten OPI tersebut.
Salah satunya adalah Riantoro Yogi atau yang dikenal sebagai Pasta. Pasta adalah caster senior di dunia esports tanah air yang memulai karirnya sejak tahun 2015/2016 sebagai komentator di game DOTA 2. Pasta meraih award sebagai caster esports terfavorit di ajang Indonesian Esports Awards di tahun 2020 dan 2021 berkat kiprahnya di ranah PUBG Mobile.
Dalam Instastory-nya, Pasta menuliskan keresahannya terkait konten OPI Esports. Ia melihat konten joget-jodet sebenarnya tak masalah, namun apa yang dilakukan OPI agaknya merugikan komunitas esports dari kacamata Pasta.
Konten-konten OPI Esports membuat stigma orang awam tentang esports agak melenceng. Bukannya mengenalkan esports sebagai cabang olahraga prestasi atau wadah kompetisi anak muda di ranah digital, OPI seakan membuat citra esports sebagai ajang branding lewat konten-konten joget di Tiktok atau platform video pendek lainnya.
Salah satu perjuangan Pasta adalah membuat stigma esports yang positif terutama pada orangtua kalau esports bisa berdampak baik baik anak-anak mereka. "Hal paling susah meyakinkan para orangtua bahwa esports itu ada dampak bagusnya dengan perkembangan saat ini" tulis Pasta. Ia tidak ingin orang mengenal esports hanya karena konten joget-joget yang pastinya menimbulkan tanya-tanya dipikiran orangtua.
CEO OPI ESPORTS ANGKAT BICARA
Terkait keresahan orang terhadap konten talent-talentnya, CEO sekaligus founder OPI Esports David Nugroho angkat bicara. Ia seperti tak sepakat dengan tuduhan orang-orang yang menentang konten OPI Esports.
"Kita tahu industri esport itu sangat booming dan banyak sekali dana yang masuk ke dalam esport. Nah, kenapa kita harus mengotak-ngotakkan? Apakah content creator lain atau kategori lain tidak bisa mendapatkan manfaat dari industri esport yang sedang booming? Menurut saya alangkah baiknya kalau kita bisa menyangkutkan kategori lain di dalam esport ini sehingga manfaatnya pun jauh lebih luas" ucap David di Instagram OPI Esports.
Ia pun terbuka untuk melakukan diskusi bertajuk "Esports For Everyone" di NimoTV guna membahas kembali aturan-aturan dalam esports khususnya terkait konten OPI Esports. Terlepas dari berbagai "pargoy" yang diunggah pembuat konten dari OPI, beberapa divisi esports mereka pernah menorehkan pencapaian. Misalnya, tim Mobile Legends mereka pernah jadi peserta MDL Season 4 dan menjuarai turnamen semi-pro di platform turnamen esports, Yamisok.
Meskipun, kiprah OPI di dunia konten non-kompetitif memang jauh lebih mentereng. OPI Esports menjadi tim esports pertama yang mendapat 1 juta like di TikTok dalam waktu 4 bulan sejak aktif di ranah TikTok. Mengusung hastag "OPIAlwaysFYP" disandingkan dengan deskripsi TikTok Esports, sepertinya OPI akan tetap melanjutkan jalan mereka mengambil pangsa pasar penikmat esports dari sisi hiburan selagi prestasi kompetitif mereka masih mandek.
Pendapat kalian sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|