Esports

PB ESI Jaring Anak Muda Jadi Pelatih Ekskul Esports di Sekolah

Billy Rifki
13/12/2021 16:43 WIB
PB ESI Jaring Anak Muda Jadi Pelatih Ekskul Esports di Sekolah
esports.id interview

Mulai dari 13 sampai 16 Desember kedepan, PB ESI sedang menggodok para anak muda untuk jadi pelatih untuk mensosialisasikan esports di lingkungan sekolah. Para anak muda ini dijaring dari utusan ESI daerah serta pendaftar independent untuk jadi mentor para pelajar di program-program ekstrakulikuler sekolah, khususnya bidang esports.

Tak cuma berfokus pada isu soal cara menjadi atlet esports, "Program Pelatihan Pelatih Ekstrakulikuler Esports" ini juga membekali para calon pelatih dengan ilmu terkait seluk-beluk industri esports, branding dan bidang profesi selain gamer profesional yang akan mereka terangkan ke peserta didik di sekolah nanti. Mereka akan di-training selama empat hari oleh para pemateri kompeten dari PB ESI untuk kemudian diberikan sertifikat sebagai pelatih esports yang berlisensi.

Salah satu peserta training akademi pelatih ekskul PB ESI ini adalah Alda Roesli. Satu-satunya wanita yang mengikuti program pilot PB ESI ini mengatakan sudah tertarik dengan dunia game sedari kecil. Alda yang berasal dari Banten baru saja lulus pendidikan kuliah dan langsung mengambil keputusan untuk mengabdi ke sekolah-sekolah sebagai pelatih ekskul esports setelah lulus dari program training PB ESI.

"Saya lagi mengikuti coaching clinic untuk tutorial menjadi pelatih yang nantinya diseleksi untuk jadi pengajar di program ekstrakulikuler di sekolah sekitar DKI Jakarta." ucapnya. Alda merupakan salah satu utusan dari ESI DKI Jakarta yang dipanggil oleh PB ESI pusat sebagai salah satu pendaftar program training.


Salah satu Peserta Training Pelatihan PB ESI, Alda Roesli dari PB ESI DKI Jakarta

Materi yang diberikan cukup komplit, Alda menuturkan mereka diberikan pengenalan tentang dunia esports, pertumbuhan dunia esports di Indonesia, dilengkapi dengan teori serta praktek penunjang yang tak kalah penting.

" Hari ini dijelaskan untuk training kedepannya sampai hari terakhir kita akan ada teori dan praktek untuk mengajar ekskul. Nanti ada juga diajari public speaking di depan umum, nanti di hari terakhir ada penilaian yang akan jadi penilaian apakah kita semua lolos sebagai pengajar bersertifikasi PB ESI," tambah Alda.

Alda mengaku tertarik mengikuti program ini karena ia merasa kesempatan yang langka bisa masuk PB ESI sekaligus menyalurkan passion-nya di dunia gaming. Ia saat ini belum ada gambaran tentang program kerja yang akan ia jalankan di sekolah, namun ia optimis dengan panduan para pemateri serta para calon pelatih yang lain, ia bisa memberi pengaruh lebih di dunia pendidikan dan mengenalkan esports lebih baik untuk para pelajar, guru dan orangtua murid.

Program akademi pelatihan ekstrakulikuler esports ini merupakan program pilot yang digagas oleh PBESI untuk sosialisasi dan edukasi tentang esports di sekolah. Pendaftar merupakan perwakilan dari berbagai cabang PB ESI di daerah dan juga peserta yang mendaftar secara mandiri.

Semoga dengan program ini sosialisasi tentang esports menjadi lebih baik dan tidak ada lagi anak sekolah yang terhalang oleh sekolah atau orangtua ketika mengejar mimpinya berhasil di dunia esports