Esports

Carpal Tunnel Syndrome, Cedera yang Sering Dialami Pemain Esports

SlushiesDrinker
14/06/2022 11:30 WIB
Carpal Tunnel Syndrome, Cedera yang Sering Dialami Pemain Esports
Esports ID

Tahun 2016, salah satu pemain esports terbesar Dota 2 kala itu, Clinton “Fear” Loomis mengumumkan untuk pensiun dari panggung kompetisi untuk fokus kesehatan tangan miliknya. Fear mengalami cedera yang disebut “Carpal Tunnel Syndrome”.

Di Indonesia, pada tahun 2020, pemain marksman dari RRQ, Tuturu, mengumumkan untuk pensiun dari skena esports dikarenakan Carpal Tunnel. Cedera tersebut membuat jarinya sulit untuk bergerak cepat, salah satu kekurangan fatal yang dapat mempengaruhi performa kemampuan mikro saat bermain Mobile Legends.

Para penggemar esports sudah sering mendengar istilah Carpal Tunnel Syndrome yang diderita beberapa pemain-pemain game profesional tersebut. cedera ini sering kali membuat para profesional tersebut pensiun atau rehat sejenak dari game yang dia tekuni.

Namun, Apa itu Carpal Tunnel Syndrome? Kenapa cedera ini bisa membuat seorang pemain pensiun? Bagaimana pencegahannya? Apakah bisa disembuhkan? Esports ID akan membahas sedikit terkait hal cedera tersebut.

Carpal Tunnel Syndrome, Musuh Besar Atlet Esports

Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome (disingkat CTS), adalah sebuah gangguan syaraf median yang berada dalam tulang terowongan karpal di pergelangan tangan yang menyebabkan di area tangan sekitar ibu jari ke bawah mengalami mati rasa dan sakit

Dikutip dari halodoc.com, dijelaskan secara medis, Carpal Tunnel Syndrome adalah: “iritasi saraf median di dalam terowongan karpal, struktur anatomi yang ditemukan di pangkal tangan. Ketika saraf median teriritasi karena tekanan, peradangan, atau peregangan, maka gejala carpal tunnel syndrome akan muncul.

Cedera ini akan timbul pada seseorang yang melakukan pergerakan yang sama secara berulang-ulang dengan intensitas tinggi pada bagian pergelangan tangan. 

Seorang pemain profesional bisa berlatih kira-kira 10-12 jam sehari untuk meningkatkan kemampuannya. Tanpa pola hidup yang baik serta istirahat yang cukup, latihan tersebut dapat menjadi overtraining dan bisa menimbulkan gejala CTS.

Pensiun Karena Masa Penyembuhan

Fear Dota 2

Sepertinya sudah cukup jelas Kenapa cedera ini bisa menyebabkan seorang pemain esports pensiun. CTS akan menyebabkan sakit yang menusuk di area tangan sekitar ibu jari dan juga bisa mengakibatkan mati rasa.

Jika tidak dirawat, CTS juga akan menyebabkan daerah sekitar ibu jari melemah dan tidak bisa digerakkan dengan gesit. Selain itu, cedera ini juga bisa menyebabkan seseorang kesulitan untuk menggenggam sesuatu dengan benar.

Pelemahan ini akan mengakibatkan massa otot di daerah sekitar ibu jari berkurang dan semakin sulit untuk melakukan sebuah pekerjaan.

Semua gejala tersebut akan sangat mengganggu aktivitas seorang atlet esports. Cedera ini juga dapat kambuh terus menerus jika tidak mengubah pola hidup atau melakukan terapi sejak dini. Mengubah pola hidup dan terapi akan memakan waktu latihan seorang atlet sehingga biasanya memaksa mereka untuk istirahat sejenak atau bahkan pensiun.

Dilansir dari engadget.com, Fear memutuskan untuk pensiun pada tahun 2016  untuk memulihkan gejala CTS miliknya. Dengan mengubah pola hidup dan mengurangi jadwal latihan, Fear bisa kembali ke panggung kompetitif di tahun 2017.

Namun sayangnya mantan pemain Evil Geniuses tersebut belum bisa mencapai level yang sama saat dirinya menjadi juara di The International 2015.

Proses Penyembuhan Membutuhkan Waktu

Carpal Tunnel Syndrome

Kalau kalian sering menonton olahraga, kalian pasti ingat kalau atlet biasanya membutuhkan waktu untuk menyembuhkan cedera yang dialaminya. 

Begitu pula dengan CTS, cedera ini memerlukan pengidapnya untuk tidak beraktivitas keras dan menggunakan tangan secara intens. Selain itu, tangan yang terkena CTS juga memerlukan sebuah penyangga atau brace agar pergelangan tetap lurus.

Selain itu juga diperlukan terapi untuk meredakan gejala seperti pijatan khusus. Selain itu juga ada beberapa latihan yang dilakukan untuk mempercepat persembuhan tangan.

Jika sudah mencapai tahap kronis, meski tidak dianjurkan, pengidap bisa meminta untuk operasi otot di bagian pergelangan. Dan minimal 6 minggu harus diistirahatkan secara total dan tahap rehabilitasi setelahnya.

Pengidap CTS kronis bisa membutuhkan waktu 4 hingga 5 bulan untuk mencapai kesembuhan dan setelahnya pun harus mengurangi aktivitas berat di bagian pergelangan tangan.

Pencegahan Carpal Tunnel Syndrome

Carpal Tunnel Syndrome

Sebagai gamer dan atlet esports, kita juga bisa mencegah terjadinya Carpal Tunnel Syndrome. Pencegahan ini tidaklah susah dan hanya perlu mengubah cara kita bermain sehari-harinya.

Dilansir dari esportshealthcare.com, salah satu cara untuk meminimalisir resiko CTS adalah dengan menggerakkan perjarian serta pergelangan setiap selesai 1 game atau pertandingan. Selain itu, jangan lupa untuk istirahat di sela-sela sesi bermainmu agar saraf tidak mudah terjepit.

Terakhir, pastikan melakukan pemanasan sebelum dan stretching sesudah sesi permainan yang cukup lama khususnya di daerah pergelangan tangan dan juga jari-jemari.

Nah, itulah dia hal-hal yang bisa kalian ketahui terkait Carpal Tunnel Syndrome. Semoga kalian bisa bermain game dengan sehat, ya Sobat Esports!