Kominfo telah melakukan pemblokiran terhadap Steam, Epic Games, Origin, Battlenet, hingga PayPal pada 29 Juli dini hari yang mengakibatkan platform-platform tersebut tidak dapat di akses oleh masyarakat di Indonesia lantaran belum mengajukan pendaftaran PSE ke pihak kemkominfo.
Keputusan tersebut lantas menimbulkan banyak komentar negatif dari para pengguna yang merasa bahwa hal tersebut merugikan mereka, khususnya para pekerja yang cenderung menggunakan platform tersebut seperti Freelancer yang sering mengoperasikan PayPal sebagai saldo digital mereka.
Selain itu, player kompetitif esports di game Dota 2, CS:GO, Apex Legends, Fortnite, dan Rainbow Six Siege, juga tampaknya harus berhenti bermain untuk sementara waktu lantaran tidak dapat membuka platform tersebut. Tak hanya gamer dan pro player kompetitif, para pemain game kasual dan streamer gaming pun berpotensi terhambat dengan pemblokiran sementara yang terjadi saat ini.
Pertanyaan tersebut tentu menjadi sebuah hal pertama yang terlintas oleh para player dan penggiat esports di Indonesia. Dan untuk menjawab pertanyaan tersebut tentu akan cukup berdampak jika berlangsung dalam waktu yang lama.
Seperti contohnya para player Apex Legends yang saat ini tengah berpartisipasi di acara Gaiden yang memiliki waktu terbatas hanya hingga 2 Agustus, mereka tentu akan melewatkan sisa waktu event tersebut dan harus merelakan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan item eksklusif.
Di sisi yang lain, organisasi esports yang bergerak di kancah CS, Dota, APEX, R6 dan sebagainya pun tampaknya akan kehilangan momentum mereka, baik melakukan latihan atau mengikuti turnamen yang sudah dijadwalkan. Meskipun hal tersebut masih dapat diakali dengan cara menggunakan VPN, namun langkah tersebut tidak bijak lantaran akan terjadi lonjakan ping yang cukup tinggi.
Menelusuri lebih lanjut perihal masalah tersebut, Tim Esports ID telah melakukan wawancara singkat kepada coach Salvatorez dari Dewa United divisi Apex Legends. Ia mengaku bahwa tim mengalami kendala dimana mereka tidak bisa login ke akun mereka untuk bermain Apex dan masih akan segera mencari solusinya.
"Yang jelas EA gabakal tinggal diam sih." Ungkap coach Salvatorez.
"Ada turnamen tanggal 31 Juli sama 5 Agustus. Tapi anak-anak yang pakai Indihome gak bisa login." Lengkap Salvatorez dari Dewa United.
Mengetahui platform game PC benar-benar terkunci saat ini, tentu para gamer masih harus bersabar hingga para platform tersebut mendaftarkannya ke pihak Kominfo. Tetapi untuk para player esports, persentasi kemungkinan mereka akan absen dari turnamen yang sedang bergulir saat ini menjadi sangat tinggi jika mereka tidak segera menemukan solusinya.
Meskipun demikian, pro player esports VALORANT yang akan menjelang LCQ APAC tanggal 1 Agustus nanti tidak akan berdampak apapun karena Riot telah mendaftarkan gamenya dan memenuhi syarat. Begitu juga dengan esports Mobile Legends.
Satu-satunya solusi untuk pemblokiran ini dapat dibatalkan adalah dengan cara mendaftarkan platform tersebut kepada Kominfo agar memenuhi syarat. Walaupun menggunakan VPN bisa menjadi alternatif, namun tidak akan berjalan dengan lancar layaknya koneksi yang terbuka.
Dengan dibekukan nya beberapa platform tersebut saat ini, para masyarakat yang bekerja di bidang khusus seperti streamer, gamer, dan pro player tentunya akan cukup mengalami dampak yang signifikan mengetahui hal tersebut belum jelas apakah akan berlangsung lama atau tidak.
Sebagian juga banyak yang bertanya tentang apa yang akan terjadi jika para platform tersebut acuh dan tidak bergerak untuk mendaftarkannya di Indonesia sehingga dapat merugikan para pengguna yang telah menghabiskan atau mendapatkan banyak Rupiah darisana.
Kita masih akan mengetahui informasi selanjutnya, dan berharap agar masalah ini cepat terselesaikan ya sobat esports.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|