Ini Peluang Atlet Esports Sepakbola Menurut Herrboy & Aqwam!

Billy Rifki
17/11/2020 18:58 WIB
Ini Peluang Atlet Esports Sepakbola Menurut Herrboy & Aqwam!
Esports.ID Interview

Esports di Indonesia selalu identik dengan booming game mobile seperti Mobile Legends, PUBG Mobile, Free Fire atau Arena of Valor. Banyak juga pemain yang masih setia dengan perangkat komputer desktop mereka untuk memainkan ragam game FSP macam Counter-Strike, Valorant atau Fortnite.

Namun, di Indonesia esports olahraga bisa dikatakan tidak sepopuler aliran mainstream seperti MOBA atau FPS. Beberapa penyebabnya karena esports Indonesia di dominasi oleh gamer yang bermain di perangkat mobile, sedangkan PES sendiri umumnya berbasis konsol. Mengenai scene esports olahraga, duo caster IFeL 2020 yakni Herrboy alias Herry Sudharma dan Aqwam Assalafy punya pendapatnya sendiri.



Genre esports sepakbola punya kekuatan di mata mereka, terutama karena tema yang diangkat adalah olahraga paling populer di negeri ini. "Ya seperti yang kita tahu yah sepakbola tuh olahraga yang digandrungi semua orang dari anak-anak sampai orang dewasa semua suka sepakbola. Sepakbola adalah bahasa yang mempersatukan lintas generasi," ucap Herrboy.

Aqwam menambahkan berikut, "Kalau game konsol, game besar yang dimainin semua orang di seluruh dunia pasti kayanya main bola, WE (Winning Eleven). Jadi itu menurut saya yang jadi kekuatan scene ini". Untuk regenerasi atau potensi pemain profesional barunya sendiri cukup menjanjikan, bahkan keduanya mengaku mereka sering kaget ketika nge-cast suka menemukan pemain baru yang punya skill luar biasa.

Menurut Herrboy sendiri untuk pemain di turnamen PES seperti IFEL dan sejenisnya, bibit-bibit atlet cukup merata di Indonesia. Tak cuma dari kota besar, namun ia menemukan calon top player dari Bali, Sumatra dan Kalimantan. Hebatnya, mereka semua sudah menembus scene papan atas di usia muda, sehingga Herrboy dan Aqwam meyakini karir esports di scene ini masih sangat panjang.

Sebagai contoh, di ajang IFeL 2020 melahirkan Rizky Faidan sebagai juara. Sudah dikenal sebagai wonderkid PES Indonesia, Faidan masih berusia 17 tahun saat ini. Herrboy dan Aqwam pun memberi pesan bagi Sobat Esports atau anak muda lain yang ingin meniti karir jadi atlet esports dan kenapa harus terjun jadi pro player di genre sepakbola seperti PES atau FIFA.

"Karena... cari kerja susah, haha" canda Aqwam. "Ngga maksud saya ini kan ladang pekerjaan yang baru dan peluangnya masih terbuka besar banget di sini. Dan pasti bakal berkembang pesat juga," lanjutnya. Partnernya menambahkan "Ya mungkin kalau orang bilang kerja itu kan kantoran tapi sekarang ini esports itu bisa jadi mata pencarian yang sangat menjanjikan. Mungkin awalnya jadi pro player, nanti seiring waktu jadi pro player ngga bisa kalian bisa coba jadi komentator". Artinya, ada banyak cabang profesi yang bisa kalian geluti ketika berkarir di esports.

Wah, menarik juga yah ternyata jadi atlet esports itu ngga harus di game mobile atau PC saja. Kalian bisa coba jadi atlet esports genre olahraga karena peluangnya masih lebar!