Hingar-bingar kompetisi eSports Indonesia terus memunculkan drama baru. Jika belum lama ini kasus forfeit tim RRQ di ajang Indonesia Game Xperience (IGX) 2018 ramai menjadi perbincangan di komunitas eSports, kali ini, aksi nyeleneh salah satu pemain Bigetron, Gerald “JeeL” Bellamino di BEKRAF Game Prime 2018 menjadi sorotan banyak pihak. Lucunya, aksi nyeleneh JeeL ini justru terekspos ke publik oleh tim Bigetron sendiri melalui sosial medianya.
“Kami seluruh keluarga Bigetron eSports meminta maaf sebesar-besarnya atas perilaku yang tidak menyenangkan dari salah satu player kami yaitu Gerald Bellarmino a.k.a JeeL yang dilakukannya saat pertandingan di Bekraf Game Prime 2018 kemarin. Pihak manajemen dari Bigetron eSports telah berdiskusi dan memutuskan untuk memberikan hukuman pemotongan gaji pada Jeel dibulan ini. Semoga hukuman ini dapat memberikan rasa jera dan dapat mendidik perilakunya untuk menjadi pemain yang lebih profesional,” tulis akun resmi tim Bigetron.
Menurut penelusuran tim Esports.ID, ternyata hukuman ini berawal dari aksi nyeleneh (meremehkan) yang dilakukan JeeL kala Bigetron menghadapi Aerowolf. Alih-alih membantu timnya menghancurkan tower utama dan menuntaskan pertandingan, JeeL malah jalan ke depan base Aerowolf dan melakukan recall (kembali ke markas). Aksi inilah yang disinyalir mencederai sportivitas membuatnya mendapatkan hukuman pemotongan gaji dari manajemen Bigetron.
Aksi manajemen Bigetron mengundang pro-kontra di kalangan komunitas eSports. Sebagian besar menyayangkan keputusan Bigetron yang “melempar” kasus tersebut ke publik bukan menyelesaikan di internal. Bahkan pihak Aerowolf sebagai lawannya pun ternyata sama sekali tidak mempermasalahkan kasus tersebut.
Sejumlah dedengkot eSports seperti Andrew Tobias pun angkat bicara “Ada tindakan seperti ini mungkin bagus. Tapi secara internal saja baiknya diberikan. Buat dapat efek jera nya kan si player. Bukan dengan cara foto player nya dipampang gede2 dan diumumin dia uda dipotong gaji nya. Sungguh mencederai image sang player. Ada baiknya posting saja permintaan maaf atas nama Bigetron. Kan player adalah bagian dari tim.”
Meski terkesan mencederai sportivitas, tindakan-tindakan ini sebenarnya sudah lazim dilakukan di dunia eSports sebagai psy-war ke kubu lawan. Seperti yang sedang tren yakni memberi “tips” ke kubu lawan di DOTA 2 atau membunuh lawan menggunakan pisau di CS:GO. Hukuman internal baik berupa teguran ataupun pemotongan gaji memang sah saja dilakukan oleh manajemen Bigetron untuk menjaga disiplin pemainnya. Namun haruskah diekspos ke publik? Bagaimana menurut Sobat eSports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|