Di atas panggung esports, EVOS dan Rex Regum Qeon (RRQ) bersaing sebagai rival abadi, khususnya di game Mobile Legends. Namun, di arena berbeda mereka bisa juga bersanding sebagai kawan, seperti yang kita lihat pada kerjasama dengan brand millenials Dua Kelinci dan Pop Mie beberapa waktu lalu.
Berbeda dengan RRQ, EVOS Esports baru berdiri sebagai organisasi esports sejak dua setengah tahun. Meski demikian, awal mula berdirinya EVOS Esports tak berbeda dari RRQ, sama-sama melalui gim DOTA 2 terlebih dahulu.
"EVOS berdiri sekitar 2,5 tahun lalu dan awalnya tak berbeda dengan RRQ. Kita mulai dari game DOTA 2. Dikarenakan pada saat itu DOTA 2 merupakan salah satu gim besar di Indonesia dan gim lainnya belum muncul lah, kalau bisa saya bilang. Dari sana, akhirnya hingga kini kita memiliki 18 tim," ungkap Hartman Harris Christian, selaku Co-Founder EVOS Esports.
Saat dihadapkan dengan pertanyaan tentang rencana Hartman di tahun 2019 untuk EVOS Esports, dirinya mengungkapkan, "Di tahun 2019, kita ingin lebih banyak melakukan investasi untuk training facility, seperti mendatangkan pelatih, psikolog, dan juga gaming house yang lebih baik. Sehingga ke depannya akan mendatangkan jadwal latihan, waktu makan, gym, dan banyak hal penting lainnya dengan lebih teratur."
Informasi menarik lainnya, ternyata selama perjalanan EVOS Esports, Hartman seringkali mendapatkan pertanyaan dari banyak orang yang terpana melihat kesuksesan organisasi esports ini. Tak jarang yang ingin mengikuti jejak, bahkan ingin menjadi seperti atlet kondang dari EVOS, sebut saja JessNoLimit.
"Beberapa tahun ini kita sering sosialisasi baik di SMA ataupun di Universitas. Kita selalu berbicara tentang karir yang bisa dilakukan dalam esports, karena memang banyak sekali pertanyaan tentang 'Bagaimana anak saya bisa jadi seperti JessNoLimit, atau bisa jadi seperti Lemon?'. Memang, dari yang mereka lihat di video berdurasi 3-5 menit, itu akan terlihat sangat gampang, padahal kenyataannya tidak semudah itu. Dibalik itu ada kerja keras, tumpah darah dan keringat yang begitu banyak," Hartman mengungkapkan.
Memang jika kita melihat dari video-video JessNoLimit yang sekilas maka tampak dengan mudahnya terkenal, jadi youtuber top, dan bisa beli Ferrari. Pemikiran untuk mengikuti jejaknya sudah pasti ada, padahal jalan yang ditempuh belum tentu cocok dengan passion kita.
Apalagi, seperti yang diungkapkan Hartman bahwa ada begitu banyak kerja keras, tumpah darah, dan keringat yang dikeluarkan. Hal itu yang harusnya jadi concern kita sebelum sekonyong-konyong mengikuti JessNoLimit.
Bagaimana menurut pendapatmu, Sobat Esports?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|