Esports

5 Player Esports Paling Serbabisa, Jago di Banyak Game!

Billy Rifki
01/02/2021 17:32 WIB
5 Player Esports Paling Serbabisa, Jago di Banyak Game!
Esports.ID

Bermain game ibarat menyantap makanan bagi pecinta kuliner. Hampir semua jenis game pasti pernah dicoba dan dinikmati. Namun, seperti filsafah makanan tersebut, ada beberapa yang memang selera dan sangat cocok untuk seseorang.

Seperti gamer profesional yang biasanya cuma fokus pada satu disiplin atau cabang game esports. Namun, ada juga pro player yang ternyata mahir di game esports lain. Ini yang membedakan gamer biasa dengan gamer yang sudah bekerja keras, plus punya bakat alami. Kira-kira, siapa saja pro player yang mahir di banyak game esports?

Entruv

Alex "Entruv" Prawira adalah sosok gamer profesional Indonesia yang dikenal karena keahliannya memainkan beragam genre game mulai dari MOBA sampai FPS. Mulanya, Entruv dikenal sebagai top player DOTA 2 di region Amerika Utara. Sempat jadi pemain sampai pelatih, Entruv kemudian hijrah ke ranah battle royale di tahun 2018 bergabung tim Aerowolf divisi PUBG.

Entruv cukup kenyang pengalaman bermain game baik itu casual maupun kompetitif. Ia pun sudah mengikuti berbagai kejuaraan mulai dari kelas nasional, regional dan internasional. Player satu ini tak perlu waktu lama untuk beradaptasi dari MOBA ke tembak-tembakan macam FPS sampai battle royale sehingga layak disebut sebagai gamer serbabisa.

Inyourdream

Figur player DOTA 2 yang mungkin paling disukai gamer Indonesia saat ini adalah Inyourdream. Gamer bernama asli Muhammad Rizky ini kerap jadi incaran tim DOTA 2 besar di kelas Asia sampai dunia karena keahliannya. IYD memang sangat handal, mekaniknya bagus dan juga serbabisa memainkan role lain diluar spesialisasinya yakni midlaner atau carry.

Kadang, IYD tak cuma membawa berita soal prestasi anyarnya di dunia DOTA 2. Tahun 2018 lalu, IYD dinobatkan sebagai Dancer of the Year dalam game AyoDance. AyoDance dikenal sebagai game yang membutuhkan kecepatan kordinasi antara tangan, fokus mata dan reflek, wajar saja kalau ia memiliki jemari yang cepat ketika menekan tombol-tombol di keyboard. IYD juga penggemar berat CS:GO meskipun belum ada indikasi kalau ia ingin jadi pro player di genre FPS tersebut.

Supernayr

Dari MOBA, FPS sampai battle royale, tak ada game yang tak bisa dikuasai Ryan Prakasha alias Supernayr. Torehan prestasinya juga sudah menumpuk dari semua cabang game esports yang ia tekuni. Beberapa diantaranya, juara pertama WCG 2011 dan 2013 Indonesia (Cross Fire) , 1st Place CFS 2013 dan 2014 Indonesia (Cross Fire) , 1st place IESF 2016 (League of Legends), juara pertama di berbagai turnamen Overwatch seperti WOG tournament, Overwatch SEA Tournament, Overwatch Singapore Tournament, Overwatch Lion Cup Singapore tournament dan masih banyak lagi.

Saat ini, Supernayr lebih dikenal sebagai pemain PUBG baik itu versi PC ataupun mobile. Keduanya bisa ia kuasai dengan skill di atas rata-rata.

Microboy

Dijuluki sebagai support PUBG Mobile terbaik, Nizar 'Microboy' Lugatio sudah mengecap titel juara dunia bersama Bigetron RA. Ia kini menjajaki tantangan baru dengan bergabung bersama EVOS Esports di divisi PUBG Mobile.

Namun, latarbelakang Microboy bukan cuma ahli tembak-menembak, ia bahkan pernah menjajal kerasnya persaingan di Mobile Legends Professional League Season 2. Sayangnya, ia gagal menembus babak playoffs kala itu. Perannya di Mobile Legends juga tak jauh dari sosok penyokong yakni support mage.

Kalau-kalau EVOS Legends butuh pemain, Microboy bisa saja ikut trial dan malah masuk ke divisi Mobile Legends mereka. Atau, bila kamu bosan melihat si Coboy main game, kamu mungkin terhibur dengan bakat lainnya, yaitu bernyanyi lagu-lagu Jawa, Campursari sampai Dangdut Koplo.

Ana

Dewa DOTA 2, Anathan "Ana" Pham benar-benar berbakat kalau urusan main game. Bersama timnya OG Esports, ia termasuk sebagai lima pemain beruntung yang pernah menjuarai The International DOTA 2 sebanyak dua kali. Hebatnya, hal itu ia lakukan secara berturut-turut padahal ada keyakinan kalau tim pemenang TI sebelumnya bakalan gagal di percobaan selanjutnya. Bahkan, juara TI pertama mereka mematahkan kutukan juara bergilir yang harusnya jatuh ke tim dari wilayah timur atau Asia.

Sulit mengetahui seberapa batas kemampuan Ana, dirinya hanya mengikuti turnamen kalau ia mau. Sebelum TI 2018, Ana sempat break berkompetisi, lalu ikut lagi saat OG butuh pemain. Ana kemudian pensi lagi setelah juara dan gabung lagi untuk mewujudkan mimpi menjadi juara TI dua kali di tahun 2019. Setelahnya, Ana istirahat lagi.

Namun, tak cuma piawai di DOTA 2. Terbaru, Ana pamer peringkatnya di game FPS terbaru keluaran Riot Games yakni Valorant. Ana bahkan sudah mencapai rank tertinggi di game tersebut yakni Radiant. Kalau saja Ana berniat gabung tim dan menjajal kompetisi Valorant yang ada, mungkin ia sudah menjadi dewa juga di titel tersebut.

Itu dia 5 pemain esports yang ternyata jago juga di game esports lain. Adakah Sobat Esports yang merasa kalau berbakat juga seperti 5 pemain di atas?