Salah satu fenomena dan drama yang kerap terjadi di scene professional DOTA 2 adalah manuver transfer yang sulit diprediksi dan terkadang suatu tim muncul dari antah-berantah untuk kemudian hilang sekejap. Mudahnya bagi para pemain top dunia untuk menyatukan kekuatan demi sekedar proyek coba-coba, meski awalnya beri harapan. Gabungan mematikan layaknya tim impian yang terdiri dari teman-teman sepermainan yang saling memukau satu sama lain di pub match.
Namun ketika pertandingan kian intens, keretakan dan konflik pun kerap mencuat hingga tim-tim asal jadi tersebut bubar perlahan. Bagi yang sukses mencuri perhatian, tak jarang sponsor dan organisasi menjanjikan mau menaungi mereka meski urusan tak selamanya jadi mudah. Sponsor tentu menuntut hasil sebagai ganti dari insentif yang mereka berikan, maka bila ekspektasi tak menemui kenyataan, tanpa pikir panjang tim tersebut dibubarkan.
Ada banyak tim-tim sampingan yang mencoba menembus kerasnya persaingan Pro Circuit saat ini. Sebut saja MidOrFeed besutan Omar 'w33' Aliwi, yang gagal total. Sementara, Animal Planet buatan Kurtis 'Aui_2000' Ling sukses pikat manajemen eSports, dan kini bermain dengan nama Iceberg Esports. Kisah yang lebih fenomenal tentu kiprah Monkey Business, atau lebih dikenal dengan nama OG, dan 5Jungz (mahakarya Kuro 'Kuroky' Takhasomi) yang kini bisa dikatakan sebagai tim terbaik dunia di bawah manajemen Team Liquid.
Kisah serupa yang mungkin sedang diukir oleh The Final Tribe, tim baru berisikan pemain-pemain lama. Sebut saja Adrian 'Era' Kreyziu, Jonas 'Jonassomfan' Lindholm, Simon 'Handsken' Haag, trio eks-Fnatic Europe yang telah berkiprah sejak tahun 2012, dan sempat lompat ke berbagai tim seperti Ninjas In Pyjamas, No Diggity, STEAK Gaming, Escape Gaming, dan Alliance.
Axel 'Pablo' Kallaman juga cukup familiar ketika berbakti untuk Alliance, sedangkan salah satu core dari Final Tribe, Pontus 'NoX' Frost, yang mengisi posisi 1/2 bergantian dengan Era, selama ini hanya bermain untuk tim-tim tier 2 di Eropa, seperti Team Singularity, No Biggie, dan Evil Corporation.
Tentu tidak mudah berlaga di 'kolam' Eropa karena ada OG, Secret, Liquid, dan banyak pesaing kuat lainnya, namun tim yang baru terbentuk pada November 2017 lalu berhasil rebut slot menuju GESC E-Series: Jakarta. Meski baru amankan satu tiket Minor, statistik menunjukan bahwa perjalanan mereka ambil bagian Pro Circuit cukup mengagumkan dan hanya terpaut tipis dari peringkat pertama.
Pada DAC 2018 Qualifier, mereka digagalkan OG yang tentu jadi lawan terberat, mengingat Secret dan Liquid dipastikan jadi tim undangan. Begitupun pada kualifikasi Bucharest Major yang berakhir di tempat 3-4 untuk Final Tribe, dan kembali dikandaskan OG di ESL One Genting Europe Qualifier.
Uniknya, tim ini tidak hanya pernah menjadi bagian dari tim legendaris Alliance, namun kewarganegaraan para member dari Final Tribe juga berasal dari Swedia, serta nama tim yang berbau fiksional ala Lord of the Ring dan World of Warcraft. Publik Indonesia tentunya menanti kiprah dan sajian memukau dari Final Tribe di ICE nanti, Semoga keberhasilan mereka lolos ke Jakarta Minor nanti, menjadi awal lahirnya kekuatan baru di tatanan elit DOTA 2 secara global.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|