Grand Final CS:GO ESL Pro League Season 12 berakhir dengan kemenangan manis tim Astralis. Meski harus menghadapi lawan yang mendapatkan satu map advantage, Astralis sanggup bangkit dan mengakhiri match ini dengan skor 3-2.
Na'Vi, lawan mereka di grand final ini memiliki jalan mulus di upper bracket hingga mendapatkan satu map advantage. Sayangnya, keuntungan tersebut tak cukup untuk membendung serangan pasukan Astralis yang membuat mereka kewalahan hingga menghasilkan comeback apik.
When hard work pays off, there will be none other than pure happiness all around. ?https://t.co/FSIaIBZR6C#ToTheStars pic.twitter.com/bdba7wCR6J
— Astralis Counter-Strike (@AstralisCS) October 4, 2020
Astralis harus menelan kekalahan di map pertama Dust 2 akibat tekanan beruntun dari electronic. Namun rasa bahagia tersebut tak bertahan lama saat Astralis mengamankan game kedua di Nuke dengan skor 16-14. Game ketiga di Train menjadi panas, ditunjukkan dengan kedua tim yang saling kejar poin dan membuat terjadi dua kali overtime sebelum Astralis menyamakan poin.
Persaingan sengit kembali terjadi di map final Overpass. Kali ini, Na'Vi tampak kehilangan kesabarannya di game ini dan membuat permainan mereka tak sebagus map-map sebelumya. Tak heran jika Overpass menjadi map dengan selisih skor paling tinggi antara Na'Vi dan Astarlis di grand final ESL Pro League Season 12.
Setiap anggota Astralis tampak berperan penting dalam kemenangan melawan Na'Vi ini. Patrick 'es3tag' Hansen punya peran besar di map Train, sementara duet Emil 'Magisk' Reif dan Nicolai 'dev1ce' Reedtz mengamankan map terakhir, serta tak lupa aksi sang in-game leader Lukas 'gla1ve' saat di Nuke.
Na'Vi memang memberikan perlawanan baik bagi Astralis, namun performa pemain bintang mereka Oleksandr 'S1mple' Kostyliev serta Denis 'electronic' Sharipov belum cukup untuk memberikan mereka trofi. Meski demikian, s1mple berhasil mendapat penghargaan MVP berkat capaian K-D +217 dan 1.35 overall rating.
Ini merupakan kemenangan pertama Astralis sejak bulan Mei silam saat mereka menjuarai ESL One: Road to Rio - Europe. Jika mereka bisa mempertahankan momentum ini, tampaknya tak lama lagi Astralis bakal balik menguasai scene kompetitif CS:GO. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports, setuju?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|