Esports

Kisruh di Penghujung Turnamen Linksys CS:GO

Michael
28/11/2017 16:34 WIB
Kisruh di Penghujung Turnamen Linksys CS:GO
Illustration eSports.id

Jika sebelumnya dunia eSports di Indonesia sempat 'hangat' dengan perselisihan antara IeSPA dan tim AKARA, yang hingga kini kabarnya sudah mencapai ranah hukum. Drama kali ini menyeruak dari ajang Linksys CS:GO Tournament 2017. Kehadiran tim-tim papan atas CS:GO dalam event yang berlangsung selama dua minggu ini, 13 – 26 November 2017, membuat persaingan sangat berimbang. Terbukti, hingga akhir turnamen, tiga tim teratas yakni DDS eSports, Boom ID, dan Team nxl> mengumpulkan poin yang sama (10).

Klasemen Akhir Lynksis CS:GO Tournament

Disinilah drama dimulai, pihak panitia nampaknya tidak memperkirakan (?) kejadian tiga tim teratas memiliki poin yang sama. Seperti dikutip dari akun resmi DDS eSports, panitia sempat mengubah sistem penentuan pemenang turnamen, dimana jika melihat berdasarkan Score For (SF) Boom ID dinyatakan sebagai juara, sedangkan dengan penilaian Score Different (SD), DDS eSports sebagai pemuncaknya. Bahkan dalam rekaman pembicaraan pihak panitia sempat mengucapkan selamat kepada tim DDS eSports sebagai juara di Linksys CS:GO Tournament. Keanehan dimulai, ketika panitia penyelenggara malah meralat keputusannya dengan mengadakan REMATCH antara tiga tim yang memiliki poin sama.

Menanggapi keputusan tersebut, Team DDS eSports pun menyatakan keberatannya dan memutuskan untuk tidak ikut serta dalam Rematch. Berikut penjelasan tim DDS eSports:

Mengapa DDS tidak ikut rematch??
" Karena kami tidak setuju dengan adanya rematch dimana Rematch dilakukan oleh 3 Team. Sedangkan kebingungan pemilihan pemenang hanya ada 2 pilihan, menggunakan SF ( BOOM.ID ) / SD ( DDS eSports ). Ketika Management EO kesulitan mendapatkan satu suara untuk menentukan pemenang, kami dari DDS eSports bersedia memberikan pemenang juara 1 untuk BOOM.ID dikarenakan lebih pantas mendapatkan juara dibandingkan harus rematch 3 team, BOOM.ID menjadi salah satu kandidat dari pemenang melaui penentuan SF/SD. 
Rematch akan merubah hasil akhir susunan peringkat dari tournament yang telah kami jalani selama 2 minggu ini. Apabila memang harus dirubah, kenapa hanya 3 team yang akan dirubah hasilnya pada peringkat tournament, sedang tournament tersebut diikuti oleh 8 team”.


Rekaman Percakapan dari Panitia

Tim DDS eSports (baik dari player, owner, maupun manager) tidak ketinggalan angkat suara menanggapi hal ini.

Komentar:

"Dalam sejarah tournament tidak ada acara rematch, score difference sebagai acuan dari pemilihan pemenang" -- By ThEuX [ Owner ].
Ini intinya ada 1 tim yg -menangguk di air keruh- yg disebabkan kegalauan admin turnamen” -- By sHeRl0cK - Heri Mukti [ Owner ].
"Drama is real" -- by wawa2k17 [ Owner ].
Pemain profesional bukan berarti pemain bijak, Team Profesional bukan berarti team bajik. Maaf ekspektasi kami ke kalian sangat tinggi sehingga kami merasa sangat kecewa ketika mengetahui kapasitas kalian yang sebatas ini. “ – By Lite [ Manager of DDS eSports ].
"Selama 2 minggu tournament ini berjalan tidak ada 1 team yang protes dengan penggunaan sistem 2-1-0. Tetapi kenapa setelah tournament selesai, seketika sistem itu ingin diganti dengan 3-1-0. Saya sangat menyayangkan ide tersebut. " -- By Vostok [ DDS eSports ].
"rezeki sudah ada yang mengatur, percaya saja sama Tuhan Yang Maha Esa. “ – By drakon2k17 [ DDS eSports ].
"In many years of experience in attending tournaments, there was always a set of standardised rules across all tournaments@international rules apply. Sadly to know that one mistake after another was made by the admin and that should not have happened in the first place. We were all confused and safe to say that we dont feel that we are being treated equally." -- By Areel [ DDS eSports ].

Sejatinya turnamen ini merupakan salah satu ajang bergengsi karena mempertemukan tim-tim CS:GO papan atas di Indonesia. Delapan tim yang bertanding bisa dibilang merupakan tim-tim mapan yang memang memiliki reputasi dan kemampuan yang setara. Hingga saat ini tim eSports.ID masih menunggu klarifikasi dari pihak panitia penyelenggara Linksys CSGO Tournament, ataupun respon tim lainnya.

Update Terbaru: (diperbaharui tanggal 29 November 2017)

Pernyataan Terbuka Klarifikasi Steven Kelvin (selaku Admin Turnamen Linksys CS:GO)

Steven Kelvin, selaku admin turnamen Linksys CS:GO 2017, mengeluarkan pernyataan terbuka untuk mengklarifikasi isu kekisruhan yang terjadi di penghujung turnamen. Dalam pernyataannya via social media https://www.facebook.com/m1xly/posts/1669558496398354, dirinya membenarkan bahwa ia sempat mengubah perubahan data klasemen dari 2 poin menjadi 3 poin untuk nilai kemenangan, kemudian diubah kembali ke angka semula (2).

Dan terkait keputusan untuk mengadakan REMATCH, Steven juga membeberkannya via postingan di FB, dirinya tidak menyetujui hal tersebut. Namun, opsi ini nampaknya disetujui oleh dua tim (dari tiga tim teratas klasemen akhir Linksys CS:GO yang bernilai sama), jadi pihak manajemen EO penyelenggara turnamen mengambil keputusan untuk melakukan rematch, sebagaimana kesepakatan bersama bahwa keputusan Admin bersifat mutlak. Agak terburu-buru rasanya bila tanpa meminta persetujuan dari keseluruhan pihak atau tim yang terlibat langsung, kan?

Meski dari klarifikasi ini pun masih timbul perdebatan pro dan kontra di kalangan gamers, namun setidaknya keberanian Steven Kelvin untuk mengutarakan sedikit 'uneg-uneg' sekaligus memberi titik terang akan kisruh yang terangkat (28/11) kemarin. Sangat menarik untuk menunggu bagaimana kelanjutan dan hasil akhir Linksys CS:GO Tournament 2017. Stay tuned on eSports.ID!

Update Terbaru: (diperbaharui tanggal 30 November 2017)

Team nxl> Beberkan Fakta Baru, Richard Permana Akui Kekisruhan

Nama timnya ikut tersangkut kisruh yang terjadi di penghujung turnamen Linksys CS:GO 2017, Richard Permana selaku leader team nxl> mengeluarkan pernyataan resminya. Dalam paparannya, Richard beberkan alasan perekrutan Steven Kelvin sebagai admin pelaksana (execute) penyelenggaraan event ini, hingga memicu awal terjadinya kekisruhan tersebut. 

"Namun ternyata apabila di akhir liga ini terjadi kisruh yang disebabkan oleh PERUBAHAN-PERUBAHAN KEPUTUSAN pemenang yang diambil oleh Steven sendiri tanpa konfirmasi kepada William, yang dapat disaksikan dalam klarifikasi dari Steven, dan juga pengambilalihan keputusan oleh Management EO nxl> yaitu William (lihat klarifikasi dari William), bahwa sangat jelas mereka telah melakukan dan mengakui kelalaian serta kesalahan yang menyebabkan problema sekarang ini. Pada kesempatan ini juga saya ingin mengklarifikasi bahwa saya tidak mempengaruhi pihak manapun baik Steven ataupun William dalam mengambil keputusan-keputusan".