Esports

BnTeT: Talenta Indonesia Menuju Pentas CS:GO Dunia

Michael
12/06/2018 15:52 WIB
BnTeT: Talenta Indonesia Menuju Pentas CS:GO Dunia
Hansel "BnTeT" Ferdinand

Player CS:GO mana tak kenal dengan pria kelahiran 28 Agustus 1995 ini. Hansel Ferdinand atau dikenal dengan nickname-nya BnTeT merupakan salah satu kebanggaan dunia eSports tanah air. Baru berusia 22 tahun, BnTeT seolah menjadi salah satu figur idola untuk player CS:GO lokal saat ini. Bergabung dengan tim besar TyLoo, BnTeT sukses membawa nama tim asal Tirai Bambu tersebut ke jajaran elit dunia. Tim Esports.ID berhasil mewawancarai talenta sekaligus idola CS:GO asal Indonesia ini. 

Malang melintang di dunia counter-strike sejak era 1.6, BnTeT menjelma menjadi salah satu nama yang disegani di scene kompetisi lokal berkat aim-nya yang mematikan. Sempat kesulitan masa peralihan CS 1.6 ke CS:GO, BnTeT akhirnya menemukan kembali performa terbaiknya bersama TeamNXL>. Sederet gelar berhasil disumbangkan oleh BnTeT untuk tim yang dikomandoi Richard “frgd” Permana. Sempat melanglang buana ke beberapa tim lokal, BnTeT menemukan masa emasnya bersama Recca Esports. Performa yang menakjubkan pun akhirnya membuat BnTeT masuk dalam radar TyLoo yang kala itu sedang linglung dan terpuruk.

Bersama TyLoo Menuju Puncak Dunia

Petualangan BnTeT bersama TyLoo bermula kala ia chat via steam dengan somebody (salah satu pemain TyLoo) dan diskusi pun berlanjut dengan manager TyLoo hingga menemukan kata sepakat beberapa hari kemudian. Ingin mendapatkan tantangan dan jam terbang lebih banyak bertanding di turnamen internasional adalah alasan BnTeT memutuskan bergabung dengan TyLoo yang notabenenya merupakan tim terbaik Asia.


China Cup, Gelar Pertama BnTeT untuk TyLoo

Meski menurutnya pola latihan yang tidak jauh berbeda (briefing, nonton demo, bahas strategi, scrim dengan tim lain), BnTeT mengakui sedikit mengalami kesulitan bergabung dengan TyLoo terutama dalam hal komunikasi. “Komunikasi menjadi hal utama untuk ditingkatkan karena tidak mudah untuk berkomunikasi dimana saya dan kevin tidak bisa berbahasa China dengan fasih dan para player TyLoo lainnya tidak bisa berbahasa Inggris. Selain itu, ada hal yang perlu kita tingkatkan yaitu komunikasi sama nafsu para pemain untuk overpick yang terkadang membuat tim kalah namun juga bisa membawa kemenangan untuk tim”.

Kedatangan xccurate dan reuni “Duo Indonesia”

Kehadiran Kevin “xccurate” Susanto dalam TyLoo pun seakan menjadi reuni kedua pemain yang sempat tampil bersama kala membela Recca Esports. Meski banyak yang menyangka kepindahan Kevin berkat “campur tangan” dirinya, BnTeT menyanggah hal tersebut dengan mengatakan itu merupakan keputusan dari TyLoo sendiri setelah melihat talenta cukup langka Kevin dan usianya yang masih sangat muda sehingga masih banyak waktu untuk berkembang lebih baik.


Reuni Duo Indonesia BnTeT - xccurate Berbuah Gelar untuk TyLoo

Di awal kedatangannya Kevin langsung didampuk sebagai In-Game-Leader (IGL) yang ternyata berjalan kurang mulus. Beberapa hasil kurang menggembirakan dan ingin memaksimalkan peran Kevin sebagai AWP membuat BnTeT mengambil alih posisi IGL. Hasil positif pun mulai ditorehkan TyLoo sejalan perubahan tersebut dan puncaknya adalah “ledakan” di IEM Sydney 2018. Jungkalkan sederet tim besar macam SK, Cloud9 dan Renegades, BnTeT Cs berhasil menembus babak semifinal IEM Sydney 2018 sebelum dihentikan oleh FaZe Clan.

Sangat bangga dan senang sekali pastinya, karena memang salah satu mimpi saya bermain di panggung besar, padahal target kita hanya untuk sampai playoff tapi bisa sampai semifinal, sangat bangga dan nothing to lose. Tentu saja harus membuat target baru karena target sebelumnya sudah tercapai dan juga pengalaman yang sangat berharga sekali untuk main di panggung besar. Kita sangat percaya diri dan percaya temen satu tim, tidak saling menyalahkan dan tetap percaya pada temen, itu kuncinya,” ujar BnTeT mengenai rahasia penampilan TyLoo sepanjang IEM Sydney 2018.


Performa Gemilang TyLoo Semakin Meroketkan Nama BnTeT

Scene CS:GO Tanah Air di Mata BnTeT dan Harapannya

Meski lebih banyak menetap di China, BnTeT pun masih mengikuti perkembangan CS:GO di tanah air. Menurutnya scene CS:GO di Indonesia saat ini tidak bisa dibilang kurang berkembang. “saya lihat sudah semakin banyak turnament di scene lokal dimana membuat komunitas CS:GO Indonesia tetap hidup dan para player tetap semangat untuk bermain dan berkompetisi. Saran saja jika memang passion kalian di CS:GO, pada saat latihan apapun harus dianggap serius, luangkan waktu lebih untuk latihan. Tapi yang masih sekolah, harus bisa membagi waktu,” pesannya melalui Esports.ID untuk player CS:GO di tanah air.

Terakhir ia pun berharap semoga player CS:GO Indonesia tetap antusias agar komunitas CS:GO Indonesia tetap hidup dan nantinya bisa dipandang oleh penyelenggara tournament international dengan munculnya player/ talenta CS:GO berbakat dari indonesia.