Kevin “xccurate” Susanto: Berawal Hobi Menjelma Jadi Sniper Kelas Dunia  

Michael
15/08/2018 12:08 WIB
Kevin “xccurate” Susanto: Berawal Hobi Menjelma Jadi Sniper Kelas Dunia  
Kevin "xccurate" Susanto

Berawal dari sekedar hobi bermain Counter-Strike, Kevin Susanto, atau terkenal dengan nickname xccurate, kini menjelma menjadi salah satu atlet profesional CS:GO papan atas dunia. Tekad dan keseriusan remaja kelahiran 18 Februari 1998 ini akhirnya berbuah manis. Beragam gelar baik nasional maupun internasional berhasil direngkuh Kevin di usia yang relatif masih muda (20 tahun). Tim Esports.ID berhasil merangkum sekaligus mewawancarai sepak terjang Kevin di dunia CS:GO.

Melihat perawakannya yang kurus dan pendiam, mungkin tak banyak yang mengira Kevin adalah atlet eSports kelas dunia. “Dulu waktu smp emang udah suka main game fps terutama cs 1.6 lalu setelah ada CS:GO mulai deh coba2 eh ternyata seru juga gamenya dan baru mulai competitivenya itu terakhir kelas 3 SMA,” ceritanya mengenai awal mula terjun ke dunia eSports.

Sempat bergabung dengan Juggernaut di awal kemunculannya, bakat Kevin mulai terasah di tim Recca Esports. Gelar AWP nomor satu Indonesia pun perlahan mulai melekat seiring keberhasilannya mengantarkan Recca Esports sebagai tim terbaik menggeser dominasi tim NXL> di kancah scene CS:GO lokal. Performa gemilang diiringi berbagai torehan gelar selama hampir dua tahun bersama Recca Esports, membuat Kevin dilirik tim raksasa China TyLoo.

xccurate Ketika Masih Berseragam Recca Esports

Terpuruk di Awal Kedatangan, Bangkit Antar TyLoo Jadi Juara
Meski begitu, awal reuni “xccurate – BnTeT” di TyLoo tak langsung berjalan mulus. Peran in-game-leader yang diemban Kevin malah membuat performanya menurun yang berimbas rangkaian hasil buruk bagi TyLoo.

“Mungkin saat itu karena kurangnya pengalaman dan kepercayaan diri yang membuat performanya jelek banget. Saking downnya sempet sampe kepikiran stress gitu, tapi dari situ saya coba untuk bangkit latihan terus dulu sampe mungkin 20 jam perhari benar2 latihan aim, nonton POV orang2 luar terus koreksi diri sendiri kesalahan dan kekurangannya di mana sampe benar-benar mendapatkan kembali kepercayaan diri,” jelas Kevin kepada tim Esports.ID, menceritakan kesulitannya saat awal bergabung dengan TyLoo.

Kembalinya kepercayaan diri pun langsung berimbas dengan penampilan gemilang bersama TyLoo. Torehan runner-up di Qi Invitational berlanjut ke raihan semifinal turnamen skala IEM Sydney 2018 seolah menjadi pentas unjuk gigi buat Kevin. Bersama duetnya Hansel “BnTeT” Ferdinand, mereka berhasil bawa Indonesia menjadi buah bibir di kompetisi elit CS:GO dengan performa apik terutama di ajang IEM Sydney 2018. Kala itu, Kevin tampil gemilang dan membawa TyLoo mengalahkan SK, Cloud9, dan Renegades sebelum dihentikan oleh tim FaZe Clan pada babak semifinal.  

Kevin Bersama TyLoo Ketika Juara di StarLadder ImbaTV

Berkibar menjadi salah satu AWPer terbaik di dunia, Kevin ternyata menyebut dua nama yang menurutnya sebagai idola sekaligus lawan terberat yang pernah dihadapi, yakni Guardian (FaZe Clan) dan s1mple (Na'Vi). Kevin mempunyai satu mimpi yang hingga kini belum tercapai, yakni mendapatk status legend dalam Major.

Duetnya bersama BnTet turut membawa harum nama Indonesia di kancah elit dunia. Menurutnya, BnTeT secara personal adalah pribadi yang baik, walaupun terkadang gampang ke-trigger (terpancing emosi). Dia pun menambahkan sebagai teammate, BnTeT memiliki kepemimpinan dan strategi yang baik (IGL) dipadukan dengan aim yang onpoint.

Bersama BnTeT, Kevin Antar TyLoo Meraih Rank Tertingginya Sepanjang Sejarah

Harapan Scene CS:GO Tanah Air
Hingga saat ini Kevin pun masih mengikuti perkembangan CS:GO di Indonesia.  “Menurut saya sih scene CS:GO di Indonesia sudah ada peningkatan dengan adanya liga yg baru-baru ini sedang mau dimulai saya lupa namanya (IESPL). Tapi, walaupun begitu masih blm terlalu banyak turnamen-turnamen lokal di Indonesia dibandingkan dengan game2 lain seperti Mobile Legends, PUBG, dan lainnya. Saya sih berharap CS:GO di Indonesia bisa lebih maju lagi terutama di bagian turnament lokalnya sehingga menarik minat mungkin host2 turnament luar buat ngadain tournament CS:GO di sini,” harapan Kevin untuk scene CS:GO di Indonesia.

Sebagai pecinta salah satu game fps tertua ini, penulis tentu berharap scene CS:GO tanah air dapat berkembang dan disertai dengan munculnya bibit-bibit baru yang dapat mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Semangat CS:GO Indonesia!