Berjejer di Bawah Astralis, Perubahan Ranking Dunia CS:GO

Christian Ponto
26/09/2018 14:09 WIB
Berjejer di Bawah Astralis, Perubahan Ranking Dunia CS:GO
Paska FACEIT Major, compLexity Drastis dan MiBR Injak 4 Besar!

Berakhirnya gelaran FACEIT Major di London, munculkan sedikit riak namun berdampak besar kepada sejumlah tim di deretan peringkat tim terbaik dunia untuk Counter-Strike: Global Offensive.


World Ranking CS:GO - HLTV

Berdasarkan rilis dari HLTV, per tanggal 24 September 2018, World Ranking of CS:GO Teams jajarkan 30 tim paling kompetitif sepanjang dua bulan terakhir. Selain tetap dipuncaki oleh 'sang penguasa era', Astralis, kini beberapa tim unggulan kembali pada lajur atas, sementara salah satu tim lawas kian terjerumus ke liang terendah.

MiBR Tembus Posisi 4 Besar!

Meski dihantui oleh beberapa hasil buruk menjelang pelaksanaan (FACEIT) London Major, MiBR berhasil nyaman duduki posisi 4 besar di Ranking Dunia CS:GO. Hasil sepadan berkat kegemilangan Gabriel 'FalleN' Toledo capai babak semifinal, sebelum tunduk di hadapan tim Na'Vi.


Skuad MiBR Mulai Padu

Ini juga mempertegas kepada para fans MiBR bahwa pergantian roster yang mereka lakukan tidak terlalu mengecewakan, pada akhirnya. Sepertinya hanya butuh latihan lebih lama agar bisa menjalin sinergi lebih padu di antaranya, atau memang mereka 'specialized for' ajang besar saja!

Kesulitan komunikasi yang berkembang di awal, saat satu tim gunakan bahasa Inggris, kini tidak lagi menjadi kendala berarti. Terlebih kehadiran sosok pelatih Janko 'YNK' Paunovic kian mengembangkan harapan fans melihat kiprah gemilang MiBR di event-event berikutnya.

Jadi 'Buncit', Mouz Turun Dua Posisi!

Hasil yang sangat tak terduga bagi salah satu tim penghuni 10 besar di World Ranking CS:GO, tapi mousesports harus terima kenyataan sebagai penghuni posisi buncit (peringkat 15-16, bersama Winstrike) di ajang London Major kemarin.


Snax, mousesports

Memang hanya turun dua peringkat (sebelumnya posisi ke-5), apalagi hasil buruk tersebut lebih dikarenakan lawan-lawan yang harus mereka hadapi bukanlah lawan sembarangan. Mereka gagal menghalau terjangan tim-tim seperti NiP, MiBR, dan juga FaZe.

Tapi tetap banyak fans mengaitkan kegagalan mousesports untuk memberi perlawanan cukup sengit kepada para lawannya tersebut dengan minimnya kontribusi Janusz 'Snax' Pogorzelski sebagai anggota teranyarnya. Semoga lekas ditemukan solusi barunya bagi mousesports.

Naik 7 Peringkat, compLexity Bikin Heboh!

Kejutan terbesar yang muncul di perhelatan FACEIT Major tahun ini adalah compLexity, tim kuda hitam asal Amerika dengan skor sempurna di Challenger Stage (3-0), lalu tetap tampil konsisten di fase Legends.


Winning streaks - compLexity

Mimpi indah mereka pun berlanjut di Legends Stage dengan ukir tiga kemenangan beruntun, sebelum akhirnya luluh di babak perempatfinal saat meladeni tim yang jauh lebih mapan dan jauh berpengalaman, MiBR.

Meski kalah, pencapaian dari compLexity sudah jauh melebihi ekspektasi para fans, serta bonus penampilan dari Rory 'dephh' Jackson yang cetak sejarah sebagai pemain Inggris pertama untuk berlaga di babak playoff sebuah turnamen Major. Salut coL!

Kian Terpuruk, Virtus.pro Terjun Bebas!

Roster legendaris di Virtus.pro, yang digawangi oleh pashaBiceps dan NEO, terus alami hasil minus di sejumlah event sepanjang musim, terutama dalam dua bulan terakhir, hingga membawa mereka nyusruk ke posisi 28.


NEO (Virtus.pro) - Tak Lagi Garang

Kini dengan berakhirnya FACEIT Major, Virtus.pro pun dipastikan kehilangan salah satu punggawanya, yaitu Pawel 'byali' Bielinski, yang resmi cabut dari tim. Maka, banyak fans tadinya berharap kenangan manis di ajang major terakhirnya bakal jauh lebih indah, namun kenyataan berbicara lain.

Virtus.pro, secara mengejutkan, tumbang tiga kali langsung di Challenger Stage dan huni dasar klasemen akhir. Sirnanya aroma keemasan dari tim yang dulu begitu ditakuti kini menjadi bulan-bulanan tim baru di scene global.

Sang Pemuncak! Bukti Era Baru dari Astralis!

Ajang FACEIT Major di London menjadi panggung akbar resmi yang akan mengukuhkan tim asal Denmark ('The Danes') ini sebagai sang penguasa baru CS:GO dunia. Tampil digdaya di babak final setelah menekuk tim bertalenta kuat lainnya, Na'Vi, dengan skor mutlak (3-0).


New Era of ASTRALIS!

Tidak sekedar kemampuan individu yang mumpuni, tapi Astralis unggul secara teamplay dan fokus dengan penerapan taktik yang efektif guna meredam jagoan-jagoan muda dari Na'Vi. Tahun 2018 menjadi momen kejayaan yang tandai sinar cemerlang bintang di Astralis yang kini dipuncaki dengan prestasi sebagai tim nomer satu di jagat kompetisi CS:GO.

Meski dengan persaingan tiap tim yang kian ketat dan sengit dalam scene CS:GO global, sepertinya dominasi super-team Astralis masih akan bertahan agak lama. Apakah sobat eSports setuju?