Berani Pakai Cheat CS:GO di Cina? Ini Hukumannya!

Rendy Lim
09/10/2018 14:57 WIB
Berani Pakai Cheat CS:GO di Cina? Ini Hukumannya!
CS:GO

Keberadaan cheater dalam suatu game tentu akan sangat merusak pengalaman bermain para playernya. Hal ini juga membuat para developer game mencetuskan berbagai ide untuk memberantas cheater yang ada di game mereka, mulai dari melakukan banned terhadap akun yang ketahuan menggunakan cheat, menerapkan anti-cheat program, hingga aktif melacak pelaku atau pengedar cheat di dunia nyata. 

Sedikit tidak lazim dibandingkan cara-cara di atas, maka pemberantasan cheater yang dilakukan di Cina lebih menakutkan. Bagaimana bisa? Yuk, kita lihat bersama!


Hal ini dicetuskan oleh Perfect World pada tahun 2017 silam yang pada saat itu merilis CS:GO di Cina. Meski saat itu scene game di Cina padat merayap oleh genre MOBA dan RTS, namun mereka tetap ingin melihat bagaimana respon gamer di negeri Tirai Bambu tersebut akan game bergenre FPS ini. 

Kontroversi tentang penggunaan cheat dalam game FPS juga cuku banyak dibicarakan, termasuk pembahasan tentang bagaimana cara mengatasinya. Li Haiyi, Vice President dari Perfect World mencetuskan hukuman yang menurutnya adalah paling berat dalam sejarah game saat peluncuran game tersebut. 

Ketika player ingin bermain CS:GO di Cina, mereka terlebih dahulu harus mendaftarkan nomor ID card (KTP kalau di Indonesia) serta akun Alibaba “Zhima” (Sesame) Credit. Nah, jika player tersebut berani menggunakan cheat di game, maka creditworthiness mereka akan berkurang. Dampaknya? Di kehidupan sehari-harinya, saat orang tersebut ingin mengajukan pinjaman uang ke bank, poin creditworthiness yang sudah berkurang akan menghambat atau bahkan menggagalkan pengajuan pinjaman mereka. 

Konsep yang ditawarkan di sini adalah membuat para player merasakan 'kesakitan' di dunia nyata meskipun dirinya hanya ketahuan menggunakan cheat di game. 

Li Haiyi, Vice President dari Perfect World

Konsekuensi yang berdampak pada kehidupan nyata nampak terlalu besar resikonya, apalagi dibandingkan dengan kerugian yang mereka dapatkan dalam game yakni hanya menang atau kalah. Namun hal ini mungkin bisa diterapkan dalam scene kompetitif eSports, jika memang dipandang lebih efektif dibandingkan hanya sekedar hukuman seperti penangguhan akun alias banned saja.

Bagaimana pendapat sobat eSports, setujukah kamu?