Niko Respon Haters Faze Clan Setelah Tumbang di ESL One Cologne

Rendy Lim
28/08/2020 15:21 WIB
Niko Respon Haters Faze Clan Setelah Tumbang di ESL One Cologne
Kalau tim favorit kalian kalah yah jangan di kata-kataian, harus dikasi dukungan dong!

FaZe Clan, tim CS:GO asal Amerika ini baru saja gugur awal di kompetisi ESL One Cologne 2020 online. Kekalahan mereka dengan skor 2-0 melawan Vitality diikuti dengan kecaman dari para hatersnya. FaZe memang tampak memberikan perlawanan yang sepadan, apalagi berkat kehadiran rifler baru Markus 'Kjaerbye' Kjaerbye.

Meski sudah berusaha memberikan performa terbaiknya, beberapa netizen tetap mengeluarkan kritik pedas pada FaZe Clan. Untungnya, Nikola 'Niko' Kova tidak tinggal diam dan langsung bersuara membantu membela tim dan rekannya, Kjaerbye. 

Niko selaku in-game leader FaZe Clan melontarkan cuitannya di Twitter pasca kekalahan mereka di ESL One Cologne 2020. Dirinya merespon komentar netizen yang menyebut FaZe tampil dengan performa buruk serta menyerang keputusan untuk merekrut pemain rifler baru, bukan IGL. 

Niko dengan sigap merespon dan mengatakan bahwa FaZe Clan yang hanya sempat 5 hari berlatih bersama hampir menang melawan tim kedua terbaik di CS:GO saat ini (Vitality). Bahkan tim tersebut telah melakukan boot camp lebih dari dua minggu. "Beri kami waktu untuk memperbaiki kesalahan kami sebelum melontarkan kritik, kamu akan melakukan apapun yang kami bisa untuk meningkatkan kemampuan ASAP,"  tutur Niko.

Tak dipungkiri bahwa FaZe Clan punya perjalanan buruk sepanjang turnamen ini. Mereka pertama kalah dengan tim underdog dari Danish, Heroic. Setelah itu, FaZe sempat kesulitan melawan tim yang disebut 'terlemah' di kompetisi ini yakni MIBR. Terakhir, FaZe tumbang dengan skor 2-0 melawan Vitality meski menunjukkan perlawanan yang cukup baik. Pelatih FaZe Clan, Janko 'YNk' Paunovi juga merasa timnya belum menghadirkan performa terbaik mereka. 

Setelah ini, FaZe Clan akan kembali berkompetisi di ESL Pro League Season 12: Europe dimana mereka berada di Group B bersama dengan Astralis, Vitality, Complexity dan lainnya. Bagaimana pendapatmu Sobat Esports?