Esports

Fenomena Pilihan Hero Core Bergeser Jadi Support

Christian Ponto
10/10/2017 09:32 WIB
Fenomena Pilihan Hero Core Bergeser Jadi Support

Setelah sebelumnya kita juga sudah membahas kecenderungan hero-hero support yang beralih core saat turnamen, sekarang tentang kebalikannya yakni pilihan hero core bergeser menjadi support. Meskipun dalam game DOTA 2 sebenarnya terdapat klasifikasi atau kategori spesifik untuk hero dengan atribut bagus sebagai support, namun kenyataannya sejumlah hero tetap bisa digunakan sebagai core ataupun support sama baiknya.

Buat pemain veteran DOTA 2 tentunya pergeseran role sudah merupakan hal yang lumrah bagi mereka, tapi untuk segelintir pemain lainnya pasti membingungkan, bahkan mungkin terlihat aneh. Meskipun kelihatannya ‘ngide’, tapi ada alasan kenapa pergeseran role itu sering dilakukan khususnya oleh pemain profesional dunia. Yuk kita bahas lebih dalam.

1. Tidak Semua Hero Bisa Jadi Support

Aturan pertama dalam menggeser peran suatu hero yaitu tidak semua bisa jadi support, tapi semua hero termasuk support bisa kalian jadiin core. Kenapa? Karena ada beberapa hero yang sangat tergantung dengan level dan gold. Bila kalian memaksakan menjadi hero dengan klasifikasi carry sebagai support, maka dia akan makin ketinggalan. Ada beberapa kasus yang berhasil seperti menggunakan Phantom Assasin support. Hal ini sempet tren namun tidak berlangsung lama karena Valve langsung melakukan nerf kepada skill 1 PA, Stiffling Dagger yang dianggap sebagai penyebab kepopuleran PA support.

2. Pergeseran Peran Memiliki Faktor Kejutan

Salah satu keuntungan dalam melakukan pergeseran peran adalah faktor kejutan. Banyak fungsi  tambahan yang bisa ditawarkan oleh hero-hero core seperti Clockwerk, Slardar, Sand King, Nyx Assasin. Kemampuan mereka menambah nilai lebih dalam sebuah komposisi tim. Bila terpaku pada komposisi 3 core & 2 support konvensional maka akan ada hal-hal yang tidak bisa diselesaikan dengan cepat.

Sebagai contoh, kamu sedang mempersiapkan draft yang berorientasi kepada teamfight combo. Kamu sudah memiliki Faceless Void sebagai carry, Dark Seer di Offlane, Lich di Support dan Queen of Pain di Mid. Alih-alih memilih 1 hero support lagi seperti Witch Doctor atau Jakiro untuk menambah kemampuan kombo, kamu bisa memilih Nyx Assasin sebagai support karena memiliki nilai tambah dari komposisi timmu dengan kemampuan scouting yang mampu mencari informasi sebelum kamu bersiap untuk war.

3. Kenali Hero Ideal sebagai Support atau Core

Seperti dijelaskan sebelumnya kalau tidak semua hero cocok menjadi support, namun ada juga hero-hero core yang bisa turun kelas sedikit untuk menambah variasi serangan tim kamu. Hero-hero seperti QoP, Weaveer dan Puck bisa berganti role menjadi offlane karena kemampuannya bisa merepotkan hero safelane lawan. Dan hero ini bisa menjaga jarak dengan baik karena memiliki escape mechanism. Hero-hero offlane pada dasarnya memiliki nilai tambah yang bagus untuk dijadikan support.

Beberapa yang populer seperti Clockwerk, Sand King, Nyx Assasin, Slardar adalah hero yang sangat fleksibel karena mereka tidak memerlukan banyak item untuk bisa memberikan dampak yang besar kepada tim. Selain itu, hero ini agak tanky sebagai support sehingga cukup kuat untuk memberikan pressure terus-menerus kepada lawan.

DOTA 2 adalah game yang penuh dengan kemungkinan, kamu bisa bereksperimen dengan tiap-tiap hero. Dengan pendekatan dan perspektif yang tepat, mungkin saja kamu berhasil meningkatkan permainan melalui role shifting.

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Liquid 1634
2 Team Falcons 1600
3 Tundra Esports 1590
4 Gaimin Gladiators 1528
5 CyberBonch-1 1520
6 Xtreme Gaming 1509
7 Cloud9 1497
8 Azure Ray 1490
9 Team Spirit 1470
10 Aurora.1xBet 1455