Barclaycard Arena, di Hamburg, Jerman, menjadi lokasi bersejarah bagi Virtus.pro yang berhasil memenangkan Major Pro Circuit pertama mereka di tahun ini. Sama berartinya bagi kota Hamburg, yang untuk kali pertama didampuk sebagai tuan rumah penyelenggara, setelah sebelumnya ESL selalu memilih kota Frankfurt.
Meskipun ESL One Hamburg sudah lama usai, namun masih banyak kejadian-kejadian menarik yang mungkin kamu lewatkan. Dimana ESL sebagai penyelenggara Major pertama di tahun ini, tentunya ingin memberikan pengalaman berkompetisi yang menyenangkan, baik itu bagi pemain, crew, talent, juga pastinya penonton. Hasilnya? Yup, kami pun menilai pelaksanaan ESL One Hamburg bisa dikatakan cukup berhasil. Terlebih dengan rajutan hal-hal unik yang mencuat sepanjang event, seperti halnya di bawah ini:
1. Pembahasan Selama Dua Tahun, Hanya untuk Pelaksanaan Empat Hari!
Ternyata untuk mempersiapkan event sebesar ESL One Hamburg tidak cukup hanya dalam waktu 1 - 3 bulan saja. Berdasarkan pernyataan dari Steve Schwenkglenks, sang General Manager dari Barclaycard Arena, mereka membutuhkan waktu sekurangnya 1 tahun. Bahkan pembahasan untuk konsep acara sudah dimulai sejak dua tahun sebelumnya. Bayangkan dengan pelaksanaannya, dimana ESL One Hamburg sendiri hanya berlangsung 4 hari. Profesional banget yah!
2. Nilai Sportifitas yang Sudah Jarang Ditemui di Olahraga Lain
Sebagai sosok yang berpengalaman menggelar berbagai macam event seperti konser musik dan turnamen olahraga internasional (Barclaycard Arena pernah menjadi tempat konser Metallica dan gelaran Ice Hockey), Steve cukup terkesima dengan sisi sportivitas yang terpancar dari para penggemar DOTA 2. Ketika tim lawan memasuki arena maka biasanya di cabang olaharaga lain, terlebih sepakbola atau basket, mereka mendapatkan cemoohan atau ejekan. Namun para fans DOTA 2 tetap memberikan semangat kepada tim manapun yang naik ke panggung meskipun bukan tim idola mereka.
Steve juga kagum dengan nilai yang terkandung didalamnya, sehingga dirinya beranggapan bahwa permainan DOTA 2 ini penting bagi anak muda untuk memahami nilai kebersamaan serta kerjasama. Sendirian, kamu tidak akan bisa menjadi siapa-siapa. DOTA 2 adalah kebalikan dari kebiasaan gaya hidup anak muda jaman sekarang yang sering mengekspos hidup pribadi mereka dengan ber-selfie dan mem-posting sarapan pagi, makan siang, dan dinner seakan dunia tertarik terhadap kebiasaannya itu.
Hidup itu tidak semata bagaimana menjadi yang terkeren atau terhebat, DOTA 2 mengajarkan kita beberapa hal sebagai contoh, seorang support harus memahami bahwa dia tidak akan mendapatkan kesempatan untuk farm dan kill. Begitupun dengan carry yang harus menyadari bahwa kemampuan sebenarnya baru akan muncul berkat pengorbanan dari teman setimnya. Kemenangan dan keberhasilan bisa diraih bersama tim, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.
3. Sambutan Hangat Penuh Perhatian dari ESL untuk Pemain dan Talent
Agar membuat para pemain dan talent makin betah dan senang berada di Hamburg, pihak panitia menyediakan sambutan hangat plus berbagai macam suvenir unik yang didesain khusus. Setiap tim dan talent mendapatkan surat penyambutan berisi semangat dan harapan semoga bisa tampil dengan sebaik mungkin dan menikmati momen kompetisi mereka di ESL. Para pemain juga secara eksklusif diberikan akomodasi perjalanan berupa mobil jemputan yang mewah sekaligus unik. Deretan mobil Mercedez Benz yang dicat khusus dengan logo tiap tim. Bahkan tidak hanya mobil, mereka pun mendapat Springles yang dikemas khusus dengan nama pemain dan logo timnya. ESL perhatian banget yah, semakin berasa spesial bila berkompetisi di sana.
Galeri lengkapnya, cek di sini
4. Berlimpah-ruah dengan Banyak Acara Hiburan Selama di Barclaycard Arena
Fans menjadi alasan utama mengapa turnamen ini ada, sehingga ESL pun berkomitmen untuk memberikan banyak apresiasi kepada mereka yang datang dengan menyajikan berbagai macam hiburan dalam suasana festival yang sangat meriah. Diantaranya, kompetisi cosplay yang menjadi salah satu kontes paling dinanti-nanti dengan iming-iming total hadiah sebesar €3000 + tambahan hadiah dari sponsor.
Salah satu cosplayer, bernama Vicky, menggunakan kostum Death Prophet dinobatkan menjadi peserta yang beruntung menjuarai kontes cosplay kali ini. ESL juga menggelar kompetisi VR yang mempertandingkan The Unspoken besutan Insomniac Games dengan total hadiah mencapai US$ 200.000.
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |