Pro Circuit kembali bergulir di bulan November, tepatnya 19 - 26 November nanti, saat tim-tim terbaik dunia akan berkelana ke Shanghai untuk beradu dengan perwakilan tim DOTA 2 terbaik negeri tirai bambu. Absennya Team Liquid dan Virtus.pro dari minor kali ini bukan berarti pertarungan tidak akan seru. Tiap tim dipastikan tancap gas demi merebut kesempatan raih gelar juara minor selagi kedua tim powerhouse tersebut abstain.
Diwakili oleh jumlah tim lebih banyak tentunya bisa menjadi faktor keuntungan bagi tim asal Cina. Newbee, LGD, LGD.FY, dan ViCi Gaming pastinya tidak ingin menyia-yiakan dukungan rakyat Cina bila sampai gagal menjuarai minor di rumah sendiri. Salah satu dari mereka harus mampu menjadi pemenang guna menghindari cacian dan amukan para pendukung.
Sementara, Team Secret dan Mineski bakal menjadi penghalang yang harus diwaspadai oleh tim-tim dari Cina. Keduanya pun tampil baik di beberapa turnamen, sehingga bisa jadi penantang serius dan menjungkalkan wakil dari Cina. Dominasi Secret di Eropa masih belum terbendung, rekor mereka jauh lebih baik, bahkan dari Liquid maupun VP, dalam kualifikasi Major DreamLeague. Meskipun belum menjuarai satupun ajang pro circuit, Secret berada di posisi ke-2 dalam perolehan circuit points berkat keberhasilanya jadi runner-up di ESL One Hamburg Major.
Mineski kembali lagi setelah absen dari Dota Pit. Tetap lapar seperti sebelumnya, juara PGL Open Bucharest ini bakal habis-habisan untuk mencuri gelar Minor di Shangai. Memiliki pemain sarat pengalaman yang sempat mengenyam kompetisi di Cina, seperti Mushi dan IceIceIce, Mineski menjadi tamu berbahaya yang bisa mengeksploitasi kelemahan perwakilan tuan rumah.
Minor ini juga menjadi ajang debut bagi Vega dan Kinguin dalam rangkaian Pro Circuit untuk membuktikan kepantasan mereka mewakili region CIS dan Eropa. Keduanya memiliki potensi untuk berbicara banyak, namun faktor jam terbang dan percaya diri masih sangat mempengaruhi performa LAN mereka nantinya.
Sedangkan, Complexity berkesempatan untuk buktikan bahwa tim Amerika tidak hanya EG yang patut diperhitungkan. Bermodalkan kerjasama yang baik dan fleksibilitas draft yang tak terduga, bisa jadi Complexity berada di papan atas, dengan minimal bertengger di posisi 3-4.
Perwakilan terakhir, SG-Esports dari Amerika Selatan, sejauh ini belum mampu menunjukan potensi terbaiknya dan lebih sering memikul julukan 'underdog' yang kerap disematkan pada tim asal Brazil tersebut. Memang kesulitan mereka sangat dimaklumi, berada satu grup dengan Mineski dan Liquid pada StarLadder, SG-Esports masih mampu mempermalukan Newbee.
Begitupun di Dota Pit, mereka harus tersingkir oleh Virtus.pro setelah mampu mengandaskan Immortals. Tapi, siapa tahu peruntungan tim ini akan membaik di Perfect World Masters, manakala banyak tim-tim langganan juara mangkir di turnamen ini.
Kira-kira tim mana yang berhasil menjuarai Perfect World Masters dan mendapat bagian terbanyak dari prize pool sebesar US$ 300.000, dan 300 CP, kali ini? Patut ditunggu guys!
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |