Tidak seperti biasanya, hari Selasa (28/11), redaksi eSports.id kedatangan tamu istimewa yang bikin suasana menjadi jauh lebih meriah, dan ramai pastinya. Bila lazimnya, tamu yang datang membahas konsep event atau hal-hal pelik dan membosankan, kali ini kehadiran Veronica 'Velajave' Fortuna benar-benar memberi nuansa baru.
Caster wanita yang kerap memandu jalannya pertandingan DOTA 2, baik via kanal Youtube maupun secara langsung pada live tournament, memiliki pembawaan yang selalu ceria dan bersemangat untuk menceritakan perjalanan karirnya mulai dari sosok gamer yang bercita-cita terjun pro scene sampai akhirnya menemukan passion sebagai seorang caster, dimana dirinya merasa jauh lebih bahagia setelah menekuninya hingga saat ini.
Kesempatan langka ini kami tuangkan dalam artikel interview eksklusif bersama Veronica 'Velajave' Fortuna, untuk berbagi pengalaman-pengalaman unik dan cerita menariknya sebagai Caster wanita, serta opininya mengenai perkembangan DOTA 2 di Indonesia, bahkan termasuk pilihan All-Star Indonesian Team pilihannya.
ESPORTS.ID: Hello Velajave.. senang banget kamu bisa main-main ke sini. Jadi penasaran sebenarnya awal mula ketertarikan kamu menjadi seorang caster itu dari mana?
Velajave: Hello juga eSports.id. Awalnya aku sempet mencoba untuk gelutin main di pro scene, tapi ternyata aku ga terlalu fit-in di situ. Terus aku lanjutin dengan gabung-gabung ikutan main di lobby 'Rabu Dota'. Disanalah kesempatan nge-cast terbuka karena aku ketemu dengan caster-caster fun di lobby. Kemudian aku disuruh coba dan ternyata seru banget, lebih seru dibandingkan saat main. Akhirnya aku memutuskan untuk menekuni dunia caster lebih dalam.
ESPORTS.ID: Terus sampai kamu bisa jadi profesional caster seperti sekarang, bagaimana ceritanya?
Velajave: Aku waktu itu ikutan Indonesia Caster Academy. Sebelum ikut ICA, Aku sempet dilatih sama Pasta untuk basic-basic casting. Hasilnya aku berhasil menyabet juara 2 dan masih nge-cast sampai sekarang.
ESPORTS.ID: Apa yang bikin kamu merasa kalau jadi caster itu lebih seru dibandingkan main?
Velajave: Aku sih ngerasanya jauh lebih bahagia saat nge-cast yah ketimbang main, walaupun ternyata banyak juga tanggung jawabnya. Kita ga cuma harus bisa ngomong dan berkomunikasi sama viewers tapi harus belajar banyak hal tentang DOTA 2, seperti meta saat ini, item-item populer, kegunaan item dan lain-lain. Karena kalau nge-cast tapi kita ga tahu apa-apa, mau ngapain kan?!
ESPORTS.ID: Apakah ada caster luar yang mempengaruhi cara nge-cast kamu?
Velajave: Ada dong, aku suka banget Sheever dan Xyclopz.
ESPORTS.ID: Kamu pernah coba untuk melakukan cast menggunakan bahasa Inggris?
Velajave: I tried it once, and its not as easy as it looks. Karena kan selagi kita berkonsentrasi dengan pertandingan, kita juga harus memikirkan kata-kata apa yang mau kita ucapkan. Saat nge-cast menggunakan bahasa Inggris waktu itu ga tahu ada berapa banyak viewers Indonesia, tapi banyak viewers dari negara lain seperti Filipina dan Thailand, semua memberikan berbagai macam respon.
Ada juga yang bilang my English is bad, but its okay soalnya kan aku memang minta support dari mereka bila ada salah-salah apalagi itu yang pertama. Tapi menurut aku, masukan dari mereka lebih soft dibanding komentar dari viewers Indo. Agaknya Indo bakal lebih punishing kalau kita salah-salah dikit. Tapi aku akan mencoba lagi, kan kedepannya penting untuk caster dari Indo menggunakan bahasa Inggris. Kalau tidak, bagaimana kita bisa dapat siaran untuk yang official dari luar gitu kan. Jangkauannya pun pasti bisa lebih luas dengan menggunakan bahasa Inggris.
ESPORTS.ID: Sebagai caster wanita, pasti ada beberapa orang yang memandang kamu sebelah mata padahal secara kualitas menurut ESPORTS.ID, kamu salah satu caster terbaik.
Velajave: Kalau soal wanita sih, akan selalu ada yah stigma yang menilai bahwa CEWE GA BOLEH MASUK ESPORTS. Lantas aku jadi bertanya sama mereka-mereka ini, memang salahnya dimana kalau cewek masuk eSports? Apakah cewek tidak boleh ikutan bersaing menjadi player atau caster profesional di eSports? Stigma yang ada kan cewek bisa nongol di acara-acara eSports karena cuma modal cantik, padahal salah besar.
Tidak semuanya yang kalian lihat sekarang dikarenakan penampilan atau wajah mereka cantik, namun faktor terpenting adalah seberapa besar effort atau usaha yang mau kalian perjuangkan untuk bisa berhasil di dunia ini. Karena menurutku sama saja sih cowok atau cewek, kalau dia tidak berusaha ya dia tidak akan berhasil mau jadi player ataupun caster. Lagian juga aku atau wanita lain yang bekerja di eSports ini kan tidak menyakiti kalian secara mental dan fisik. Tokh, aku juga berjuang dengan upaya sendiri bukan dengan meminjam tenaga kalian, jadi meskipun tidak di-support, kita harus tetap berjuang untuk diri kita sendiri.
ESPORTS.ID: Setuju banget, dan karena Velajave sudah cukup sering tampil membawakan pertandingan-pertandingan di Indonesia. Menurut kamu, bagaimana perkembangan DOTA 2 di Indo sekarang?
Velajave: Menurutku sih sudah lumayan pesat yah, tim-tim besar sekarang sudah tidak cuma mementingkan prize pool kalau ikut turnamen, tapi mulai mengarah ke turnamen berjenjang, yang menawarkan kesempatan untuk bertanding di level internasional. Walaupun hadiah qualifier di Indo-nya kecil, namun kalau mereka melihat ada kesempatan untuk compete di luar, mereka pasti ambil. Dampaknya tim-tim lokal jadi mulai banyak bermunculan yang kuat, seperti PG.Barracx dan Barol Gaming.
ESPORTS.ID: Kalau disuruh memilih nih, siapa saja DOTA 2 Dream Team pilihan kamu, tapi harus semuanya indo yah?
Velajave: Hmmm..kalau dari support 5, aku pilih 2hoi. Karena dia itu detil banget dengan hal-hal kecil sampai aku kagum sendiri. Karakteristik dia banget untuk ngingetin temen-temennya misalnya berapa lama lagi skill 3 Terrorblade lawan selesai CD, atau kapan Ravage Tidehunter bisa digunakan lagi, hal-hal begitu pokoknya. Meskipun dia support, yang keren ternyata hero favorit dia itu Meepo loh.
Di support 4, saat ini aku belum ada pilihan lain untuk posisi terbaik masih dipegang oleh Jhocam. Posisi offlaner sih aku pilih Aville yah, soalnya dia itu tenang banget dan meskipun di-press habis-habisan tapi masih bisa tetap jadi. Buat midlane, hmmm siapa yah, kayaknya antara Inyourdream atau Ramz. Tapi aku pilih Ramz deh, soalnya aku respect banget sama dia. Perjuangannya itu sejak berpisah sama EVOS yang sudah kayak keluarga sendiri, terus luntang-lantung di berbagai tim, sampai stand-in di RRQ, terus tes di Pandora, akhirnya bisa merasakan kesuksesan bareng PG.Barracx.
Aku sih senang saja dengan situasi dia sekarang. Kalau carry, aku pilih Rusman, soalnya menurutku performa dia yang paling bagus. Dia kayaknya selalu berhasil mengangkat timnya menang, cocok banget dengan nilai-nilai seorang carry.
ESPORTS.ID: Pertanyaan terakhir nih, target kamu kedepannya apa sebagai caster? Atau adakah target pribadi yang belum kesampaian?
Velajave: Target sih pengen banget bisa caster-in scene yang lebih besar. Tidak cuma event besar Indonesia tapi juga di luar. Karena kan pasti ada kebanggaan juga pastinya bisa mewakili Indonesia sebagai caster di event internasional ya kan, jadi saat ini sih motivasi utamaku itu, bisa tampil di bigger scene.
ESPORTS.ID: Ok deh Velajave, kita pasti doakan dan dukung impianmu terus, semoga sukses dan bisa segera terwujud yah! Terima kasih sudah meluangkan waktu dan ngobrol bareng ESPORTS.ID.
Velajave: Sama-sama.. Makasih yaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaawwww..
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |