Pelaksanaan dua turnamen minor di kawasan Asia Tenggara kini terancam keberadaannya, setelah Global Electronic Sports Championship (GESC) umumkan pemunduran jadwal dari GESC DOTA 2 E-Series di Singapura dan Kuala Lumpur.
Sebelumnya, pelaksanaan seri pertama direncanakan berlangsung tanggal 12-14 Januari 2018 di Singapura, dan dilanjutkan pada pelaksanaan seri di Kuala Lumpur, 2-4 Maret 2018. Kini, via situs resminya pula, kedua event mencantumkan keterangan 'Coming Soon' dengan indikasi awal bakal dijadwalkan kembali setelah pelaksanaan dua seri lainnya di tahun 2018 nanti.
Sejak bulan September lalu, pihak GESC telah mengklaim jadwal pelaksanaan 4 turnamen minor di region Asia Tenggara, dari debut musim pro circuit DOTA 2 yang digagas oleh Valve untuk menjaring tim-tim peserta The International 8. Ke-4 turnamen tersebut sedianya berlangsung di Singapura, Malaysia, Thailand, dan Indonesia, secara berturut-turut.
Sampai saat ini diberitakan, pihak Valve masih belum menyampaikan tanggapan resmi terkait pemunduran jadwal dua turnamen minor di SEA tersebut, mengingat hal ini bakal buka 'lubang' besar di jadwal rangkaian turnamen pro circuit kedepannya.
Sebagai gambaran, bila GESC bersikeras untuk tetap melaksanakan kedua turnamen minor di Singapura dan Kuala Lumpur, yang besar kemungkinan setelah pelaksanaan E-Series di Jakarta dan Bangkok, maka celah waktu yang tersisa hanya antara pertengahan bulan Mei hingga awal bulan Juni (jadwal event terakhir) sebelum pelaksanaan The International 8 di bulan Agustus nanti.
Apakah masih memungkinkan? Ataukah kuota pelaksanaan event pro circuit DOTA 2 di SEA untuk musim perdananya hanya terkunci di dua kota saja? Semoga baik GESC, maupun dari pihak Valve bisa menemukan solusi terbaiknya demi perkembangan scene DOTA 2 secara lebih merata dan luas, khususnya bagi para penggemarnya di Asia Tenggara.