Esports

Kisah GH-God, Anak Warnet yang Bertekad Buktikan Diri

Billy Rifki
29/12/2017 11:00 WIB
Kisah GH-God, Anak Warnet yang Bertekad Buktikan Diri
monster-energy

Bak roket, namanya melejit dielu-elukan banyak orang. Sikapnya yang ramah dan tampak rendah hati membuat fans makin dibuat kagum dengan permainannya yang eksplosif dan berkelas. Dia adalah Maroun Merhej alias GH, pemain DOTA 2 dari Team Liquid yang sukses menjuarai The International 7, hanya dalam waktu 9 bulan sejak dirinya menapak ke jenjang profesional.

Apa yang membuat GH begitu dikagumi? Apakah pemuda Libanon berumur 22 tahun ini memang terlahir dengan bakat menjadi maestro DOTA 2?

GH kecil selalu bermimpi untuk menjadi olahragawan. Dia cukup mahir bermain bola basket dan tenis meja, namun kemudian menyadari bahwa untuk memperoleh penghidupan layak sebagai atlet dari kedua cabang olahraga tersebut maka ia harus menjadi yang nomer satu dan benar-benar terbaik, sementara ada orang yang faktanya lebih hebat dari dirinya. Sehingga GH pun mulai meyakini bahwa dengan skill pas-pasan ia tidak akan bisa bersaing dengan atlet profesional lainnya.

Padahal sejak kecil bakat GH sudah terlihat dengan menjuarai berbagai turnamen tenis meja di umur 11-12 tahun meski berhadapan dengan lawan yang lebih tua. Tapi kini GH telah mendedikasikan hidupnya untuk bermain DOTA 2, mulai dari versi mod dari game Warcraft 3. Di umur 10 tahun, GH sudah keranjingan melawan AI, yang membuat orang tuanya khawatir. Meskipun GH tidak menyimpang terlalu parah dan tetap selesaikan edukasinya, ia mengaku tidak pernah belajar akibat terlalu sering bermain DotA.

Di umur 14 tahun, aktivitas gaming-nya makin menjadi-jadi dengan rutinitasnya menyambangi warnet-warnet lokal. Keputusan masuk akal mengingat bermain di rumah dalam pengawasan ketat orang tuanya seringkali menghambat permainannya.  Perlahan namun pasti, GH makin menguasai DotA dari usaha belajar sendiri. Saat dia melanjutkan pendidikan ke sekolah hukum, GH memilih kesempatan untuk ikut serta dalam turnamen MSI Beat It, di mana ia berkesempatan bermain di Taiwan setelah lalui middle east qualifier di tahun 2014. Bersama dengan timnya saat itu, Wired Gaming, GH harus puas jadi juru kunci di sana. Bertanding dengan tim sekelas Virtus.pro dan beberapa tim papan atas kala itu menjadi hasrat terpendam GH. Dia ingin melakukannya lagi dan bertanding lagi untuk memenangkan turnamen pada kesempatan selanjutnya.

Untungnya, E-LAB berminat untuk mengakusisi GH bersama timnya untuk divisi DOTA 2 perdana dari salah satu organisasi eSport di timur tengah tersebut. Meski sudah dinaungi oleh sponsor, jalur GH menuju panggung papan atas DOTA 2 baru terbuka setelah mengarungi tangga peringkat MMR di Eropa. Awalnya, GH lebih sering bermain party dengan teman-temannya, sampai seorang temannya, CoachPotato, menantangnya untuk bermain solo MMR. GH yang lebih menyukai bermain party terpancing dengan sindiran CoachPotato bahwa ia tidak akan mampu menyusul MMR solo miliknya. Saat itu, CoachPotato merupakan salah satu pemain dengan MMR tertinggi di timur tengah, yakni 6600.

Tantangan itulah yang akhirnya memotivasi GH untuk menjadi MMR Warrior. Dirinya mulai memperkaya gaya permainannya dengan belajar memainkan semua role. Artinya juga GH harus mampu mengisi posisi tertentu yang kadang tak semua orang menyukai posisi-posisi penting seperti carry. Dia pun tidak kecewa meski harus kehilangan MMR karena sering kalah dengan memainkan peran yang tidak ia sukai dan menjadikannya sebagai pelajaran demi usaha meningkatkan pengetahuan bermainnya.

Dalam perjuangannya mengejar MMR, seringkali pula GH mendapat gangguan dari pengguna warnet lain yang memperhatikan di belakangnya sambil lontarkan tips-tips usil dan arahan bergaya menyindir dengan kebulkan asap rokok ke wajahnya, padahal mereka hanya memiliki kisaran MMR 3200 dan jauh dibanding GH yang sudah mencapai 7.500 MMR. Hebatnya, GH tetap menyambutnya dengan kerendahan hati dan tak lantas sewot kepada orang yang meremehkannya. Sisi positif GH inilah yang membantunya jadi pemain serba bisa, berkat keinginan untuk terus belajar dan memperbaiki dirinya sendiri saat bermain.

Setelah habiskan waktu 18 bulan bermain, GH tidak hanya berhasil melampaui MMR CoachPotato tapi bahkan berhasil memimpin peringkat Solo MMR di Eropa dengan MMR lebih dari 9000. Berkat aksinya tersebut, pada bulan November 2016, Team Liquid yang sedang berkompetisi di DreamLeague Season 6 mengajak GH untuk menggantikan peran Sam “Bulba” Sosale. Keputusan tepat karena Team Liquid menjadi juara DreamLeague Season 6 dan kantongi US$90.000. Hadiah terbesar yang pernah GH dapatkan dalam karir profesionalnya.

Team Liquid pun kemudian mengesahkan perekrutan GH pada tanggal 2 Januari 2017. Setelahnya, Team Liquid menjadi tim sarat prestasi dengan ukir tinta emas di turnamen StarLadder i-League StarSeries 3, StarLadder i-League Invitational #2, EPICENTER 2017, DreamLeague Season 7, dan yang paling agung, The International 7.

Banyak tim favorit yang tampil mengesankan di turnamen besar, namun runtuh seketika dalam International. Fans memperkirakan begitulah nasih Team Liquid saat gelaran TI7. Terperosok di lower bracket setelah kalah oleh IG.Vitality, Team Liquid mungkin harus mengakhiri kisah lebih awal dengan bersua Team Secret di lower bracket. Semakin kecil harapan, game pertama Team Secret berhasil pecundangi Team Liquid dan hanya butuh satu kemenangan untuk pastikan Liquid angkat kaki dari KeyArena.

GH yang sepanjang turnamen menjadi pemain paling disegani, harus menerima nasib bahwa dua dari 3 hero andalannya akan di-ban di tiap pertandingan. IO, Keeper of the Light, dan Earthshaker di bawah kendali GH menjadi momok menakutkan bagi tim lawan, sampai menghiraukan hero-hero lain yang terkenal mematikan di tangan pemain core macam Matumbaman, Miracle, ataupun Mind_control. Liquid mampu bangkit dan tembus penghalang-penghalang berat macam Virtus.pro dan LGD.FY yang mampu berikan perlawanan sengit sebelum melaju ke babak grand final untuk menaklukkan Newbee.

GH mengungkapkan chemistry-nya bersama Team Liquid langsung nyetel. Miracle dan GH sama-sama berdarah Arab sehingga komunikasi berjalan lancar. Kuroky sangat banyak membantu dalam masa transisinya di Liquid. Pada momen DreamLeague 6, Kuro mengatakan kepadanya untuk jangan membebani dirimu dan bersenang-senanglah. GH pun menunjukan performa meyakinkan dan menjawab keraguan orang atas keputusan Liquid untuk merekrutnya.

Meskipun begitu, awal karirnya tidak berjalan mulus terus, karena GH juga alami masa-masa sulit khususnya saat tim Liquid harus menerima kekalahan cepat di DOTA 2 Asia Championship, di Cina. Tapi kekalahan tidak mempengaruhi GH untuk berusaha tampil lebih baik di pertandingan selanjutnya. Dia mengingat petuah yang diutarakan oleh sang kapten, Kuroky. Bila kamu membebani diri sendiri dengan target-target tertentu dalam satu turnamen, maka kamu akan merasa terbebani sepanjang turnamen. Pikirkanlah satu pertandingan demi pertandingan ketimbang larut berpikir dan berangan-angan. Itulah kunci sukses GH dan Team Liquid sejauh ini.

Setelah memenangkan TI7, GH kembali ke Libanon dan disambut oleh ratusan orang yang terdiri dari keluarga, teman, dan anak-anak warnet tempat dia bermain yang juga pecinta DOTA 2 layaknya GH. Namun semua uang dan ketenaran tidak mengubah sifat sejatinya. Sesampainya di rumah, dia hanya ingin beristirahat beberapa minggu dan baru kemudian menentukan aktivitas selanjutnya. Lama berpikir, akhirnya dia malah memutuskan kembali ke warnet dan bermain DOTA 2 lagi.

GH mengakui hanya memiliki 6 teman sewaktu kecil dan melakukan segala aktivitas bareng mereka. Beberapa di antaranya bermain DotA, dan kadang juga bermain bola walau GH sepertinya tidak terlalu mahir mengolah si kulit bundar. Seorang milyarder dengan teman yang sama sejak kecil dan penyandang gelar juara TI, GH capai semuanya dengan dedikasi waktu dan pengorbanan panjang bagi sebagian orang, GH beruntung bisa wujudkan mimpinya dalam kurun waktu singkat, sekitar 9 bulan. Lebih penting lagi, itu tidak lantas mengubah kerendahan hatinya yang tetap semangat bermain di warnet pilihannya sejak kecil.

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1633
2 BetBoom Team 1554
3 Team Liquid 1542
4 Team Spirit 1527
5 CyberBonch-1 1520
6 Cloud9 1497
7 Aurora.1xBet 1455
8 VGJ Storm 1450
9 Tundra Esports 1441
10 Unknown 1429