Serupa maknanya dengan 'blusukan', ACER selaku vendor terkemuka di industri PC yang menaruh harapan besar terhadap perkembangan eSports secara global, berinisiatif mencari tim-tim terbaik DOTA 2 dari segala pelosok dunia khususnya di kawasan Asia Pasifik, dan tentu saja di Indonesia.
Melalui gelaran Acer Predator League Indonesia Qualifier, proses pencariannya menjangkau sebanyak 15 titik i-Cafe yang tersebar di 12 kota seluruh Indonesia, dan telah bergulir sejak bulan Oktober silam. Kini sejumlah 15 tim terbaik DOTA 2 pun telah tersaring, ditambah 1 tim penerima Wild Card (Mayonaise), untuk memasuki fase penyaringan kedua sebelum nanti berlaga melawan 4 tim terbaik lainnya (invited teams).
- Rock Paper Scissors
- Obelix
- Pa’le Pixel
- Hardcore
- Friend and Lopi
- Infiniti
- Gforce South
- Mayonaise (Wild Card)
- Gigas Gaming
- Destructor Gaming
- Azure Gaming
- dNa e-sports
- Rubix
- Evoscubs
- FullHouse Gaming
- Juggernaut Gaming
Satu tim terbaik yang mampu memuncaki ajang Acer Predator League Indonesia Qualifier ini akan menjadi wakil Indonesia untuk menghadapi juara kualifikasi dari Malaysia, Thailand, Singapura, Filipina, India, dan juga Hong Kong, pada babak utama Acer APAC Predator League, di Jakarta, bulan Januari 2018 nanti.
Ke-16 tim hasil kualifikasi + wild card akan bertanding tanggal 13-14 Desember dalam format BO1 mencari 4 tim teratas yang bakal menantang tim undangan (invited teams) yakni Rex Regum Qeon, TP.NND, EVOS Esports, dan The Watcher.
Ajang Predator League merupakan upaya Acer untuk mendukung perkembangan eSports di kawasan Asia Pasifik. Selain itu, tujuan utama Acer mengadakan turnamen tersebut karena melihat besarnya animo serta meningkatnya pangsa pasar game global hingga US$ 200 milyar.
Bahkan, menurut laporan Asia Pacific Game Summit 2017, Asia Pasifik menduduki peringkat teratas dengan pangsa pasar terbesar, yakni US$ 51,2 juta atau 47 persen dari keseluruhan pangsa pasar global. Hal ini juga memicu Acer untuk mengukuhkan posisinya sebagai vendor terkemuka di industri PC.