DOTA 2 Pro Circuit Bagaikan Dua Sisi Mata Uang

Billy Rifki
15/01/2018 15:52 WIB
DOTA 2 Pro Circuit Bagaikan Dua Sisi Mata Uang
gosugamer,joinDota

Sejak diumumkannya format Pro Circuit sebagai rangkaian turnamen bagi tim-tim profesional yang ingin ikut serta dalam ajang The International 8, banyak pihak tersentak dengan padatnya jadwal tanding dan lokasi yang tersebar di seluruh dunia. Tiap tim dituntut untuk disiplin serta memiliki pembagian waktu yang baik agar tidak tercecer saat menjalankannya. Andaikata Valve ingin agar para tim memenuhi keseluruhan target turnamen, sebanyak 16 minor dan 11 turnamen major, maka kini efek sampingnya mulai terlihat.

Berbagai turnamen minor dan major ini memberikan varian nominal prizepool dengan tingkat kesulitan yang beragam ($300.00 USD + 300 Circuit Points Minor < $1.000.000 USD + 1.500 Circuit Points Major). Bagi tim yang berhasil lolos, turnamen bakal berlangsung di berbagai penjuru dunia, mencakup benua Amerika, Eropa, Asia Tenggara, dan termasuk region Cina. Bisa dibayangkan betapa berat dan lamanya waktu tempuh yang harus dilalui para tim untuk ikut dalam satu turnamen. Belum lagi fase kualifikasi yang harus diikuti tiap tim.

Bulan Januari ini saja, ada 4 kualifikasi sedang berlangsung, yakni StarLadder i-League Invitational, ESL One Katowice, PGL Bucharest Major, dan GESC E-Series Jakarta. Tumpang tindih jadwal kualifikasi membuat beberapa tim yang sedianya ambil peran di tiap kualifikasi harus gagal total.

Kasus terbaru adalah didiskualifikasinya OpTic Gaming dan Animal Planet saat mengikuti kualifikasi ESL One Katowice, karena di saat yang sama mereka sedang mengikuti turnamen PGL Bucharest Major. Kedua tim pun harus rela dicoret partisipasinya karena gagal datang sesuai jadwal tanding yang telah ditentukan ESL.

Keterlambatan kedua tim bermuara pada babak kualifikasi di Bucharest Major yang sangat sengit sehingga memaksa kedua tim harus melakoni babak penentuan dari Bo3 series. Akibatnya, terlalu banyak waktu yang terbuang sampai melewati batas waktu yang ditentukan untuk ikut serta pada kualifikasi ESL One Katowice.

Baik OpTic Gaming ataupun Animal Planet, tentunya sangat kecewa dengan keputusan pihak ESL dan berharap ada pengaturan jadwal ulang. Namun, pihak ESL tak bergeming dan menyatakan bahwa peraturan tersebut mutlak dan keputusan menggugurkan kedua tim bukan karena ESL pilih kasih tapi kelalaian mereka sendiri.

Berbeda dengan compLexity yang alami nasib cukup mulus. Sama-sama bertarung di region Amerika Utara, mereka berhasil amankan tiket ke ESL One Genting, StarLadder i-League Invitational, dan ESL One Katowice. Berkat hasil ini, coL akan berangkat menuju Major pertama mereka di Polandia, setelah tuntaskan perjuangan mereka terlebih dulu di Malaysia dan Cina.

OG pun mulai temukan permainan terbaik mereka setelah dikhawatirkan turun kasta jadi tim medioker menyusul rentetan hasil mengecewakan di turnamen Pro Circuit. OG telah pastikan tempat di dua turnamen major yakni PGL Bucharest Major dan ESL One Katowice. OG lolos bersama-sama dengan Kinguin pada ESL One Katowice dan hempaskan MansNotHot besutan cancel, mantan pemain MidOrFeed di final kualifikasi Bucharest Major, region Eropa.

Apakah menurut kamu, format Pro Circuit ini sudah tepat untuk memuaskan kepentingan pemain, tim, penyelenggara, dan tentunya para fans?

Upcoming Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Ongoing Tournament Lihat Semua >
Belum ada event
Video Pilihan
Solo MMR
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
This leaderboard is currently unavailable.
Team MMR
1 Team Falcons 1713
2 Tundra Esports 1556
3 BetBoom Team 1541
4 CyberBonch-1 1520
5 Xtreme Gaming 1506
6 Gaimin Gladiators 1483
7 Team Liquid 1482
8 G2 x iG 1452
9 VGJ Storm 1450
10 Aurora.1xBet 1436