Minggu ini, kami luncurkan rubrik baru yang akan memuat deretan pemain terbaik di berbagai turnamen sebagai bagian dari Dream Team pilihan redaksi Esports.ID. Pilihan best players of the week akan dinilai berdasarkan performa, konsistensi, dan dampaknya kepada tim. Bukan hanya memantau pemain yang miliki skill mumpuni di event internasional, tapi kami pun beri peluang bagi pemain lokal yang berlaga dalam kompetisi atau turnamen selama periode minggu tersebut dan secara proporsional kelayakannya untuk bisa masuk ke tim impian versi kami.
Minggu ini, dua turnamen penting telah berlalu diantaranya ada ESL One Katowice dan GESC Indonesia Closed Qualifier. Kami akan memilih 10 pemain yang terbagi dalam dream team Radiant dan Dire, yang masing-masing diseleksi sesuai role-nya. Kira-kira siapa saja yang mainnya paling TOP dan berpengaruh minggu ini? Check this out!
Radiant Dream Team Top Performance:
1: VG.Paparazi : Alchemist, Razor
Sosok penting di balik keberhasilan VG capai babak final di ESL One Katowice, Paparazi merupakan pemain top di Cina yang telah buktikan kehandalannya jadi tulang punggung VG untuk memenangkan pertandingan. Debut Alchemist di ESL One Katowice mampu porak-porandakan Team Liquid di partai semifinal, belum lagi permainan carry klasik macam Gyrocopter dan Terrorblade-nya yang tak kalah disegani.
2: Secret.Ace : Terrorblade, Lifestealer
Salah satu kelemahan Team Secret yang sudah jadi rahasia umum sejak dulu adalah kurangnya sosok carry yang bisa diandalkan. Meski beberapa mantan merupakan nama-nama beken, namun Puppey tampaknya lebih butuh kualitas dibanding nama besar. Hadirlah Ace, pemain asal Denmark yang namanya agak asing, tapi seketika jadi pujaan banyak fans. Kehadirannya dapat membagi beban dari MidOne yang seringkali jadi target utama lawan. Highlight kemampuannya sebagai carry tersorot jelas pada pertandingan melawan Team Liquid di playoff, ketika tim mereka dikurung dalam base namun Ace dengan sabar temukan farm penting sekaligus push tower hingga keadaan mampu berbalik.
3: RRQ.R7 : Sand King, Dragon Knight
Kompatriot dari Rusman, punggawa baru RRQ yang tontonkan skill memukau di offlane. Aksinya pada GESC closed qualifier pantas diberi jempol apalagi kemampuannya untuk bertukar serangan dengan carry lawan memberikan ruang berharga bagi Rusman ataupun Yabyoo untuk pimpin net worth pertandingan. Tak jarang aksi-aksi dari R7 juga menjadi kunci kemenangan RRQ atas lawan-lawannya, mengingatkan para fans dengan permainan dari offlane-offlane kelas dunia bertubuh gempal seperti Mind_controL dan 9pasha.
4: VP.Rodjer : Nyx Assasin, Earthshaker
Diakuisisi oleh VP untuk ditukar dengan salah satu support bertalenta di dunia, Lil. Keputusan VP dan Navi sangat mengherankan, namun VP tampak tahu apa yang mereka dapatkan dari kedatangan seorang RodjeR. Gelar juara (tim dan MVP) serta aksi brilian dari sang support 4. Berbeda dengan Lil yang mudah jumawa tapi kadang kurang tenang, RodjeR sangat konsisten dan jeli mencari celah untuk gank dan membuat permainan-permainan penting. Variasi heronya pun mematikan, mulai dari Nyx Assasin, Earthshaker hingga Night Stalker adalah hero wajib di-ban ketika berhadapan dengan pemuda 24 tahun ini.
5: VP. Solo : Disruptor, Bane
Pemimpin dari Virtus.pro telah buktikan kapasitasnya sebagai kapten pada ESL One Hamburg, dan kurang lebih di tiap turnamen yang VP ikuti. Tenang dan komprehensif dalam menilai situasi dan sangat percaya akan kemampuan rekannya membuat Solo menjadi salah satu kapten veteran yang masih tajam insting menangnya. Meksi gelaran ESL One Katowice menganugrahi RodjeR, kompatriotnya menjadi MVP, namun kontribusi Solo tidak luput dari penilaian kami sebagai kapten yang mampu keluarkan kemampuan terbaik dari timnya.
Untuk menandingi nama-nama sangar di atas, Esports.ID memilah-milah lawan terbaik yang bisa berikan pertarungan sengit, dan mungkin saja tidak akan ada pemenang bila diadu apabila kedua tim mengusung pemain-pemain yang sama hebatnya seperti ini.
Dire Dream Team Top Performance:
1: VP.Noone : Gyrocopter, Death Prophet
Rebut juara ESL One Katowice, akan sulit bagi Virtus.pro untuk tampil mematikan tanpa kehadiran Noone di midlane. Stabil dan konsisten, bisa dipastikan dalam tiap game Noone akan ungguli lawan-lawannya. Buktinya, di partai final Noone bisa bukukan Godlike Streak dalam waktu 20 menitan saja walau hadapi penantang kuat Vici Gaming.
2: RRQ.Rusman : Outworld Devourer, Lycan
Rekrutan anyar dari RRQ. Kehadiran Rusman dan R7 bisa jadi sosok kepingan yang hilang untuk membuat Sang Raja kembali bertahta. Rusman tak diragukan telah menjelma jadi salah satu carry terbaik dalam negeri dan memiliki ambisi tinggi untuk selalu menang di tiap penampilannya. Kini aksinya akan semakin dipantau berkat keberhasilannya hantar RRQ ke event Pro Circuit pertama di Indonesia, GESC Jakarta Minor.
3: Fnatic.Universe : Underlord, Batrider
Awalnya, Fnatic bermain sangat rapuh, keputusan mengganti Ohaiyo dengan Universe tampak seperti sebuah kesalahan. Namun perlahan, Universe buktikan kelasnya sebagai salah satu offlaner terbaik dunia. Tak hanya bawa Fnatic lolos ke ESL One Katowice dan beberapa qualifier Pro Circuit, dirinya juga mengangkat derajat Fnatic dengan finish di peringkat 4 besar. Apalagi permainan Underlord-nya yang eliminasi Team Secret dari playoff, berkat Dark Rift tak terduga yang menusuk jantung pertahanan Puppey dan kawan-kawan.
4: VG.LaNm : Naga Siren, Elder Titan
Ketika tren support 4 sangat populer dengan tipikal pemain agresif dan menantang resiko, LaNm yang kaya pengalaman bermain lebih tenang serta penuh perhitungan. Alih-alih gank membabi buta, gameplay Vici gaming justru membiarkan lawan melakukan inisiasi, lalu seketika LaNm dengan Elder Titan atau Naga Siren akan menghajar balik serangan lawan hingga menyadari menyerang VG adalah keputusan salah. Seperti yang terlihat ketika tim sekelas Team Liquid melakukan dive terus-menerus namun LaNm dengan cerdiknya mengagalkannya berulang kali berkat Song of the Siren. Team Liquid pun harus kehilangan keunggulan besar mereka dan di-comeback secara perlahan.
5: Liquid.Kuroky : Chen, Oracle
Memang disayangkan Team Liquid gagal tembus partai final di ESL One Katowice, sekaligus pupuskan harapan mereka samai prestasi tim besar lain yang telah rengkuh setidaknya satu gelar di turnamen Major. Namun kejeniusan dan jiwa kepemimpinannya tetap terpancar elok layaknya permainannya yang selalu buat terpukau. Menjadi sosok pemain yang selalu dibutuhkan rekan-rekannya, Kuro kaya akan variasi serangan dan taktik yang membuat Liquid tetap menjadi salah satu tim terbaik dunia.
Itulah para pemain impian yang menjadi pilihan redaksi Esports.ID minggu ini. Bagaimana menurut sobat eSports, pantaskah mereka jadi bagian tim super DOTA 2, atau mungkin kamu punya kandidat lain?
Upcoming Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Ongoing Tournament | Lihat Semua > | |
---|---|---|
Belum ada event
|
Video Pilihan | ||
---|---|---|
|
Solo MMR |
---|
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |
This leaderboard is currently unavailable. |